Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan PSBB Transisi, Mengapa Kondisi Jalanan Jakarta Macet?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jakarta hingga akhir Juni mendatang.

Masa perpanjangan PSBB ini disebut masa transisi. Kondisi ini bukan berarti masa PSBB berakhir.

Namun kemacetan terjadi setelah pengumuman PSBB transisi. Dilansir Kompas.com, Sabtu (6/6/2020), pada hari pertama PSBB transisi jalanan ibukota kembali macet.

Kemacetan terjadi di sejumlah titik, salah satunya di jalan tol kota ruas Cawang-Grogol, Jakarta, Jumat (5/6/2020) sore.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Bulan Wabah Corona, Apa Saja yang Sudah Diketahui Para Peneliti?

Salah persepsi

Epidemiolog dari Universitas Padjajaran dr. Panji Fortuna Hadisoemarto menanggapi tentang hal tersebut.

Menurutnya kemacetan di hari pertama PSBB transisi bisa terjadi karena dua kemungkinan.

Pertama karena orang-orang merasa bosan. Mereka sudah terkurung di rumah sejak Maret, setidaknya 3 bulan.

Kedua, menurut Panji, orang-orang salah persepsi dengan mengartikan bahwa masa transisi masyarakat sudah bebas beraktivitas.

Kemacetan tersebut menurutnya tidak berbahaya. Akan tetapi kemacetan mengindikasikan adanya perpindahan banyak orang ke suatu tempat.

"Yang berbahaya ini pergi mereka ke mana dan apakah berkumpul di suatu tempat yang belum aman. Atau berkumpul di suatu tempat sehingga risiko penularan meningkat," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Panji khawatir jika orang-orang itu kemudian pergi berbelanja ke mall, berkumpul dengan orang banyak, ke tempat wisata, dan sebagainya.

Apalagi belum semua daerah di Jakarta aman. Ada beberapa daerah yang masih menjadi zona merah.

"Paling mudah patuhi dulu itu aturan yang sudah dibuat oleh pak gubernur," ujarnya.

Baca juga: Update Corona di Dunia 6 Juni: 6,8 Juta Orang Terinfeksi | Kota Jeddah Kembali Lockdown

PSBB transisi

Masa transisi, menurut Gubernur DKI Anies Baswedan dikutip Kompas.com, Jumat (5/6/2020), adalah peralihan dari pembatasan sosial menuju kondisi aman, sehat, dan produktif.

Banyak daerah di Jakarta yang sudah menjadi kuning dan hijau. Meski begitu masih ada yang dikategorikan zona merah, sehingga PSBB belum dihentikan.

Menurut Anies pada masa transisi kegiatan sosial ekonomi sudah bisa dimulai lagi secara bertahap, namun ada batasan yang harus ditaati.

Dia menjelaskan, periode itu juga adalah periode edukasi, yaitu periode pembiasaan terhadap pola hidup sehat, aman, dan produktif sesuai Covid-19.

Ada beberapa pelonggaran. Dalam fase pertama dimulai dengan pelonggaran kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat dan efek risiko terkendali.

Pemprov DKI Jakarta membuka kembali rumah ibadah, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, pariwisata, hingga perkantoran.

Pembukaan sejumlah tempat tersebut tidak dilakukan serentak, tapi bertahap mulai 5 Juni.

Terkait kendaraan pribadi, pemprov DKI Jakarta telah memperbolehkan mobil membawa penumpang penuh. Syaratnya semua satu keluarga, dibuktikan dengan KTP.

Baca juga: Golongan Darah A Lebih Rentan, Ini Penelitian antara DNA dan Covid-19

(Sumber: Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi, Dino Oktaviano | Editor: Egidius Patnistik)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi