Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 6 Kabar Baik soal Kondisi dan Penanganan Virus Corona di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Shutterstock
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Kasus-kasus baru virus corona Covid-19 masih terus dilaporkan setiap harinya di Indonesia.

Sudah lebih dari dua bulan sejak kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia dan pandemi pun masih berlangsung hingga kini.

Pada hari Minggu (31/5/2020), ada 700 kasus baru corona yang kembali diumumkan oleh pemerintah Indonesia.

Penambahan kasus tersebut membuat total jumlah kasus virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 26.473 kasus. Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 416 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski kasus baru masih terus bertambah, ada sejumlah kabar baik yang dapat disimak soal kondisi dan penanganan virus corona di Indonesia. Berikut adalah beberapa kabar baik yang terjadi dalam dua pekan terakhir:

Baca juga: Persiapan New Normal, Kapasitas Halte dan Stasiun Perlu Diperhatikan

1. Jumlah pasien sembuh terus meningkat

Menurut data yang diumumkan oleh pemerintah pada hari Minggu (31/5/2020), ada 293 kasus kesembuhan baru.

Artinya, jumlah total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 7.308 orang.

Adapun kasus pasien sembuh yang baru diumumkan pada hari Minggu ini berasal dari 24 provinsi berikut:

Baca juga: UPDATE: Tambah 700, Kini Ada 26.473 Kasus Covid-19 di Indonesia

2. 4 provinsi laporkan 0 kasus baru

Menurut data yang disampaikan pada hari Minggu (31/5/2020), dari 700 kasus baru yang dikonfirmasi, 4 provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru di wilayahnya.

Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:

3. 102 daerah bebas Covid-19

Pada hari Sabtu (30/5/2020), Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Munardo mengatakan ada 102 kabupaten/kota yang masuk kategori zona hijau penularan Covid-19.

Zona hijau berarti bahwa belum terdampak penularan penyakit tersebut.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (30/5/2020), Pakar Informatika Penyakit Menular dan Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan bahwa 102 kabupaten/kota itu berdasarkan pendataan hingga Jumat (29/5/2020).

Kabupaten/kota tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Melihat Kasus Covid-19 di 4 Provinsi yang Persiapkan Penerapan New Normal...

4. PT Pindad akan produksi ventilator Covid-19

PT Pindad akan memproduksi ventilator untuk membantu penanganan Covid-19. 

Melansir Kompas.com, 23 Mei 2020, ventilator yang diproduksi ini berjenis non-invasif dengan teknik ventilasi mekanis tanpa menggunakan pipa trakea atau endotracheal tube pada jalan napas.

"Direktur Utama Pindad melaporkan ventilator non-invasif sudah mendapat approval dari Kementerian Kesehatan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Adika Perkasa sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Pindad akan melakukan uji klinis ventilator non-invasif yang syaratnya harus dilakukan di 10 rumah sakit. 

Ventilator ini disebut akan menjadi hak milik rumah sakit tersebut. Kemudian, rumah sakit yang menerima ventilator harus memberikan feedback mengenai hasil uji klinisnya.

Baca juga: Disetujui Kemenkes, PT Pindad Akan Produksi Ventilator Tangani Covid-19

5. Ventilator buatan UI mulai diuji klinis pada manusia

Ventilator COVENT-20 buatan Universitas Indonesia (UI) mulai diuji klinis pada manusia.

Dekan Fakultas Teknik UI (FTUI) Hendri D.S. Budiono mengatakan, proses uji klinis ini memakan waktu lebih lama.

Pasalnya, pihaknya harus menunggu kepastian protokol uji dari Kementerian Kesehatan terkait multimode ventilasi COVENT-20, mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), dan mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV).

Mengutip Kompas.com, 19 Mei 2020, Ketua Tim Ventilator Basari menyebut bahwa COVENT-20 telah dinyatakan lulus uji produk untuk mode ventilasi CMV dan CPAP di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada April 2020 lalu. 

Selain itu, telah dilakukan pula uji praklinis pada hewan di Animal Facility IMERI FKUI. 

Inovasi ventilator buatan UI tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ventilator di rumah sakit seluruh Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Gandeng UI, Adaro Bakal Distribusikan 100 Ventilator ke Rumah Sakit

6. Alat deteksi corona buatan ilmuwan Jabar akan diproduksi

Dua alat baru deteksi corona yang dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) disebut akan diproduksi Mei-Juni 2020 untuk validasi.

Mengutip Kompas.com, 18 Mei 2020, menurut Ketua Tim Riset Diagnostic Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf, kedua alat tersebut telah tervalidasi di laboratorium.

Namun, masih memerlukan validasi ke sampel asli virus setelah ethical clearance dan didampingi patologis klinis.

Berdasarkan rencana, pada Mei-Juni 2020, tim akan melengkapi fasilitas assembly rapid test  dan produksi batch 1 sebanyak 2.000 kit.

Jika semuanya berjalan baik, pada Juli 2020 akan diproduksi 10.000 kit. Kemudian, selanjutnya 50.000 kit per bulan.

Baca juga: Pandemi Corona, Berikut Tips Ahli Tingkatkan Imunitas Lansia di Rumah

(Sumber: Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny, Ihsanuddin, Dety Mega Purnamasari, Reni Susanti |Editor: Icha Rastika, David Oliver Purba, Kristian Erdianto, Abba Gabrillin)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi