Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bekerja? Berikut Sektor Potensial untuk Dimasuki Lulusan Baru

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Sejak virus corona atau Covid-19 mulai terdeteksi di Indonesia pada Maret lalu, banyak kegiatan dibatasi oleh pemerintah.

Salah satunya hanya beberapa sektor penting yang diperbolehkan bekerja. Hal itu membuat banyak pekerja dirumahkan, bahkan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Di saat-saat seperti itu, Indonesia juga dihadapkan pada banyaknya lulusan baru. Para lulusan baru juga perlu bertahan hidup dengan melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Lalu bagaimana peluang kerja saat ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom INDEF yang juga guru besar ilmu ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta Didik J Rachbini mengatakan, saat ini tingkat pengangguran banyak, lebih banyak daripada di masa normal.

"Ini fakta yang harus diterima dan dihadapi lulusan baru. Tapi peluang baru juga banyak," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Menurutnya, peluang kerja untuk lulusan baru dipengaruhi oleh almamater. Jika dia lulusan dari kampus ternama dan jurusan yang dibutuhkan, bisa lekas dapat kerja.

Tapi dia mengatakan tak hanya itu. Saat ini banyak peluang baru yang bisa dimasuki oleh para lulusan baru.

Baca juga: Ada Apa di Balik Perseteruan Militer India dan China?

Sektor merah dan hijau

Didik menjelaskan saat ini bidang kerja ada yang jatuh, ada yang mengkerut, dan ada yang bertambah banyak.

Sektor-sektor itu ditandainya dengan warna merah dan hijau. Warna merah artinya sektor itu susah dimasuki lulusan baru. Sedangkan hijau, artinya mudah dimasuki.

Pengajar di Universitas Indonesia itu mengatakan di sektor merah contohnya seperti hotel, ritel, mall, travel, dan lain-lain karena sektor-sektor tersebut saat ini dinilai mati.

Sedangkan yang hijau antara lain sektor IT, bidang-bidang kursus, pendidikan jangka pendek, jasa pengantaran, jasa logistik, periklanan, dan lain-lain.

Dia mencontohkan, lulusan manajemen yang ingin cari kerja, maka disarankan untuk mengetahui tentang IT juga.

"Jadi rumusnya begini, bisnis yang tidak harus tatap muka itu berkembang, itu berjalan melayani lebih dari sebelumnya," kata dia. 

Baca juga: Jaringan Hotel Marriott Terapkan Protokol Baru Terkait Pandemi Corona

Peluang untuk anak muda

Menurut Didik dengan adanya pandemi ini justru merupakan peluang bagi anak muda untuk menciptakan lapangan kerja baru. Sebab, anak muda tidak gagap dengan teknologi.

Saat ini banyak orang mulai berbelanja online, sehingga anak muda perlu "bermain" di ranah itu, dengan teknologi.

Didik menjelaskan, anak muda bisa menjual produk lewat media sosial, bisa juga menjual jasa dengan aplikasi.

"Jadi memang seorang lulusan harus mengerti situasi sekarang kalau ada perubahan dan jika kita tidak berubah ya lewat, nganggur," tegas dia.

Tak hanya lulusan baru yang harus memahami situasi, dia menambahkan pihak kampus juga harus membekali para calon lulusan baru tersebut.

Kampus-kampus bisa membekali dengan pengetahuan khusus tentang strategi bagaimana menyiasati perubahan-perubahan ini.

Bisa dengan membuat seminar dengan mendatangkan expert di bidangnya, bisa juga dengan memasukkannya di dalam perkuliahan di akhir kurikulum.

"Saya berkeyakinan anak-anak muda itu pintar itu akan menciptakan peluang-peluang baru," ujar dia. 

Baca juga: Gandeng Kemenkop, Apindo Luncurkan UMKM Akademi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi