Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilot di Thailand, Jadi Kurir Makanan karena Penerbangan Berkurang Saat Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pilot.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Akibat pandemi Covid-19 industri penerbangan komersial menerima dampak yang luar biasa. Banyak perusahaan penerbangan yang terpaksa menutup layanannya guna mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Mereka yang bekerja di industri itu pun harus menemukan cara altiernatif untuk tetap mendapat penghasilan ketika armada pesawat harus dikandangkan.

Hal ini tentu saja dialami oleh para pilot. Salah satunya adalah sebuah kisah menarik yang datang dari Thailand.

Melansir CNN International, para pilot harus beralih profesi agar tetap bisa mendapat pemasukan, beberapa mengambil pekerjaan menjadi kurir pengantar makanan atau juga menjadi pengemudi taksi online.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Psikologis Pilot Pesawat Tempur yang Jatuh di Riau Akan Diperiksa

Untuk memenuhi kebutuhan

Nakarin Inta sebelumnya berprofesi sebagai pilot komersial selama kurang lebih empat tahun. Kini, ia beralih profesi menjadi kurir Line Man, sebuah perusahaan aplikasi penyedia layanan pesan singkat.

"Beberapa (staf maskapai) cuti tanpa bayaran, sebagian besar dari kami juga mengalami potongan gaji lebih dari 70 persen. Karena, saya masih harus membayar pengeluaran setiap bulan, maka saya berinisiatif untuk mencari pekerjaan lain," kata Inta.

Seperti di banyak kota besar lainnya, aplikasi layanan pengiriman makanan di Bangkok mengalami peningkatan pelanggan karena lockdown yang diberlakukan oleh pemerintah Thailand pada bulan Maret.

Mengikuti jejak seorang rekan pilot, Inta menyadari bahwa ia dapat menghasilkan sedikit pemasukan yang cukup untuk menghidupi istri dan anak perempuannya yang masih berusia empat tahun dengan mengirimkan pesanan makanan dengan sepeda motornya.

"Saya pikir, saya tidak bisa hanya duduk di rumah dan menunggu bantuan. Saya harus berjuang untuk keluarga saya. Saya harus melakukan sesuatu dan saya memiliki kedua tangan, saya memiliki sepeda motor sehingga saya memilih melakukan pekerjaan sebagai seorang pengantar makanan," kata Inta.

Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Jatuh di Inggris, Pilot Ditemukan Tewas

Menjadi pilot adalah cita-cita

Pria berusia 42 tahun ini selalu memimpikan untuk menjalani kehidupan di kokpit pesawat. Tetapi karena khawatir ketidakstabilan ekonomi dalam industri penerbangan, ia menahan diri untuk mengejar mimpi itu selama bertahun-tahun.

Namun, sekitar lima tahun yang lalu, ia memutuskan untuk mewujudkan mimpinya. Seiring dengan kebangkitan maskapai berbiaya rendah di Thailand, ia menempuh pendidikan untuk meraih gelar pilot komersialnya dan mendapatkan pekerjaan di Thai Lion Air.

"Menjadi pilot selalu ada dalam mimpi saya, bahkan ketika saya masih kecil," kata dia.

"Hal terbaik adalah bisa bepergian keliling dunia dan melihat begitu banyak orang. Saya melihat para penumpang tersenyum ketika saya berpakaian dan pergi ke bandara," ujar Inta. 

Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Pesawat TNI, Pilot Dengar Suara Aneh Diikuti Warning Life

Tidak sendirian

Sebagai seorang pilot, Inta mengatakan, ia biasanya akan menghasilkan antara 6.000 dollar AS hingga 8.000 dollar AS per bulan.

Sekarang, karena pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret, ia hanya menghasilkan  30 dollar AS per hari sudah menjadi kemenangan besar baginya.

Inta bukan satu-satunya pilot yang beralih profesi. Dengan beberapa maskapai mengurangi penerbangan, Inta mengatakan dia tahu lebih dari 50 pilot Thailand, termasuk beberapa teman pribadi yang sekarang beralih profesi.

Sebagian bekerja sebagai petugas pengiriman makanan, supir taksi online atau vendor makanan sambil menunggu untuk melanjutkan penerbangan reguler mereka dibuka lagi.

Beberapa bahkan menggunakan kendaraan mewah mereka seperti sepeda motor dan sedan BMW untuk pekerjaan paruh waktu mereka. 

Inta dan teman-temannya memang belum diberhentikan, tetapi gaji mereka didasarkan pada tugas penerbangan mereka.

"Saya pikir semua orang terpengaruh oleh Covid-19, semua orang di dunia, tetapi lihatlah yang di samping Anda, orang-orang yang Anda cintai. Anda harus berjuang untuk mereka dan berjuang untuk diri Anda sendiri," kata pilot itu.

Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Jatuh di Laut Inggris, Pilot Belum Ditemukan

Optimis bisa terbang lagi

"Pertama kali saya mendapat pesanan dan mengirimkannya kepada pelanggan, rasanya luar biasa. Saya bangga. Saya bisa melakukannya," kata Inta

Sementara itu, Inta juga mengaku bahwa dirinya optimis dia akan segera kembali terbang.

Pemerintah Thailand sekarang dalam tahap awal meluncurkan kembali pariwisata domestik, sehingga penerbangan akan ditingkatkan kembali.

Inta mengatakan, dia dijadwalkan untuk mengambil program "pemanasan" bagi pilot selama empat hari pada bulan Agustus, dan kemudian dia akan mulai bekerja lagi.

"Saya merindukan setiap momen dalam karier saya. Saya merindukan kolega, kapten, awak kabin, dan operator, juga semua staf, karena kami telah bekerja bersama sebagai tim selama bertahun-tahun. Dan, sebagian besar, saya merindukan "kantor" saya di angkasa," kata Inta.

Baca juga: Cerita Warga yang Ikut Menolong Pilot Pesawat Tempur TNI AU

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: CNN
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi