KOMPAS.com - Laman resmi covid19.go.id, pada Kamis (11/6/2020) petang sempat tidak menampilkan data jumlah orang yang telah dites Covid-19 di Indonesia. Kondisi ini sempat memantik pertanyaan sejumlah pihak.
Infografik di laman tersebut hanya menampilkan jumlah spesimen yang telah dites dan jumlah laboratorium pemeriksaan uji PCR.
Pada waktu pengumuman sore (11/6/2020) juga tidak diumumkan jumlah orang yang dites.
Akun twitter KawalCovid19 kemudian melakukan penelusuran ke halaman Infeksiemerging Kemkes dan menemukan data 288.457 kasus dengan spesimen diperiksa dan 253.162 kasus negatif (87,8 persen spesimen).
Dengan demikian, berarti ada 979 orang yang dites atau positive rate 100 persen, yaitu jumlah orang yang dites semuanya positif.
Baca juga: Gugus Tugas Ungkap Faktor Jumlah Tes Corona Masih Naik Turun
Kemudian, pada pukul 22.47 di hari yang sama, muncul pembaruan di laman Infeksiemerging Kemkes yang menampilkan jumlah kasus dengan spesimen diperiksa sebanyak 294.671 dan 259.376 merupakan kasus negatif (88 persen spesimen).
Sehingga, pada 11 Juni 2020 berdasarkan laporan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 294.671 bertambah 7.139 dari hari sebelumnya, dengan 13,61 persen positive rate.
Positive rate keseluruhan adalah 11,98 persen dari total 35.295 kasus / 294.671 orang yang diperiksa.
Kendala teknis
Data jumlah orang yang telah dites merupakan salah satu komponen penting dalam penyampaian data Covid-19 harian, sehingga tidak dilaporkannya data ini kemudian menimbulkan pertanyaan.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Juru Bicara Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto menyebutkan, tidak ada kesengajaan mengenai tidak adanya laporan jumlah orang yang telah dites pada Kamis kemarin.
"Sudah diperbaiki, kemarin hanya karena gangguan teknis jaringan," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com (12/6/2020).
Yuri juga meminta maaf karena data tersebut sempat hilang, namun permasalahan tersebut saat ini sudah berhasil diselesaikan.
Baca juga: Dikritik Tes Covid-19 Masih Lambat dan Minim, Berikut Jawaban Pemerintah
Selain itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa pelaporan data Covid-19 di Indonesia ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengikuti format yang ditentukan.
"Format laporan WHO konfirm (rinci dengan register INOCOVID), sembuh, meninggal. Tidak lebih dan tidak kurang," kata Yuri.
Meskipun demikian, apabila melihat data pada worldometers, pada kolom jumlah tes, angka yang tertera adalah jumlah spesimen yang diperiksa (saat ini 463.620). Sementara jumlah orang yang dites sejauh ini berjumlah 294.671 orang.
Dua hari berturut di atas seribu
Dalam dua hari sebelumya, Selasa (9/6/2020) dan Rabu (10/6/2020) Indonesia secara berturut-turut mencatat angka tertinggi penambahan kasus Covid-19 dalam waktu 24 jam.
Pada Selasa, ada 1.043 kasus baru Covid-19. Jumlah kasus baru ini merupakan yang pertama kalinya menembus angka lebih dari 1.000 kasus dalam sehari.
Kemudian, pada Rabu tercatat penambahan 1.241 kasus baru Covid-19 dalam waktu 24 jam.
Adapun dua kali penambahan kasus positif yang tertinggi ini terhitung sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020.
Melansir Kompas.com (11/6/2020), menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, ada faktor tracing contact yang lebih masif yang menyebabkan jumlah penambahan kasus baru Covid-19 mencatat rekor tertinggi.
Baca juga: Jokowi Naikkan Target Tes Covid-19 Jadi 20.000 Spesimen per Hari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.