Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal karena Menggunakan Masker Saat Olahraga, Benarkah Demikian?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video terkait dengan kematian seseorang setelah berolahraga menggunakan masker beredar luas di media sosial beberapa waktu lalu.

Banyak pihak mempertanyakan kebenaran hal tersebut.

Terlebih masyarakat diharuskan menggunakan masker saat keluar rumah di masa pandemi.

Baca juga: Viral, Video Perempuan Taruh Siput di Wajah untuk Kecantikan, Ini Penjelasan Dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, amankah penggunaan masker saat berolahraga?

Dokter spesialis olahraga dr Michael Triangto menjelaskan menggunakan masker adalah bagian dari peraturan pemerintah. Selain saat keluar rumah, juga saat berolahraga.

Tapi menggunakan masker berakibat napas menjadi kurang lega, sesak, tidak nyaman.

Hal itu tentunya wajar karena tujuan utama dari penggunaannya adalah untuk melindungi pemakainya dari kemungkinan terinfeksi virus dan melindungi orang lain dari kemungkinan kita menginfeksi mereka, terutama bila kita sedang tidak sehat.

"Dapat dipahami bila ada yang merasakan sesak terutama saat olahraga dengan intensitas berat. Hal yang tidak wajar adalah mengapa harus berolahraga berat?" katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Zona Hitam di Surabaya dan Mengapa Bisa Terjadi?

Intensitas olahraga

Michael menjelaskan sebelum berolahraga, setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatannya itu.

Bila tujuannya untuk sehat, maka yang bersangkutan hanya boleh melakukan olahraga berintensitas ringan sampai sedang. Sehingga tidak akan terganggu dengan penggunaan masker sesuai dengan peraturan PSBB.

Lanjutnya, seseorang tidak bisa dilarang untuk berolahraga berat. Tapi dianjurkan untuk melakukannya di rumah, sehingga tak harus pakai masker.

"Yang perlu dipahami benar adalah olahraga berintensitas berat hanya diperuntukkan bagi atlet yang mau bertanding sehingga tujuan kesehatan bukanlah menjadi prioritas utama mereka," ungkapnya.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Michael menyoroti penggunaan masker N95 saat melakukan olahraga berat.

Penggunaan masker N95 menurutnya tidak sesuai peruntukannya. Masker N95, imbuhnya tidak wajar digunakan ketika berolahraga.

"Yang belum pernah saya ketahui adalah kondisi awal dari kesehatan orang tersebut. Apakah ia memang sehat atau sebelumnya sudah memiliki gangguan kesehatan," kata dia.

Lanjutnya, jika tubuh tidak dalam keadaan sehat tentunya tidak boleh untuk berolahraga, apalagi dengan intensitas berat.

Baca juga: Hari Sepeda Sedunia dan Perubahan Gaya Hidup di Tengah Pandemi...

Jenis masker

Terkait jenis masker yang digunakan, Michael mengatakan bahwa penggunaan masker jenis N95 akan sangat mempengaruhi fungsi pernapasan penggunanya karena itu hanya diperuntukkan bagi petugas medis.

Masker bedah memiliki kemampuan untuk menyaring udara yang lebih rendah, sehingga saat dipakai tidak terlalu membuat sesak.

Sedangkan masker kain lebih nyaman saat dipakai dibanding masker jenis lainnya.

Dia juga menjelaskan, penggunaan masker juga dapat membuat pemakainya terbiasa dengan konsumsi oksigen yang sedikit.

Hal tersebut mirip dengan kondisi penduduk di tempat-tempat yang lebih tinggi dari permukaan laut.

Baca juga: Mengenal N95, Masker yang Dinilai Efektif Lindungi dari Paparan Kabut Asap

Umumnya mereka memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang tinggal di daerah pesisir.

Menurutnya masih dibutuhkan lebih banyak penelitian tentang penggunaan masker saat berolahraga, termasuk lama penggunaanya agar mampu memperjelas manfaat masker bagi kesehatan.

"Saya simpulkan bahwa berolahraga yang sehat cukup dengan intensitas ringan sampai dengan sedang. Sehingga penggunaan masker tidak akan mempersulit sistem pernapasan dan tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan, apalagi kematian," imbuh dia.

Baca juga: Ilmuwan Harvard Kembangkan Masker yang Mampu Deteksi Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi