Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Inggit Garnasih, Sumber Inspirasi Bung Karno

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Bung Karno (kanan) dan Inggit (duduk tengah) bersama teman-teman mereka di Bengkulu tahun 1940.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dikenal sebagai sosok yang disegani.

Bung Karno diketahui memiliki pemikiran yang luas, cerdas, pandai bergaul, flamboyan serta kharismatik.

Di samping sejarah perjuangannya terhadap kemerdekaan Indonesia, kisah-kisah cinta proklamator yang lahir 6 Juni 1901 dengan nama Kusno itu juga menjadi cerita yang menarik.

Bung Karno diketahui menikah dengan 9 istri di antaranya Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Kartini Manoppo dan Herdy Djafar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenang Kelahiran Soekarno, Sosok dan Ajarannya

Enggit dan Kusno

Namun sosok yang mendampingi Soekarno pada masa-masa susah sebelum kemerdekaan adalah Inggit Garnasih.

Inggit, menikah dengan pemuda Soekarno setelah bercerai dengan Haji Sanusi.

Sedangkan Soekarno saat itu mahasiswa TH di Bandung juga menceraikan Oetari, putri dari HOS Cokroaminoto.

Keduanya menikah pada tahun 1923, saat itu usia Inggit lebih tua 12-13 tahun.

Namun dalam surat nikah disebutkan, Soekarno berusia 24 tahun dan Ny Garnasih, janda empat bulan, berusia 23 tahun.

Dalam kartu penduduknya dan batu nisannya tercatat tanggal lahirnya 17 Februari 1888. Tetapi seperti kebanyakan penduduk Indonesia saat itu, tidak banyak yang mencatat tanggal kelahirannya.

Meskipun demikian, yang bisa dipasti-kan adalah, Inggit lahir pada hari Sabtu.

Dikutip dari Harian Kompas, 10 Nevemer 1997, pasangan Inggit Garnasih yang dipanggil Soekarno dengan julukan "Enggit" dan Soekarno dengan panggilan "Kusno", melewati saat-saat paling sulit pada awal perjuangan merebut kemerdekaan.

Sejarah mencatat, Soekarno beberapa kali dijebloskan ke penjara lalu dibuang ke Flores dan Bengkulu.

Namun sejarah tidak pernah mencatat, bagaimana "Enggit" tetap setia mendampingi suaminya dan memberinya semangat.

Baca juga: Kisah Cinta Soekarno Berawal dari Rumah Inggit Garnasih

Sumber inspirasi

Peranan Inggit Garnasih sebagai istri, tenggelam oleh kehebatan suaminya.

Padahal pada saat-saat lelah, pada saat-saat Soekarno bimbang, Inggit Garnasih tampil bukan hanya sebagai istri yang bisa membahagiakan suaminya.

Tetapi ia juga mampu memberikan inspirasi, dan semangat, dengan keyakinan ySoekarno bahwa bangsa Indonesia merebut kemerdekaan, akan tercapai.

"Dalam periode kehidupanku selanjutnya, Inggit sangat penting bagiku. Dia adalah ilhamku. Dia adalah pendorongku. Dan dalam waktu dekat aku memerlukan semua ini," ujar Soekarno dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Inggit memang tidak setengah-setengah mendukung semangat suaminya.

Ia bersedia jalan kaki pergi-pulang Bandung-Sukamiskin ketika suami-nya ditahan di penjara Sukamiskin.

Masih sambil berjualan kecil-kecilan untuk menopang hidupnya.

Sebagai seorang istri yang tahu siapa suaminya, Inggit masih tetap mendampingi suaminya ketika dibuang ke Flores lalu dipindah ke Bengkulu.

Baca juga: Soekarno, Kehadiran Inggit Garnasih, dan Kecemburuan Siti Oetari

Mengantarkan Soekarno ke gerbang kemerdekaan

Namun nasib rupanya menentukan lain. Ketika saat-saat yang dinantikan tiba, di tempat terakhir ini pulalah pasangan ini harus berpisah, betapa pun ia sangat mencintai Soekarno.

Inggit kembali ke Bandung karena sikap dan pendiriannya yang teguh tidak mau dimadu, beberapa saat sebelum suaminya memimpin bangsa Indonesia.

Inggit hanya mengantarkan Soekarno ke gerbang kemerdekaan Republik Indonesia, persis seperti judul biografinya yang ditulis Ramadhan KH.

Walau demikian, dalam beberapa kali pertemuan, Inggit memperlihatkan cintanya yang tulus kepada Soekarno tak pernah pupus. Ia menyatakan selalu berdoa untuk Soekarno.

Pada tanggal 13 April 1984 ia dipanggil kehadirat Illahi. Inggit meninggal dengan tenang dan dimakamkan di pemakaman umum Babakan Ciparay, Kodya Bandung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi