Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Tren Gowes, Penjualan Sepeda Laris Manis Saat Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Bersepeda menjadi salah satu pilihan olahraga dan transportasi paling diminati sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia.

Penjualan sepeda di sejumlah toko di Indonesia juga meningkat, bahkan beberapa toko sampai kehabisan stok.

Seperti yang terlihat di akun Instagram @jelajahsolo yang mengunggah keramaian orang-orang di salah satu toko sepeda di Solo, Jawa Tengah.

Tren bersepeda pun tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tetapi juga merata ke hampir semua daerah di Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang diberlakukannya cara hidup new normal yang mengimbau orang agar menjaga jarak, banyak orang beralih ke transportasi seperti sepeda, yang memungkinkan mereka tidak terlalu berdekatan dengan orang lain.

Baca juga: Penjualan Sepeda Melonjak di Seluruh Dunia

Gara-gara pandemi

Menurut William Gozali, Brand Director Polygon, ada beberapa faktor yang menyebabkan kegiatan gowes kembali digemari oleh orang-orang.

Pertama, karena orang-orang ingin tetap sehat di tengah pandemi sehingga bersepeda menjadi olahraga yang dinilai aman dan mudah dilakukan oleh semua umur dan kalangan.

Kedua, yakni untuk menghilangkan kejenuhan selama situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown, bersepeda menjadi gaya hidup baru yang bisa menghilangkan stres sambil bergaya.

"Di banyak negara sepeda telah menjadi alat transportasi alternative yang terbaik terutama untuk jarak pendek kurang dari 10 kilometer. Selain menjadi alat transportasi juga bisa membuat orang lebih sehat," kata William saat dihubungi Kompas.com (17/6/2020).

Ia berharap bahwa tren bersepeda ke depannya bisa menjadi new normal di berbagai kalangan masyarakat. William juga menuturkan bahwa di kota-kota kecil di Indonesia, sepeda sebenarnya sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

Baca juga: Beli Sepeda Rp 64 Juta, Nikita Mirzani: Barang Aku Harus Supermahal

Penjualan sempat turun

Diakui oleh William bahwa penjualan sepeda produksi Polygon sempat mengalami sedikit penurunan pada Maret 2020, ketika kasus virus corona penyebab Covid-19 mulai menggemparkan masyarakat Indonesia.

"Penjualan kami di bulan Maret sempat turun dan baru sekarang kembali ke kondisi normal. Kapasitas produksi kami adalah 700 ribu per tahun dan saat ini sudah kembali normal," kata William.

Untuk tipe sepeda yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah tipe sepeda gunung atau akrab disebut mountain bike (MTB). 

"Kekuataan Polygon adalah di MTB sehinga kita melihat sepeda yang paling banyak diminati adalah jenis MTB tetapi kami juga sudah mulai melihat adanya peningkatan di tipe road bike," kata William. 

Selain itu, William juga menyebut bahwa sepeda sebenarnya sangat cocok sebagai alat transportasi untuk segala usia.

"Ada yang bilang bahwa kalau orang sudah berumur dianjur tidak bersepeda, tetapi dengan kemajuan teknologi sebenarnya banyak sekali jenis sepeda yang cocok untuk tua dan muda," kata William.

Baca juga: Viral Foto Polisi Geser Traffic Cone Jalur Sepeda, Ini Penjelasannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi