Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Tewas Tersengat Listrik Saat Bikin Konten Media Sosial, Ini Imbauan Polisi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi tersetrum listrik
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan video dan foto yang memperlihatkan seorang remaja di Kota Bekasi tewas karena tersengat listrik saat membuat konten untuk media sosial.

Salah satu yang membagikan video dan informasi ini adalah akun Facebook creamhn veii yang mengunggahnya pada Senin (15/6/2020) pukul 17.55 WIB.

Dalam unggahannya, dituliskan peristiwa naas tersebut terjadi Senin (15/6/2020), di Perumahan Regensi 2 Cibitung, Bekasi.

Korban disebut merupakan siswi SMP yang meninggal tersengat listrik di balkon atas rumah temannya.

Dalam video, terlihat korban sudah kaku di lantai atas sebuah rumah berlantai 2.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu tangan korban terlihat kaku berada di dekat kabel listrik, sementara tangan yang lainnya terlihat lemas menggantung di sisi pagar yang lain.

Baca juga: Viral, Video Anjuran Jangan Berkumur Setelah Sikat Gigi, Ternyata Ada Alasannya

Pada salah satu video, terlihat pula kobaran api muncul dari bawah badan korban.

Hingga Selasa pagi, unggahan tersebut sudah dibagikan oleh 631 akun dan mendapatkan 299 komentar.

Saat dikonfirmasi, pengunggah mengaku mendapatkan video itu dari temannya bernama Ferdian yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Ketika dihubungi secara terpisah, Ferdian, warga Regensi 2 Cibitung, membenarkan peristiwa itu. Ia tinggal di perumahan yang sama dengan lokasi kejadian, tetapi berbeda blok.

Ferdian membenarkan peristiwa itu terjadi di sekitar tempat tinggalnya.

"Kalau masalah kejadian iya memang benar. Ada kejadian kesetrum anak SMP sedang bermain TikTok di lantai 3, kemarin Senin (15/6/2020) jam 4 sorean," kata Ferdian saat dihubungi Selasa (16/6/2020) pagi.

Menurut dia, korban bukan penghuni dari rumah tersebut, tetapi teman dari anak penghuni rumah yang sedang bertandang.

"Entah dia kepleset atau handphone-nya jatuh lalu tangan korban kepegang kabel, lalu kesetrum sampai meninggal dunia," ujar dia.

Dalam video yang ia ambil, terlihat banyak warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian.

Warga berkumpul karena teman-teman korban meminta pertolongan saat mengetahui korban dalam kondisi tersetrum listrik.

"Teman-teman korban minta tolong pas kejadian, pas saya belum ada di TKP. Pas rame-rame sekitar jam 5 atau 6 sore," jelas Ferdian.

Ferdian mengaku tidak mengetahui kelanjutan evakuasi yang dilakukan pada korban. Menurut informasi, korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi.

Konfirmasi pihak kepolisian

Sementara itu, Kepolisian Sektor Cikarang Barat saat dimintai keterangan juga membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polsek Cikarang Barat, Aiptu Waluyanto, mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (15/6/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Korban Saudari D bermain di rumah Saudari R yang beralamat di Perum Regensi 2, Cibitung," kata Waluyanto.

Kemudian, D dan R bermain ke rumah B, tepatnya di lantai 3 yang saat itu tengah direnovasi dan proses pembangunan belum selesai.

"Ketika sedang bermain, tanpa disadari korban menyentuh kabel listrik dan seketika korban tersengat listrik yang berada di lantai 3 rumah Saudari B. Melihat kejadian tersebut Saudari R berteriak meminta tolong dan berusaha membantu namun tidak dapat membantu serta terpental," jelas dia.

Setelah itu, orangtua saksi melapor ke Ketua RT setempat dan anggota piket SPK Polsek Cikarang Barat yang menerima laporan tersebut segera mendatangi lokasi kejadian perkara.

Sesampainya di TKP, petugas menemukan korban yang diduga tersengat listrik.

"Atas kejadian tersebut perkaranya ditangani oleh unit reskrim Polsek Cikarang Barat," ujar Waluyanto.

Ia mengimbau agar lebih berhati-hati saat berada di sekitar kabel atau saluran listrik karena berisiko tinggi. 

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cikarang Barat, AKP Akta Wijaya Pramasakti mengatakan, peristiwa ini merupakan pertama kalinya terjadi diwilayahnya.

"Kami mau ini jadi yang terakhir kali karena begitu melibatkan nyawa seseorang, kayaknya tidak ada yang bisa dilakukan untuk menebus harga kehilangannya," kata AKP Akta.

Ia mengatakan, pihak kepolisian akan memberikan edukasi kepada para remaja agar menggunakan teknologi dengan bijak dan berhati-hati.

"Perlu kita jaga untuk tidak lagi ceroboh atau lalai dalam menggunakan teknologi baik itu software ataupun hardware. Supaya mereka lebih bisa mawas diri dalam menjaga dirinya sendiri," kata dia.

Baca juga: Viral, Unggahan Diagnosis Berkode CVD Dikira Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi