Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona Terkendali, Sejumlah Negara Membuka Kembali Rumah Ibadah

Baca di App
Lihat Foto
dailytimes.com.pk
Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah negara kini mulai melonggarkan penguncian setelah berperang melawan virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 200 negara dengan total infeksi mencapai 6,1 juta kasus.

Beberapa fasilitas umum mulai dibuka kembali untuk publik dengan protokol kesehatan yang ketat, tidak terkecuali tempat ibadah.

Berikut daftar negara yang telah membuka kembali rumah ibadahnya setelah penguncian:

Arab Saudi

Dikutip dari Middle East Eye (31/5/2020), Arab Saudi telah membuka kembali sekitar 90.000 masjid pada Minggu setelah lebih dari dua bulan ditutup akibat virus corona, termasuk masjid Nabawi di Madinah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebutkan bahwa Kementerian Urusan Islam telah selesai melakukan pembersihan dan sterilisasi masjid di seluruh wilayah, sejalan dengan upaya pemerintah dalam merawat serta mempersiapkan masjid untuk mencegah penyebaran infeksi.

Baca juga: Arab Saudi Mulai Buka Masjid Nabawi, Berikut Sejumlah Aturan Barunya

Langkah-langkah yang telah diberlakukan oleh kementerian termasuk di antaranya adalah jarak sosial dua meter, mengenakan masker, dan membatasi pembukaan masjid hingga 15 menit sebelum shalat dan 10 menit setelah berakhir.

Lansia, anak-anak di bawah 15 tahun, dan orang dengan penyakit kronis tidak diizinkan untuk memasuki masjid.

Warga juga diharuskan mengambil air wudhu di rumah masing-masing karena masjid menutup fasilitas untuk itu.

Sementara iti, masjid Nabawi di Madinah dibuka kembali dengan prosedur kebersihan yang ketat dan hanya mengizinkan 40 persen dari kapasitasnya untuk shalat subuh.

Palestina

Ribuan warga Palestina memasuki masjid al-Aqsa pada Minggu (31/5/2020), ketika dibuka kembali setelah penutupan lebih dari dua bulan.

Otoritas Israel dan Palestina telah melonggarkan penguncian dalam beberapa hari terakhir setelah penurunan infeksi Covid-19.

Menurut Direktur Masjid, Omar Kiswani, hampir 3.500 jemaah menunaikan shalat subuh di berbagai wilayah kompleks, dengan protokol kesehatan ketat, seperti jaga jarak sosial.

"Saya membuka gerbang masjid hari ini dengan gembira. Ini adalah Al-Aqsa yang kita tahu, penuh dengan jemaah. Tetapi kami telah mendesak mereka untuk mematuhi semua pedoman pencegahan untuk memastikan keselamatan mereka," kata Kiswani.

Iran

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan masjid akan kembali dibuka seiring penguncian yang mulai dilonggarkan, meski beberapa daerah masih memiliki tingkat infeksi tinggi.

"Pintu-pintu masjid di seluruh negeri akan terbuka untuk shalat harian," kata Rouhani di televisi pemerintah, dilansir dari Reuters (30/5/2020).

Ia juga menekankan kepada publik untuk tetap menjaga jarak sosial dan memperhatikan protokol kesehatan lainnya.

Kendati demikian, Rouhani tidak menjelaskan secara pasti kapan masjid akan dibuka kembali.

Sebelumnya, Iran telah membuka masjid sementara masjid selama tiga hari untuk memperingati malam-malam khusus di bulan Ramadhan.

Iran juga telah menggelar kembali shalat Jumat untuk wilayah yang mengalami penurunan kasus secara konsisten.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Iran Buka Kembali Masjid untuk Umum

Selandia Baru

Setelah beberapa minggu ditutup akibat virus corona, 338 gereja di Selandia Baru akan kembali dibuka mulai Kamis (4/6/2020).

Dilansir dari Vatican News (31/5/2020), para Uskup Selandia Baru mengatakan bahwa mulai 14 Mei, jemaah dapat pergi ke gereja untuk doa pribadi dan Sakramen Rekonsiliasi.

Namun, pelaksanaan Misa masih ditangguhkan.

Berdasarkan pedoman penguncian level 2 yang diumumkan pemerintah, pertemuan keagamaan boleh dilakukan maksimal 10 orang.

Jerman

Pada 10 Mei lalu, sejumlah jemaah berbondong-bondong untuk melaksanakan kebaktian di gereja seluruh Jerman, seiring pelonggaran penguncian, dikutip dari DW (10/5/2020).

Namun, semua orang diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Bagi banyak jemaah yang menghadiri kebaktian, mereka merasakan perbedaan dibandingkan beberapa bulan lalu, seperti tak ada nyanyian dan kewajiban memakai masker.

Baca juga: Saat Thailand Dinilai Sukses Kendalikan Corona, Sejumlah Warga Mulai Lengah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi