KOMPAS.com - Sebuah unggahan memperlihatkan tangkapan layar dari status seseorang di media sosial Facebook mengenai ketidakterimaannya atas bapaknya yang mendapat diagnosis kode CVD viral di media sosial Twitter pada Kamis (11/6/2020).
Dalam status Facebook itu, sang pengunggah menduga, ayahnya mendapat diagnosis berkode CVD yang merupakan Covid-19.
"Kebusukan RS .Bokap gw sakitnya apa di diagnosa nya covid. Intinya yg meninggal di RS langsung di vonis covid."
"Angka kematian covid yg meningkat mungkin bukan karena covid melainkan data asal dari RS," ujar pengunggah dalam status Facebook-nya.
Baca juga: Viral, Foto Bumbu Indomie Goreng Ada 2 Macam, Ini Penjelasan Indofood
Tak hanya itu, dalam status Facebook tersebut juga dilengkapi foto resume medis IGD yang menyebut diagnosis utama adalah CVD.
Postingan di Facebook itu kemudian diunggah kembali oleh akun Twitter @novermberdad.
"CVD itu bukan COVID ya teman2," tulis akun @novermberdad dalam twitnya.
Baca juga: Viral, Video Seorang Ibu di Cirebon Diduga Siksa Anaknya, Ini Penjelasan Polisi
Sejauh ini, twit tersebut telah disukai sebanyak lebih dari 1.400 kali dan telah di-retwit sebanyak 728 kali oleh pengguna Twitter lainnnya.
Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan
Lantas, apakah betul kode CVD merupakan kode untuk penyakit Covid-19?
Menanggapi hal itu, dokter spesialis penyakit dalam dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam menyampaikan, kode CVD bukanlah kode untuk penyakit Covid-19.
"Bukan Covid, CVD itu Cerebrovaskuler disease, bukan singkatan umum Covid-19. Kalau ini sepertinya kasus stroke," ujar Ari kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya, orang dengan stroke memiliki gejala awal seperti lemas sebelah hingga tidak mengalami kesadaran.
Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...
Mengacu keputusan menteri kesehatan
Sementara itu, bantahan juga diungkapkan oleh Wakil Direktur dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covis-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto.
"Bukan, CVD dalam foto itu artinya Cerebrovascular Disease. Atau mudahnya stroke. Itu informasi yang saya peroleh. Jadi bukan Covid," ujar Tonang saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Menurutnya, seseorang dengan penyakit Covid-19 memiliki kode tersendiri yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) 238/2020.
Berikut rinciannya:
- Seluruh pasien dengan hasil pemeriksaan penunjang positif Covid-19 menggunakan kode B34.2 (Coronavirus Infection, Unspecified Site) sebagai diagnosis utama.
- Untuk pasien ODP dan PDP menggunakan kode Z03.8 (Observation for other suspected diseases and conditions) sebagai diagnosis utama.
- Untuk bayi baru lahir dengan hasil pemeriksaan penunjang positif Covid-19 menggunakan kode P39.8 (Other specified infections specific to the perinatal period) sebagai diagnosis utama.
- Untuk bayi baru lahir dengan status ODP atau PDP menggunakan kode P96.8 (Other specified conditions originating in the perinatal period) sebagai diagnosis utama.
- Jika terdapat diagnosis selain Covid-19, ODP, dan PDP, maka dikoding sebagai diagnosis sekunder.
Ketika hasil diagnosis keluar
Sementara itu, Tonang menambahkan, hasil pemeriksaan PCR Covid-19 akan diberitahukan oleh Lab pemeriksaan kepada RS pengirim, tempat pasien dirawat.
Kemudian, RS yang akan merawat yang memberitahukan kepada pasien, karena informasi hasil lab merupakan hak pasien untuk mengetahuinya.
Selain itu, ada Dinas Kesehatan, tempat domisili pasien yang juga akan diberi tahu mengenai hasil pemeriksaan PCR Covid-19.
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak
Menilik beredarnya dugaan kode CVD sebagai penyakit Covid-19, Tonang menjelaskan, orang yang mengunggah merupakan hasil dari dugaan sendiri.
Ia pun menganggap, keluarga pasien tersebut tidak mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai Covid-19.
"Barangkali keluarga pasien yang mengunggah foto tersebut, tidak mendapatkan penjelasan, tapi menduga-duga sendiri. Mengira bahwa CVD itu Covid-19," ujar Tonang.
"Kalau dari dokter yang memeriksa akan dijelaskan dengan benar," lanjut dia.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona