KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 7.188.679 (7,1 juta) kasus hingga Selasa (9/6/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.530.488 (3,5 juta) pasien telah sembuh, dan 408.230 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 3.249.961 dengan rincian 3.196.179 pasien dengan kondisi ringan dan 53.782 dalam kondisi serius.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
1. Amerika Serikat, 2.025.891 kasus, 113.050 orang meninggal, total sembuh 771.935.
2. Brasil, 710.887 kasus, 37.312 orang meninggal, total sembuh 325.602.
3. Rusia, 476.658 kasus, 5.971 orang meninggal, total sembuh 230.688.
4. Spanyol, 288.797 kasus dan 27.136 orang meninggal.
5. Inggris, 287.399 kasus dan 40.597 orang meninggal.
6. India, 265.928 kasus, 7.473 orang meninggal, total sembuh129.095.
7. Italia, 235.278 kasus, 33.964 orang meninggal, total sembuh 166.584.
8. Peru, 199.696 kasus, 5.571 orang meninggal, total sembuh 89.556.
9. Jerman, 186.205 kasus, 8.783 orang meninggal, total sembuh 169.600.
10. Iran, 173.832 kasus, 8.351 orang meninggal, total sembuh 136.360.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Kembali Meninggi, Ini Analisis Ahli Epidemiologi
Indonesia
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Senin (8/6/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 847. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 32.033 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 406 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 10.904 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 32 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 1.883 orang.
Baca juga: Melihat 5 Puncak Grafik Kasus Baru Covid-19 di Indonesia
Uni Emirat Arab
Pemerintah Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab, memperpanjang larangan orang masuk dan keluar kota tersebut selama satu minggu.
Melansir Al Jazeera, Senin (8/6/2020), Pemerintah Abu Dhabi juga melarang warganya untuk bepergian ke kota-kota utama.
Larangan ini sebelumnya telah diberlakukan sejak Selasa (2/6/2020) lalu.
Langkah-langkah ini berlaku untuk semua penduduk Abu Dhabi, dengan pengecualian dibuat untuk mereka yang bekerja di sektor vital.
Baca juga: 12 Negara Ini Konfirmasi Nol Kasus Covid-19, Mana Saja?
Qatar
Masih dari sumber yang sama, Pemerintah Qatar telah meluncurkan rencana empat fase untuk secara bertahap mengangkat pembatasan Covid-19.
Fase pertama yang dimulai pada 15 Juni akan dilakukan, antara lain, pembukaan kembali masjid secara terbatas, diikuti dengan pembukaan sebagian restoran pada 1 Juli.
Dalam fase 3, penerbangan dari negara-negara berisiko rendah akan dilanjutkan.
Pusat perbelanjaan dan pasar dengan kapasitas terbatas akan dibuka kembali pada 1 Agustus mendatang.
Mulai 1 September, pesta pernikahan dan pertemuan bisnis termasuk pameran juga akan diizinkan.
Baca juga: Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?
Polandia
Polandia akan mengumumkan penutupan selusin tambang batubara selama tiga minggu mulai dari Selasa (9/6/2020) dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus corona.
Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya sektor penambangan batubara bertanggung jawab atas 20 persen dari kasus yang dilaporkan.
Langkah itu datang ketika Polandia mencatat lompatan harian tertingginya dengan 599 infeksi baru.
"Tindakan seperti itu diperlukan pada akhirnya untuk memadamkan wabah ini," ujar Wakil Perdana Menteri Jacek Sasin.
Nantinya, penambang akan menerima pembayaran penuh selama tiga minggu dan pengiriman batubara tidak akan terpengaruh.
Baca juga: Penerapan New Normal, Zona Hitam di Surabaya, dan Penjelasan Khofifah...
WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk melanjutkan upayanya untuk terus berjuang melawan Covid-19.
"Lebih dari enam bulan dalam pandemi ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk melepaskan diri," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros juga menambahkan, saat ini merupakan waktu bagi negara-negara untuk bekerja keras hingga saling berbagi solidaritas.
"Ini adalah waktu bagi negara-negara untuk terus bekerja keras, atas dasar ilmu pengetahuan, solusi dan solidaritas," ucap Tedros.
Baca juga: WHO, Pelonggaran Lockdown, dan Angka Kematian di AS...