Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Rob dan Gelombang Tinggi di Perairan Sekitar Pulau Jawa hingga Sumba, Simak Informasi Lengkapnya...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
Dua anak bermain air saat banjir rob menggengangi Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan terjadinya potensi limpasan banjir pesisir (rob) akibat fase bulan baru (spring tide) pada 19-21 Juni 2020.

Potensi rob tersebut diperkirakan kembali berulang untuk wilayah pesisir utara Jawa dan pesisir selatan Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal mengatakan, potensi rob ini disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia.

"Potensi rob ini diakibatkan fase bulan baru (spring tide) pada 21 Juni mendatang," kata Herizal seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Ia menjelaskan, selain faktor astronomis, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Gelombang tinggi

Gelombang tinggi diprakirakan terjadi mencapai 2,5-4 meter di Laut Jawa dan lebih dari 4 meter di Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa hingga Sumba.

Hal tersebut dibangkitkan oleh embusan angin Timuran (musim kemarau) yang kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot atau setara 46 km/jam, yang turut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut.

Tak hanya itu, potensi hujan yang diperkirakan terjadi tiga hari ke depan di beberapa lokasi di sekitar Jakarta, Cilacap, dan umumnya wilayah Pesisir Selatan, dapat menambah tinggi dan lama berlangsungnya genangan rob.

"Saat ini, pemantauuan satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di perairan Indonesia umumnya bernilai positif yaitu berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL)," ujar Herizal.

Baca juga: Viral Polisi Bawa Ular Sembari Laporkan Banjir Jakarta, Ini Penjelasannya...

Lebih lanjut, potensi rob dan gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 21 Juni 2020, dan setelahnya mempunyai kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin.

Masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diimbau meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi potensi bencana rob dan gelombang tinggi.

Lebih lanjut, bagi yang berada di daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti:

1. Pesisir utara Jakarta

2. Pekalongan

3. Semarang

4. Demak

5. Pantura Jawa Timur

Sementara itu, perkembangan informasi terkini dari BMKG dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG, call center 021-4246321, situs http://www.bmkg.go.id atau maritim.bmkg.go.id, serta dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca juga: Banjir Jakarta, Sistem Drainase dan Pembagian Kewenangan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi