Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video GBK Dipenuhi Orang Berolahraga, Ini Tanggapan Epidemiolog

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangakapan layar kondisi Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (14/6/2020).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pagi ini, Minggu (14/6/2020), Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dipenuhi orang-orang yang berolahraga di saat masih dalam kondisi pandemi corona.

Adapun keramaian tersebut terekam dalam video singkat berdurasi sekitar 13 detik yang diunggah oleh akun Instagram @agus.firmanto dalam fitur Instagram Story.

Unggahan tersebut kemudian di-posting oleh akun Instagram, Jakarta Info, @jktinfo.

Dalam video, ada bermacam-macam orang yang sedang berolahraga, seperti jalan kaki, lari, dan bersepeda. Terlihat juga beberapa orang tidak memakai masker meski berada di tempat yang ramai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membludaknya pengunjung untuk berolahraga di GBK ini dikhawatirkan menjadi peluang tertularnya virus corona dari orang lain.

Baca juga: Stadion Utama GBK Siap Dipakai Lagi untuk Pertandingan Sepak Bola

Lantas, bagaimana tanggapan epidemiolog terkait berolahraga di tempat ramai?

Melihat kondisi ramainya GBK, epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria Wiratama sangat menyayangkan adanya sekumpulan warga yang berolahraga di tempat ramai.

"Kalau ramai gitu, susah jaga jarak. Jika kondisinya seperti dalam video, risiko tinggi tertular karena ramai dan sebagian tidak pakai masker," ujar Bayu kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Menurut Bayu, penularan virus corona di GBK bisa terjadi dari kegiatan berolahraga dengan jarak dekat atau kurang dari 1 meter dengan orang yang tidak menggunakan masker.

Potensi tertular lebih tinggi jika orang yang tidak pakai masker tersebut menunjukkan gejala Covid-19.

Selain itu, ada juga faktor lain yang dapat menularkan virus meski tidak berdekatan dengan orang lain, yakni menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus.

"Memegang benda di sekitar GBK yang sangat mungkin dipegang orang lain sebelumnya, maupun dari berbicara dengan orang lain dalam jarak dekat," ujar Bayu.

"Karena itu, tidak disarankan olahraga di tempat ramai seperti di GBK saat ini," lanjut dia.

Dia pun menganjurkan masyarakat jika ingin berolahraga dan membuat badan tetap segar dan sehat, sebaiknya berolahraga ringan dengan tetap memakai masker dan hindari keramaian.

Baca juga: Amankah Olahraga Outdoor Selama Ada Wabah Virus Corona?

Pentingnya berolahraga dengan hati-hati

Di sisi lain, epidemiolog sekaligus dosen senior di University of Derby, Inggris, Dono Widiatmono, SKM, MSc mengatakan, orang-orang melakukan kegiatan olahraga dimungkinkan untuk membentuk imunitas agar tidak mudah tertular penyakit.

Namun, tindakan berolahraga di tempat ramai seperti di GBK, adalah tindakan yang kurang tepat.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa dalam berolahraga harus tetap dengan prinsip berhati-hati.

"Memang betul, olahraga itu meningkatkan derajat kesehatan kita dan baik untuk fisik maupun mental. Tapi kita mesti sadar, berolahraga itu harus dilakukan dengan cara berhati-hati," ujar Dono saat dihubungi terpisah. 

Sebab, saat orang berolahraga, maka tubuh memerlukan oksigen lebih banyak di mana membuat tubuh bernapas lebih keras, lebih intensif, dan membutuhkan pasokan udara lebih banyak.

Akibatnya, orang yang berolahraga juga mengeluarkan udara lebih banyak, yang dapat memicu terpaparnya droplets ke udara.

Kondisi ini bisa diperparah jika ketika berolahraga, seseorang tidak menggunakan masker.

"Ini tentunya menjadikan lebih mungkin virus ada, misalkan kalau ada orang yang sakit, akan sangat mudah menularkannya ke orang lain, karena orang bernapas lebih kencang, maka partikel air liur akan semakin banyak keluar" ujar Dono.

Baca juga: Ini Jenis Olahraga Bersama Anak yang Bisa Dicoba di Rumah

Penularan masif di tempat umum

Selain itu, Dono juga menyayangkan dengan banyaknya orang yang keluar di tempat yang ramai tanpa mengindahkan langkah perlindungan diri.

"Saat ini penularan sangat masif, sedang tinggi, hasil PCR banyak ditemukan di pasar dan klaster-klaster di RS," ujar Dono.

Menurutnya, jika orang-orang ingin berolahraga, disarankan untuk mencari waktu yang sepi dan rute yang sepi dari keramaian.

Dono juga mengimbau agar berolahraga dilakukan dengan orang terdekat seperti keluarga di rumah dan tidak bersama-sama dengan orang lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi