Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia 13 Juni: 7,7 Juta Terinfeksi | Cile Alami Lonjakan Kasus

Baca di App
Lihat Foto
AP Photo/Alvaro Barrientos
Sebuah keluarga mengenakan masker untuk melindungi mereka dari virus corona, berjalan di Carlos III Pamplona, utara Spanyol, pada 27 April 2020. Pada Minggu, anak-anak berusia di bawah 14 tahun diizinkan keluar rumah sebagai bagian dari upaya pemerintah melonggarkan lockdown.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih terus berlangsung di dunia. Kasus-kasus baru masih terus dilaporkan setiap harinya.

Melansir data dari Worldometers, Sabtu (13/6/2020) pagi, jumlah kasus virus corona di dunia adalah sebanyak 7.724.555 (7,7 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, terjadi 427.674 kasus kematian dan 3.916.389 (3,9 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.

Adapun jumlah kasus aktif adalah sebanyak 3.380.492 (3,38 juta) kasus dengan 3.326.662 (3,33 juta) dengan kondisi ringan dan 53.830 dengan kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, jumlah kasus terbanyak hingga kini masih dicatatkan oleh AS dengan lebih dari 2 juta kasus, disusul Brazil, Rusia, India, dan Inggris.

Perkembangan terkait kondisi dan penanganan virus corona pun masih terus terjadi di berbagai negara di dunia.

Berikut adalah sejumlah perkembangan terbaru dari beberapa negara:

Baca juga: Pencegahan Virus Corona: Cara Menghentikan Kebiasaan Menyentuh Wajah

Indonesia

Pada Jumat (12/6/2020), 1.111 kasus baru virus corona dilaporkan kembali oleh pemerintah Indonesia.

Jumlah total kasus pun bertambah menjadi 36.406 kasus. Kasus kematian juga bertambah sebanyak 48 kasus, yaitu total menjadi 2.048 kematian.

Adapun jumlah pasien sembuh mengalami peningkatan sebanyak 577 orang sehingga secara kumulatif menjadi 13.213 orang.

Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 424 kabupaten atau kota. Sedangkan jumlah ODP yang tercatat adalah sebanyak 37.538 dan PDP 13.923 orang.

Baca juga: Tak Percaya Corona, Seniman di Surabaya: Saya Akan ke RS, Menyedot Covid-19

Perancis

Pemerintah Perancis akan mencabut larangan perjalanan akibat pandemi virus corona untuk perbatasan internal Eropa pada 15 Juni mendatang.

Menurut keterangan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Cristophe Castaner dan Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian, mulai 15 Juni, orang-orang yang datang dari negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk dari Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Swiss, dan Vatikan, akan dapat memasuki wilayah Perancis.

Sementara itu, Perancis masih akan tetap mempertahankan kebijakan pembatasan dengan Spanyol hingga 21 Juni 2020, termasuk karantina 14 hari bagi seluruh penumpang yang datang melalui perjalanan udara.

Adapun wisatawan yang tiba di Perancis dari Inggris tidak lagi dikenakan pembatasan masuk mulai 15 Juni 2020, tetapi tetap diminta untuk melakukan karantina 14 hari sejak kedatangan.

Selain itu, Perancis disebut akan bergerak menuju pembukaan kembali secara bertahap terhadap perbatasan eksternal zona Schengen mulai 1 Juli 2020.

Negara ini juga akan memprioritaskan permintaan visa dan izin tinggal bagi siswa internasional.

"Mengingat tantangan daya tarik universitas, mahasiswa internasional akan diizinkan, apaun asal negaranya, untuk datang ke Perancis dan persyaratan kedatangan pun akan difasilitasi" tulis pemerintah Perancis dalam pernyataannya sebagaimana dikutip CNN, Sabu (13/6/2020).

Baca juga: Pasien Positif Corona Kabur dari Penjaringan Jakarta ke Serang Banten, 18 Orang Tertular

Cile

Pada Jumat (12/6/2020), Menteri Kesehatan Cile melaporkan 6.754 kasus baru virus corona.  

Angka penambahan tersebut menjadi angka tertinggi kasus harian yang pernah dilaporkan oleh Cile sejak 3 Maret 2020, saat kasus pertama dilaporkan.

Sebelumnya, pada 7 Juni 2020, jumlah kasus baru harian tertinggi Cile dilaporkan yaitu dengan 6.405 kasus.

Menurut kewenangan kesehatan di Cile, hingga kini, negara ini telah melaporkan setidaknya 160.846 kasus virus corona dengan 2.870 kasus kematian.

Pada Selasa (9/6/2020) lalu, pemerintah Cile juga mengumumkan metode penghitungan baru terkait dengan kasus kematian akibat virus corona.

Menteri Kesehatan Cile Jaime Mañalich enyebut bahwa jumlah kematian yang dilaporkan saat ini didasarkan pada pertukaran informasi yang dilakukan antara Catatan Sipil dan database dari Departemen Kesehatan dengan catatan kasus-kasus positif.

Baca juga: Promotor Ini Tidak Rumahkan Karyawannya meski Kena Imbas Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi