Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Anak Terlantar dan Panti Sosial Rentan Terinfeksi Covid-19, Ini Datanya...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona pada anak
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah lebih memperhatikan anak-anak terlantar dan anak panti sosial selama pandemi Covid-19.

Sebab dari pengaduan yang masuk ke KPAI ada 27 anak dari panti sosial dan penyandang disabilitas ganda yang terpapar virus corona. Rinciannya, 14 anak di panti sosial di Kalimantan Selatan dan 13 anak penyandang disabilitas ganda di Jakarta. 

Selain itu, KPAI juga mendapatkan data dari Kemenkes RI per 22 Mei 2020 bahwa ada sebanyak 19.196 anak yang terkait dengan Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari jumlah tersebut, rincian anak dengan positif Covid-19 sebanyak 715 anak, PDP sebanyak 7.152 anak, ODP sebanyak 10.375 anak dan OTG sebanyak 954 anak.

Baca juga: Vaksin Pertama Covid-19 Mungkin Tak Membuat Kebal pada Infeksi

Anak-anak termasuk kategori rentan

Komisioner Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat KPAI Susianah Affandy mengatakan, anak-anak memiliki seumlah risiko selama pandemi virus corona.

Pertama, anak-anak memiliki kerentanan akan paparan Covid-19.

"Kasus anak terpapar Covid-19 sebagian besar tertular dari anggota keluarga yang merupakan pasien positif atau pengasuhnya," kata Susianah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Kedua, anak-anak juga rentan terdampak Covid-19 dan menyebabkan hak-hak mereka terabaikan.

Menurutnya, selama pandemi banyak fasilitas kesehatan tingkat pertama yang biasa melayani imunisasi, cek kesehatan Ibu dan anak, tumbuh kembang di banyak daerah tidak memberikan layanan atau tutup.

Selain hak atas kesehatan, hak atas pendidikan yang dilaksanakan secara jarak jauh juga tidak bisa diakses oleh semua anak di Indonesia dengan beragam permasalahan.

"Hak-hak lainnya, seperti hak atas pengasuhan, hak rekreasi, dan pemanfaatan waktu luang juga banyak terabaikan," jelas dia.

Baca juga: Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Sebagian Besar karena Komorbid

Anak-anak dinilai belum jadi prioritas

KPAI memandang bahwa penyampaian statemen sejumlah pihak di ranah publik selama ini hanya menyasar kelompok rentan, seperti lansia.

Padahal, KPAI banyak menemukan anak-anak bebas bermain di sekitar rumah tanpa mengenakan masker dan tidak menerapkan physical, khususnya di lingkungan keluarga rentan.

Selain itu, KPAI melihat deteksi dini terhadap anak dilakukan pemerintah baru ketika anggota keluarganya terpapar.

"Artinya, anak belum menjadi prioritas sasaran deteksi dini yang digalakkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah," jelas dia.

KPAI juga memandang bahwa penanganan pencegahan dan pemutusan rantai penularan virus corona di kalangan anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial belum digalakkan secara massif sebagaimana pencegahan di tempat lainnya.

Karena itu, KPAI mendorong pemerintah untuk melakukan deteksi dini Covid-19 bagi anak-anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial.

Tak hanya itu, program deteksi dini dengan prioritas anak-anak di keluarga rentan juga harus dilakukan dalam satu rangkaian pencegahan dan pemutusan mata rantai Covid-19.

Baca juga: Jadi Episentrum Baru, Ini Alasan di Balik Tingginya Kasus Virus Corona di Brazil

Rencananya, KPAI akan menggelar rapat Koordinasi dengan pengelola dan pengasuh rumah singgah dan panti sosial untuk membahas tentang identifikasi permasalahan yang dihadapi selama masa pandemi Covid-19 besok,Selasa (16/5/2020).

Rekomendasi hasil rapat tersebut akan disampaikan kepada pemerintah, khususnya untuk mendorong terbitnya protokol kesehatan bagi anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi