Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Mengkonsumsi Ganja, Narkotika yang Menjerat Artis Dwi Sasono

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/RAJA UMAR
Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat kembali melakukan pemusnahan sebanyak 15 ribu ton ganja basah di ladang yang ditemukan di kawasan lereng Gunung Seulawah, Desa Pulo, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar seluas 1.1 hektare., Selasa (19/03/2019).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Artis Dwi Sasono ditangkap pihak Polres Metro Jakarta Selatan dengan dugaan penyalahgunaan narkoba, Senin (1/6/2020).

Dwi Sasono diamankan dengan barang bukti berupa narkotika jenis ganja dengan berat hampir 16 gram.

Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja termasuk narkotika golongan 1 bersama dengan heroin, kokain, opium, katinon dan ekstasi. Apa efek ganja pada tubuh?

Baca juga: Isi Waktu Selama Pandemi, Dwi Sasono Sudah Sebulan Konsumsi Ganja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem pernapasan

Dikutip dari healthline, asap ganja terdiri dari berbagai bahan kimia beracun, termasuk amonia dan hidrogen sianida yang dapat mengiritasi saluran bronkial dan paru-paru.

Jika perokok biasa akan cenderung mengi, batuk, dan menghasilkan dahak, maka juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi bronkitis dan paru-paru. Ganja dapat memperburuk penyakit pernapasan yang ada, seperti asma dan cystic fibrosis.

Asap ganja mengandung karsinogen, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru juga. Namun, studi tentang subjek ini memiliki hasil yang beragam.

Menurut National Institute of Drug Abuse (NIDA), tidak ada bukti konklusif bahwa asap ganja menyebabkan kanker paru-paru. Dibutuhkan lebih banyak penelitian.

Sistem sirkulasi

THC atau Tetra Hydro Cannabinol, yaitu senyawa aktif yang terdapat dalam ganja bergerak dari paru-paru ke aliran darah dan ke seluruh tubuh.

Dalam beberapa menit, detak jantung dapat meningkat 20 hingga 50 kali per menit.

Detak jantung yang cepat itu dapat berlanjut hingga tiga jam. Jika memiliki penyakit jantung, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Salah satu tanda penggunaan ganja baru-baru ini adalah mata merah. Mata terlihat merah karena ganja menyebabkan pembuluh darah di mata membesar.

Baca juga: Efek Ganja yang Dimakan Lebih Dahsyat daripada Diisap

THC juga dapat menurunkan tekanan pada mata, yang dapat meringankan gejala glaukoma selama beberapa jam.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bahan aktif dalam ganja dan apakah itu pengobatan yang baik untuk glaukoma.

Sistem syaraf pusat

Efek ganja meluas ke seluruh sistem saraf pusat (SSP). Ganja dianggap meringankan rasa sakit dan peradangan dan membantu mengendalikan kejang dan kejang.

Namun, ada beberapa efek negatif jangka panjang pada CNS untuk dipertimbangkan.
THC memicu otak untuk melepaskan dopamin dalam jumlah besar, bahan kimia “merasa enak” yang muncul secara alami.

Inilah yang memberi efek tinggi yang menyenangkan.

Dalam hippocampus, THC mengubah cara memproses informasi, sehingga penilaian mungkin terganggu. Hippocampus bertanggung jawab atas ingatan, jadi mungkin juga sulit untuk membentuk ingatan baru ketika sedang tinggi.

Perubahan juga terjadi di otak kecil dan ganglia basal, area otak yang berperan dalam gerakan dan keseimbangan. Ganja dapat mengubah keseimbangan, koordinasi, dan respons refleks.

Dosis ganja yang sangat besar atau THC konsentrasi tinggi dapat menyebabkan halusinasi atau delusi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Di Balik Ganja yang Melenakan...

Menurut NIDA, ada hubungan antara penggunaan ganja dan beberapa gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Pengunaan ganja harus dihindari jika menderita skizofrenia, karena dapat memperburuk gejala.

Pada beberapa orang, ganja dapat menyebabkan kecemasan, termasuk lekas marah, susah tidur, dan kehilangan nafsu makan.

Pada orang yang lebih muda dari 25 tahun, yang otaknya belum sepenuhnya berkembang, ganja dapat memiliki dampak yang bertahan lama pada proses berpikir dan memori.

Menggunakan ganja saat hamil juga dapat memengaruhi otak bayi yang belum lahir. Anak bisa memiliki masalah dengan ingatan, konsentrasi, dan keterampilan memecahkan masalah.

Sistem imun

THC dapat mempengaruhi sistem kekebalan. Studi melibatkan hewan menunjukkan bahwa THC dapat merusak sistem kekebalan tubuh, membuat lebih rentan terhadap penyakit.

Baca juga: Perlu Diperhatikan, Efek Buruk Ganja terhadap Tubuh dan Otak

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi