Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rumah Sakit di India Kewalahan, Pasien Ditolak dan Diminta Bayar Rp 73,5 Juta

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Ashwani Jain harus menyerah dalam ambulan ketika keluarganya memohon kepada beberapa rumah sakit untuk menerimanya.

Peristiwa yang menimpa Ashwani merupakan gambaran kecil dari kondisi rumah sakit di ibu kota India, Delhi, yang kekurangan tempat tidur.

"Mereka tak peduli apakah kami hidup atau mati," kata putri Ashwani, Kashish (20), dilansir dari AFP, Minggu (14/6/2020).

"Itu tak masalah bagi mereka, tetapi aku kehilangan ayahku. Dia adalah dunia bagiku," tambah dia. Semua rumah sakit yang didatangi oleh keluarga Ashwani menolaknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona di India mengakibatkan kondisi sistem perawatan kesehatan di India semakin genting. 

Kematian Ashwani dan beberapa orang lainnya meningkatkan kecemasan akan adanya ancaman yang lebih besar.

Baca juga: Selandia Baru Laporkan Kasus Perdana Virus Corona dalam 25 Hari Terakhir

Lebih dari 1.200 orang telah meninggal akibat virus corona di Delhi dan lebih dari 1.000 kasus baru dilaporkan setiap harinya.

Para staf krematorium mengatakan, mereka tak lagi mampu mengimbangi jumlah jenazah yang terus menumpuk di kamar mayat.

Media India kini dipenuhi dengan kisah memilukan tentang orang yang sekarat setelah ditolak oleh rumah sakit.

Seorang lelaki berusia 78 tahun mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Delhi untuk tempat tidur ventilator, tetapi ia meninggal sebelum masalah itu selesai.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, India kini melaporkan 343.091 kasus infeksi dengan 9.900 kematian, tertinggi di Asia.

Baca juga: 3 Cerita Sabai Morscheck Hamil di Tengah Pandemi Virus Corona

Dipaksa membayar tempat tidur

Beberapa keluarga telah menggunakan media sosial untuk menceritakan pengalaman mereka setelah ditolak rumah sakit.

"Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya bermain dengan perasaan kami," kata Kashish.

Keluarga Ashwani kini sedang menunggu untuk diuji virus corona, tetapi pemerintah hanya mengizinkan anggota keluarga yang berisiko tinggi dan menunjukkan gejala.

Pemerintah kota telah memperkirakan bahwa dibutuhkan sekitar 80.000 tempat tidur pada akhir Juli serta memperingatkan hotel dan gedung pernikahan akan adanya kemungkinan diubah menjadi rumah sakit.

Saat ini, rumah sakit pemerintah memiliki 8.505 tempat tidur untuk penanganan Covid-19, sedangkan rumah sakit swasta hanya memiliki 1.441 persediaan tempat tidur. 

Baca juga: Sebar Info Virus Corona yang Disensor, Aktivis Ini Akan Dipidana

Namun, beberapa keluarga mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk membayar sejumlah uang untuk tempat tidur yang tersedia.

Suman Gulati, seorang warga yang ayahnya termasuk pasien virus corona, mengaku diminta uang sekitar 13.200 dollar AS oleh rumah sakit swasta.

"Suatu kali saya membayar uang untuk mendapatkan tempat tidur, itu tak masalah. Namun, mengapa mereka meminta uang begitu besar di masa krisis seperti ini," kata dia.

"Bagaimana jika aku jatuh sakit selanjutnya? Apa yang akan aku lakukan? Haruskah aku menjual hartaku?" sambung dia. 

Saluran televisi Mirror Now pernah membuktikan fakta itu dan menunjukkan bahwa lima rumah sakit di Delhi meminta pasien virus corona untuk membayar hingga 5.250 dollar AS agar bisa diterima.

Pemerintah pun menuduh rumah sakit swasta berbohong tentang tempat tidur yang tersedia dan menjanjikan tindakan keras jika mereka ditemukan memeras uang.

Baca juga: Ini Normal Show, Program Radio dalam Menyambut New Normal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi