Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grafik Kasus Covid-19 di Indonesia Semakin Tinggi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penumpang dengan berjaga jarak duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020). Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI untuk mengerahkan personelnya dalam menertibkan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Indonesia terus bertambah. Bahkan, grafiknya semakin tinggi.

Pada Rabu (17/6/2020) kemarin, dengan tambahan 1.031 kasus, total kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah 41.431, tertinggi di Asia Tenggara.

Pada hari ini, Kamis (18/6/2020), bertambah kembali 1.331 kasus baru sehingga totalnya menjadi 42.762 kasus.

Penambahan kasus baru pada hari ini bahkan menjadi catatan tambahan kasus tertinggi sejak pertama kali Covid-19 terkonfirmasi ditemukan di Indonesia.

DKI Jakarta dan Jawa Timur, khususnya Surabaya, masih menjadi daerah yang menyumbang kasus harian tertinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Suhandono mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Di Surabaya, kata Riris, tingginya kasus infeksi karena masih terjadinya transmisi lokal secara luas.

"Sumbangan kasus ini kan terbesar di beberapa daerah, Jakarta, Surabaya, Makassar dengan situasi yang berbeda-beda," kata Riris, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/6/2020).

Baca juga: Kasus Virus Corona di ASEAN: Indonesia Tertinggi, 4 Negara Nol Kematian

"Kalau di Surabaya jelas karena memang saat ini masih terjadi transmisi yang luas dan itu perlu untuk menekan laju transmisi," lanjut dia.

Sementara itu, kondisi berbeda terjadi di Jakarta yang sebelumnya sempat mengalami penurunan kasus harian.

Menurut Riris Andono, yang biasa disapa Doni, peningkatan kasus di Jakarta kemungkinan karena adanya interaksi ketika Lebaran dan persepsi publik terhadap PSBB transisi.

Hal itu didasari atas data mobilitas di Jakarta yang menurun sekitar 60 persen pada Maret sampai Mei 2020 dan kembali meningkat usai lebaran.

"Saya rasa ini kemudian karena peningkatan mobilitas itu. Karena pasca lebaran dan juga ada persepsi pelonggaran PSBB, maka transmisinya belum selesai ya terjadi peningkatan lagi," jelas dia.

Apa yang bisa kita lakukan?

Untuk menekan penyebaran virus corona, Doni mengatakan, masyarakat harus mematuhi menjaga jarak dan memakai masker.

Pasalnya, belum ada cara lain yang efektif untuk menekan penularan virus kecuali dengan dua cara itu.

"Patuh terhadap social distancing dan memakai masker, tidak ada cara lain selain itu," kata dia. 

Sementara itu, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau agar masyarakat sesering mungkin untuk cuci tangan setelah memegang barang yang dipakai bersama orang lain.

Jika fasilitas cuci tangan terbatas, ia meminta agar masyarakat membawa hand sanitizer.

"Ingat, kalau fasilitas cuci tangan tidak banyak, bawalah cairan pencuci tangan atau hand sanitizer," kata Reisa, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 15 Juni 2020.

Apabila merasa sakit, ia mengimbau agar sebaiknya tetap di rumah. Alasannya, risiko untuk terpapar Covid-19 lebih tinggi.

Reisa juga mengigatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan tempat kerja masing-masing, baik kantor, pasar, dan tempat umum serta secara rutin melakukan disinfeksi.

Baca juga: Lewati Singapura, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Terbanyak di ASEAN

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan pencegahan virus corona di tempat kerja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi