Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat di London, 118 Orang Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kecelakaan pesawat
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 48 tahun lalu, tepatnya 18 Juni 1972, sebuah pesawat jet Trident jatuh setelah lepas landas dari Bandara Heathrow, London, Inggris.

Dilansir dari History, sebanyak 118 orang  meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Penyebab kecelakaan diyakini karena kesalahan co-pilot yang kurang berpengalaman sehingga mengakibatkan kesalahan fatal yang berujung pada kecelakaan.

Ketika akan memasuki musim panas tahun 1972, ada sejumlah masalah serius yang dihadapi oleh industri penerbangan.

Pembajakan kerap terjadi dan pilot merasa sangat rentan karena mereka paling sering menanggung beban tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, pada 18 Juni 1972 itu, semua hal berjalan normal di Bandara Heathrow. Penerbangan pagi British European Airlines (BEA) tujuan Brussels penuh dan kondisi cuaca sangat bagus.

Tak ada kendala saat pesawat itu lepas landas. Insiden mulai terkadi ketika roda pesawat di tarik dan kemudian jatuh.

Pesawat tersebut terbelah karena benturan di tanah dan meledak sehingga menghamburkan isi pesawat dan penumpang.

Hanya dua dari 118 penumpang dan awak pesawat yang dapat dikeluarkan dari reruntuhan dalam kondisi masih hidup.

Akan tetapi, keduanya akhirnya meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Semua upaya untuk menjelaskan kecelakaan itu tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pengesahan Magna Carta

Hasil penyelidikan

Harian Kompas, 21 Juni 1972 memberitakan, hasil penyelidikan tape recorder pesawat menunjukkan bahwa alat kemudi otomatis telah mengurangi kecepatan sebelum pesawat mencapai kekuatan cukup untuk terbang.

Bersamaan dengan itu, bagian belakang sayap yang dilengkungkan ke bawah untuk menambah gaya angkat pesawat, justru diangkat lebih cepat.

Hal itu membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan jatuh seperti batu dari langit.

Pilot sempat mengambil alih kemudi otomatis, tapi sudah terlambat karena ketinggian pesawat tak memungkinkannya untuk melakukan manuver.

Diketahui bahwa co-pilot pesawat yang melakukan kesalahan itu.

Sementara itu, pemberitaan Harian Kompas, 24 Juni 1972, menyebutkan, co-pilot berusia 21 tahun tersebut baru beberapa bulan lulus dari sekolah penerbangan.

Penyelidikan lain menunjukkan bahwa pesawat tersebut kelebihan muatan atau muatannya tidak didistribusikan secara benar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Valentina Tereshkova Jadi Perempuan Pertama di Luar Angkasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi