Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Avigan sebagai Obat Covid-19 Dilanjutkan hingga Juli 2020

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Perusahaan Fujifilm atau Fujifilm Holdings Corporation mengungkapkan, penelitian Avigan sebagai yang disebut sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19 akan dilanjutkan hingga Juli 2020.

Adapun pengumuman tersebut disampaikan pihak Fujifilm pada Minggu (7/6/2020).

Melansir Reuters, Minggu (7/6/2020), penelitian yang berlangsung hingga Juli 2020 ini merupakan kemunduran lebih lanjut dalam upaya perusahaan Jepang untuk menemukan vaksin.

"Ada kemungkinan bahwa uji klinis akan berlanjut hingga Juli 2020," ujar Juru Bicara Fujifilm, menanggapi laporan Nikkei bahwa setiap persetujuan akan ditunda hingga Juli karena kurangnya pasien untuk uji coba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyerah untuk mendapatkan persetujuan obat pada akhir Mei 2020.

Namun, tindakan ini bertujuan untuk menyelesaikan uji klinis pada Juni 2020.

Tetapi, para peneliti hanya bisa mendapatkan sekitar 70 persen dari pasien yang dibutuhkan untuk tahapan uji coba.

Sementara itu, Harian Nikkei, menyebutkan, penelitan tersebut membutuhkan 28 hari untuk mendapatkan hasil, maka proses akan berlanjut setidaknya sampai Juli 2020.

Juru bicara Fujifilm mengatakan, pihaknya tidak merinci tentang kemajuan uji klinis tetapi telah memperbanyak jumlah lembaga medis yang bekerja sama dalam uji coba.

"Kami bertujuan untuk menyelesaikan uji klinis sesegera mungkin," ujar dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai 10.000, Filipina Akan Lakukan Uji Coba Obat Avigan

Pengembangan vaksin

Di sisi lain, pembuat obat di seluruh dunia berjuang untuk mengembangkan vaksin untuk virus corona jenis baru yang telah menginfeksi hampir 7 juta orang di seluruh dunia.

Dari jumlah itu, hampir 400.000 orang meninggal dunia karena Covid-19. 

Banyak negara memfokuskan diri pada obat-obatan seperti remileze antivirus Gilead Sciences Inc. (GILD.O) dan beberapa menggunakan obat anti-malaria, hydroxychloroquine, yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Namun, Shinzo Abe telah memperjuangkan kandidat Jepang, Avigan, yang juga dikenal sebagai Favipiravir.

Negara-negara yang telah berhasil mengendalikan infeksi terkadang menemukan kesulitan untuk mempertahankan uji klinis karena berkurangnya sampel untuk pasien. 

Sebelumnya, obat antivirus bernama Favipiravir atau Avigan menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen, China.

Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Zhang Xinmin mengungkapkan, obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan dinilai efektif untuk melawan virus corona.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Anda Ketahui dari Uji Coba Avigan sebagai Obat Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi