Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fenomena "Strawberry Moon" yang Akan Muncul pada 6 Juni

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KAI AYASE
Ilustrasi bulan purnama stroberi atau strawberry full moon
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com – Bulan akan mengalami gerhana penumbra dini hari nanti tepatnya Sabtu (6/6/2020) dimulai pukul 00.45 WIB, dan akan menuju puncaknya pada pukul 02.24 WIB dan akan berakhir pada pukul 04.04 WIB.

Melansir dari laman resmi Edukasi Sains Lapan, gerhana bulan penumbra yang terjadi besok akan terjadi selama 3 jam 18 menit.

Gerhana tersebut disebut pula dengan “Strawberry Moon Eclipse” atau gerhana bulan strawberry.

Adapun gerhana bulan ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG

Lantas kenapa disebut Strawberry Moon?

Melansir dari Forbes, Kamis (4/6/2020), istilah 'Strawberry Moon' hanya merujuk ke bulan purnama yang terjadi pada bulan Juni.

"Strawberry Moon Eclipse" mengacu pada fakta bahwa bulan purnama ini akan masuk ke bayangan luar Bumi di ruang angkasa.

Di mana di wilayah Asia, Afrika dan Australia, saat "Gerhana Bulan Strawberry" 57 persen bulan akan tertutup oleh bayangan penumbra Bumi selama gerhana terjadi.

Namun saat gerhana bulan strawberry terjadi, sebetulnya hanya akan terlihat seperti bulan purnama pada umumnya sehingga tak akan banyak yang sadar bahwa itu sedang gerhana.

Baca juga: Viral, Unggahan Jasad Bayi 7 Bulan Ditemukan Terbawa Aliran Sungai di Malang

Tradisi di barat

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging menerangkan istilah "Strawberry Moon" tersebut berkaitan dengan tradisi yang ada di barat.

“Istilah strawberry itu hanya istilah yang diberikan oleh petani di negara barat. Bukan istilah ilmiah, tapi terkait dgn tradisi tanam di sana,” ujar Sungging saat dihubungi Kompas.com Jumat (5/6/2020).

Sementara itu, melansir dari laman Inverse, saat terjadi "Strawbery Moon" yang merupakan bulan purnama yang jatuh di bulan Juni, menjadi saat bagi panen buah di Amerika Utara.

"Strawberry Moon" juga memiliki nama-nama lain. Di Eropa, bulan purnama ini memiliki nama Bulan Mead atau Bulan Madu.

Mead adalah minuman yang dibuat dengan memfermentasi madu yang kemudian dicampur dengan air, buah, rempah dan biji-bijian.

Baca juga: Apa Bahayanya jika Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung?

Beberapa tulisan menyebut waktu sekitar akhir Juni menjadi waktu untuk memanen madu yang paling manis.

Selain itu, kata Bulan Madu yang setidaknya sudah ada sejak tahun 1500 di Eropa.

Penyebutan Bulan Madu diperkirakan juga berkaitan dengan bulan purnama ini. Hal ini karena kebiasaan mereka, menikah di bulan Juni yang merupakan saat 'Bulan Madu' merupakan saat bulan terindah.

Bulan Strawberry memiliki pula sebutan Mawar Bulan yang dikaitkan dengan mekarnya mawar pada akhir Juni.

Tradisi penamaan bulan purnama yang disesuaikan dengan musimnya sudah menjadi tradisi bagi banyak suku.

Suku asli Amerika juga memiliki penamaan lain saat-saat terjadinya bulan purnama di antaranya adalah Bulan Serigala, Bulan Panen, dan Bulan Darah.

Baca juga: 4 Gerhana Matahari Cincin yang Pernah Terjadi di Indonesia

Apa yang dimaksud gerhana bulan penumbra?

Laman resmi Lapan menjelaskan, gerhana bulan merupakan peristiwa di mana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus saat bulan memasuki sebagian maupun seluruh bayangan bumi.

Sedangkan, saat gerhana bulan penumbra maka bulan memasuki bayangan semu (penumbra) bumi.

Gerhana bulan penumbra jika dilihat dengan mata telanjang tak menunjukkan perbedaan kentara dengan antara itu gerhana atau purnama biasa.

Namun saat diabadikan dalam bentuk citra foto maka akan terlihat perbedaannya, di mana saat gerhana bulan penumbra terjadi, piringan bulan tampak lebih redup dibanding saat bulan purnama biasa.

Bagi yang terbiasa mengamati purnama setiap bulannya, tentu akan merasakan perbedaan kecerahan antara gerhana bulan penumbra dengan purnama biasa.

Baca juga: Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi