Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil WHO, Badan Kesehatan Dunia yang Diancam Ditinggalkan AS dan Brasil

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK.com/AKADESIGN
Ilustrasi Bendera WHO
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih menyelimuti banyak negara dunia membuat semua pihak terus bekerja keras dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasinya.

Tak terkecuali Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang juga memegang peranan signifikan dalam isu kesehatan masyarakat dunia.

Saran, anjuran, serta larangan yang dikeluarkan oleh salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa ini menjadi acuan pemerintah negara-negara untuk selanjutnya diterapkan pada masyarakat di lapangan.

Baca juga: Covid-19, Trump Hentikan Hubungan dengan WHO

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, akhir-akhir ini beberapa negara justru mengancam akan keluar dari keanggotaan WHO akibat sejumlah ketidaksepahaman yang terjadi dalam penanganan pandemi.

Misalnya Amerika Serikat, Presiden Donald Trum mengancam akan mengakhiri hubungannya dengan WHO, karena dianggap gagal melakukan reformasi yang dibutuhkan.

Salah satunya mendesak China untuk memberi penjelasan setransparan mungkin soal virus corona yang pertama terdeteksi di sana.

Ada juga juga Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang juga mengancam akan keluar dari organisasi kesehatan itu setelah niatannya melonggarkan penguncian ditentang, karena kasus kematian yang masih terbilang tinggi di wilayah itu.

Tentang WHO

Seperti apa WHO, apa tugasnya, dan siapa saja orang di dalamnya?

Melansir dari CNN, (30/5/2020), WHO merupakan badan di bawah PBB yang dibentuk pada 1948, beberapa tahun setelah PBB itu berdiri.

Tugas WHO adalah mengoordinasi kebijakan kesehatan internasional, khususnya di bidang penyakit menular.

Dalam keanggotaan WHO terdapat 194 negara dunia yang bergabung dan menjalankan organisasi ini.

Setiap negara anggota memilih delegasi pakar untuk mewakili negaranya dalam badan pembuat keputusan dan kebijakan, Majelis Kesehatan Dunia.

Baca juga: Presiden Brasil Ancam Keluar dari WHO Saat Angka Kematian Covid-19 Melonjak

Negara-negara anggota ini secara langsung memegang kontrol terhadap kepemimpinan dan arah organisasi.

Majelis berfungsi menunjuk seorang direktur jenderal WHO, mengatur agenda dan prioritasnya, mengkaji dan menyetujui anggaran, dan banyak hal lainnya.

Keberhasilan WHO

Di seluruh dunia, WHO memiliki 150 kantor di mana stafnya bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk memberi panduan dan perawatan kesehatan.

Setelah 70 tahun terbentuk, WHO telah menorehkan sejumlah keberhasilan. Mulai dari memberantas cacar, mengurangi kasus polio hampir 100 persen, berada di garis terdepan mengatasi wabah seperti Ebola, demam berdarah, dan sebagainya.

Namun, WHO juga menerima kritik karena disebut terlalu birokratis, dipolitisasi, dan bergantung pada negara-negara donor besar.

Organisasi ini sebenarnya didanai oleh beberapa sumber, seperti organisasi internasional, swasta, negara anggota, dan PBB sebagai organisasi induknya.

Setiap negara anggota memang diharuskan membayar iuran untuk menjadi bagian dari organisasi ini. Iuran ini disebut sebagai "kontribusi yang dinilai", dihitung berdasarkan kekayaan dan populasi masing-masing negara.

Jika dijumlah, secara akumulatif total iuran yang terkumpul dari seluruh negara anggota hanya seperempat dari total anggaran atau dana yang dimiliki WHO.

Sisanya sebagian besar berasal dari "kontribusi sukarela" dari negara anggota maupun negara partner.

Baca juga: WHO Melaporkan Adanya Wabah Virus Ebola Baru di Kongo

Di antara semua negara anggota WHO, sejauh ini Amerika Serikat merupakan donor terbesar. Selama 2018-2019, negara tersebut menyuntikkan 893 juta dolar Amerika kepada WHO.

Sebagian besar dari dana itu bersifat sukarela, sementara iuran wajib yang dibayarkan AS adalah 237 juta dolar Amerika, 656 juta dolar Amerika sisanya adalah sumbangan.

Besarnya donasi ini bahkan mencakup 14,67 persen total dana sukarela yang diberikan oleh seluruh negara anggota.

Setelah AS, donasi terbesar selanjutnya datang dari Yayasan Bill dan Melinda Gates. Yayasan ini pada periode yang sama memberikan dana sebesar 531 juta dolar Amerika pada WHO.

Besarnya dana sukarela ini benar-benar tergantung pada kebersediaan masing-masing negara.

Kontribusi total negara-negara utama kepada WHO (2018-2019)

* Amerika Serikat: 893 juta dollar AS
* Inggris Raya: 435 juta dollar AS
* Jerman: 292 juta dollar AS
* Jepang: 214 juta dollar AS
* China: 86 juta dollar AS
* Perancis: 76 juta dollar AS
* Rusia: 57 juta dollar AS

Mengenai kontribusi setiap anggota WHO dapat dilihat di situs WHO di sini

Baca juga: Daftar 100 Negara Teraman dari Covid-19, Indonesia Urutan 97

Sumber: CNN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi