Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Twit soal Kondisi Tubuh Ketika Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, vaksin virus corona
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan mengenai kondisi tubuh yang terinfeksi virus corona.

Seperti yang diketahui, virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 tengah merebak secara global dan menyebabkan gangguan kesulitan bernapas.

Dalam sebuah unggahan di media sosial disebutkan virus corona menyerang saluran pernapasan dan organ lainnya.

Baca juga: Mengenal RT-LAMP, Alternatif Tes Covid-19 yang Disebut Lebih Murah daripada PCR

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana penjelasan dokter mengenai efek yang terjadi pada tubuh ketika terinfeksi virus corona?

Menyikapi hal itu, dokter spesialis paru dan konsultan onkologi di Rumah Sakit Umum Pirngadi, Kota Medan dr Mohammad Ramadhani Soeroso menjelaskan, setelah terjadi transmisi yang berasal dari droplet pasien positif Covid-19 atau virus yang masuk melalui mata, hidung, dan mulut, maka virus akan masuk ke saluran napas atas dan bereplikasi di sel epitel saluran napas atas.

"Setelah masuk, virus menyebar ke saluran napas bawah," ujar Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Saat virus berhasil menyebar, pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh dalam beberapa waktu di sel gastriintestinal setelah penyembuhan.

Adapun sel gastrointestinal merupakan saluran yang memproses makanan yang dicerna dengan cara mekanis dan kimia. Saluran ini terdiri dari saluran pencernaan yang membentang dari mulut ke anus.

Baca juga: Viral Pesan dan Foto Kondisi Paru-paru Anak 7 Tahun Penuh Cairan Diduga Covid-19

Masa inkubasi

Sementara itu, saat virus masuk ke dalam tubuh, ada selang waktu yang berlangsung terhadap patogen hingga muncul gejala pertama kali atau dikenal sebagai masa inkubasi.

Pada masa inkubasi, Ramadhani mengatakan, seseorang akan muncul gejala penyakit Covid-19 sekitar 3-7 hari.

"Studi pada SARS menunjukkan, virus bereplikasi di saluran napas bawah diikuti dengan respons sistem imun bawaan dan spesifik," kata dia.

Adapun faktor virus dan sistem imun berperan penting dalam patogenesis.

Ia mengungkapkan, ada dua tahap virus saat menyerang sistem imun tubuh.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Pertama, virus akan merusak difus alveolar, makrofag, infiltrasi sel T dan proliferasi pneumosit tipe 2. Adapun makrofag dapat ditemukan pada jaringan penghubung, seperti yang terhubung dengan saluran pencernaan, di dalam paru-paru (di dalam cairan tubuh maupun alveoli), dan sepanjang pembuluh darah tertentu di dalam hati seperti sel Kupffer.

Kemudian pada tahap kedua, terjadi organisasi di paru di mana ada infiltrat atau konsolidasi luas di paru-paru.

"Tetapi virus juga bereplikasi di enterosit sehingga menyebabkan diare dan luruh di feses, juga urin dan cairan tubuh lainnya," kata Ramadhani.

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Kondisi paru yang dipenuhi titik putih

Selain itu, di media sosial sempat beredar unggahan mengenai kondisi paru-paru yang dalam sehari langsung dipenuhi titik putih.

Terkait hal ini, Ramadhani menjelaskan, kondisi tersebut merupakan ciri khas pneumonia virus yang telah tersebar di kedua paru.

"Ini ciri khas pneumonia virus dalam waktu kurang dari 24 jam sudah tersebar di kedua paru dan terinfeksi luas," jelas Ramadhani.

Ia mengungkapkan, apabila pneumonia bakteri lebih dari 24 jam, maka setidaknya petugas medis akan memfoto kondisi paru-paru pasien tiap 7-8 jam sekali.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Adapun pneumonia bakteri disebabkan oleh bakteri seperti strepcoccus pneumonia, staphylococcus, dan klebsiella pneumonia.

Menilik adanya pneumonia virus dan pneumonia bakteri, Ramadhani menjelaskan, untuk ukuran virus dinilai lebih berbahaya dibandingkan bakteri.

"Tetapi virus bisa sembuh, kebanyakan pasien meninggal karena Covid-19 kan ada penyakit penyertanya seperti diabetes, jantung, ginjal, dan sebagainya," lanjut dia.

Meski begitu, hal ini tidak berarti orang muda dan anak-anak dapat kebal dari virus corona.

Ramadhani menambahkan, untuk orang muda dan anak-anak sebisa mungkin untuk memperkuat faktor imunitas tubuh.

Sebab, sistem imun dalam tubuh kita inilah yang akan melawan virus masuk. Untuk anak-anak dapat dengan rajin imunisasi, sementara untuk orang muda dengan olahraga dan minum suplemen.

Catatan Redaksi:
Artikel telah disunting dengan menarik utas yang digunakan sebagai awal dari pembahasan artikel ini.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Batuk Gejala Covid-19 dan Batuk Biasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi