Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Razia Anak yang Pergi ke Mal dan Tempat Keramaian, Ini Penjelasan Wali Kota Solo

Baca di App
Lihat Foto
WhatsApp
Tangkapan layar pesan berantai yang menyebut bahwa Pemkot Solo akan merazia anak-anak yang berkeliaran di mall atau pusat keramaian lain mulai 8 Juni 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah pesan berantai perihal Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang akan merazia anak-anak yang berkeliaran di mal dan pusat keramaian mulai 8 Juni mendatang ramai di aplikasi pesan WhatsApp, Kamis (4/6/2020) malam.

Dalam pesan berantai tersebut juga mencatut nama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Selain itu, dijelaskan pula apabila hendak pergi ke luar rumah, untuk tidak mengajak anak-anak mereka.

Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut narasi dari pesan berantai tersebut:

"Info penting

Mulai tgl 8 Juni 2020 Pemkot kota Ska akan merazia kpd anak2 yg pergi ke mall, pasar, tempat wisata atau tempat keramaian.
Utk itu diberitahukan ke ortu murid spy kerja sama TDK mengajak putra putrinya kluar rumah, Krn stlh dirazia apabila ditanya nama sekolahnya scr otomatis kepala sekolah yg bersangkutan akan dipanggil pihak satpol PP.

Mohon mulai disosialisasikan hasil Rapat GUGUS TUGAS COVID - 19 DALAM RANGKA MENCEGAH PENULARAN VIRUS CORONA TERHADAP ANAK - ANAK SEKOLAH. IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA ( IDAI ) DAN IKATAN DOKTER INDONESIA ( IDI ). Merekomendasikan kpd Anak2 PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/ SMK. Dalam rangka mencegah PENULARAN VIRUS CORONA.

Untuk sementara dilarang Berkerumun, berjabat tangan, Pergi ke Mall, Pasar tradisional, Toserba, tempat wisata, tempat bermain yg sifatnya tidak bisa diatur Jaraknya bermain. Juga diusulkan PEMBUKAAN SEKOLAH DILAKSANAKAN PALING CEPAT BULAN DESEMBER 2020 mohon berkenan mensosialisakan kpd Anak2 kita. Pemerintah dan TNI POLRI akan melaksanakan patroli penertiban ke tempat tsb diatas dan akan diterapkan Sanksi. Maturnuwun SALAM SEHAT....!!!.

Ttd FX Hadi Rudyatmo Walikota Surakarta."

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Crane di Malang Terjungkir karena Tak Kuat Angkat Potongan Pohon

Lantas, benarkah isi dari pesan berantai tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Mencari tahu kebenarannya, Kompas.com menghubungi langsung Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Saat dikonfirmasi, Rudy, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa isi dari pesan berantai tersebut memang benar adanya.

Nantinya, penerapan sesuai isi dari pesan berantai itu lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Wali (Perwali) Kota Surakarta.

"Betul. Itu nantinya akan diatur dengan Perwali yang akan diberlakukan pada 8 Juni 2020. Itu hasil rapat gugus tugas dan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," kata Rudy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/6/2020) malam.

IDAI dan IDI, lanjut Rudy memang memberinya rekomendasi agar pembukaan sekolah di Surakarta paling cepat pada Desember mendatang.

Pasalnya, ia berkeinginan agar anak-anak di wilayah Surakarta terbebas dari Covid-19.

"Karena di Solo mohon maaf belum ada yang terpapar untuk anak-anak. Dan target saya kemarin memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk menyelamatkan generasi penerus sebetulnya," kata Rudy lagi.

Sebelumnya, Pemkot Solo kembali memperpanjang status KLB virus corona atau Covid-19 hingga 7 Juni 2020.

Baca juga: Penerapan New Normal, Zona Hitam di Surabaya, dan Penjelasan Khofifah...

Agar tidak mengajak anak

Oleh karenanya, kata Rudy, hal ini akan diatur dalam Perwali agar orangtua bila ingin ke mal atau pusat keramaian lainnya untuk tidak mengajak anak-anaknya.

"Itu rekomendasinya, nek (kalau) saya ya setuju lah. Daripada nantinya terpapar. Karena anak-anak paling rentan," jelas Rudy lagi.

Nantinya, apabila ada anak yang datang dengan sendiri dan berkeliaran di mal atau pusat keramaian akan dibawa oleh Satpol PP.

Apabila kedapatan bersama dengan orangtua, maka akan disuruh untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Ya mohon maaf kalau kita tidak tegas ya repot, kalau nanti yang positif banyak ya dimarahi, kalau kita tegas nanti mereka ya teriak-teriak," ungkap Rudy.

"Daripada dimarahi orang sakit ya lebih baik dimarahi orang waras gitu aja," sambungnya.

Rudy menjelaskan, hal ini sudah disampaikan kepada guru-guru dan para murid agar mereka memahami secara seksama.

Tak lupa, ia mengimbau kepada seluruh warga Solo untuk bersama-sama memerangi Covid-19.

"Ayo sama-sama, karena garda terdepan kan masyarakat," pungkas dia.

Baca juga: Viral, Video Petugas Tol Terbanggi Disebut Paksa Pengguna Bayar dengan Uang Cash, Apa Sebabnya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi