Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Cincin Terlihat Parsial, Amankah Dilihat dengan Mata Telanjang?

Baca di App
Lihat Foto
Avivah Yamani
Gerhana matahari cincin yang tampak di Singkawang, Kamis (26/12/2019).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020.

Fenomena alam yang akan kembali menyambangi sebagian wilayah Indonesia tersebut diprediksi terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.

Sehingga, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggirnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Fakta Menarik Seputar Gerhana Matahari Cincin 2019

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging Mumpungi menyampaikan, tidak semua tempat di Indonesia dapat melihat GMC secara penuh.

Selain itu, gerhana ini bagi tempat yang dapat melihat hanya terlihat sekitar 20 persen atau parsial.

“Kalau di Indonesia hanya terlihat parsial, tidak sampai bisa melihat penuh cincinnya,” ujar Sungging saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Uang Koin Kelapa Sawit | Wilayah yang Bisa Saksikan GMC 21 Juni 2020

Kesehatan mata

Lantas gerhana matahari cincin yang tak terlihat penuh tersebut amankah jika dilihat langsung dengan mata telanjang?

Terkait hal tersebut, Sungging menjelaskan bahwa melihat langsung ke arah gerhana matahari tetap berbahaya.

“Jangan sekali-kali melihat langsung ke Matahari tanpa alat pelindung,” kata dia.

Sungging menjelaskan, matahari baik gerhana ataupun tidak saat dilihat langsung menurutnya hal itu bisa berdampak pada kesehatan mata.

“Sekejap saja kita melihat Matahari sangat silau, jadi kalau panjang bisa mengakibatkan kebutaan,” kata dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila ingin melihat gerhana matahari cincin, itu dapat dilakukan dengan menggunakan kacamata gerhana.

Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG

Kerusakan mata

Sementara itu, melansir dari Sciencing, saat matahari biasa orang-orang secara reflek akan menghindari cahaya yang sangat terang.

Akan tetapi saat gerhana matahari terjadi, cahaya cenderung berkurang sehingga lebih redup. Hal ini dapat mengurangi reflek mata untuk menyipit dan menghindar dari melihat matahari.

Karenanya, jumlah cahaya intens yang menyerang retina dan membuat kerusakan pada mata lebih mungkin terjadi.

Baca juga: 4 Gerhana Matahari Cincin yang Pernah Terjadi di Indonesia

Itu karena lensa mata memfokuskan dan mengkonsentrasikan sinar matahari pada retina, menghanguskannya dan mengarah ke retinopati matahari. Sementara retina tidak memiliki reseptor rasa sakit.

Sehingga mungkin seseorang tidak akan menyadari kerusakan sampai itu sudah terlambat. Untuk alasan yang sama sebaiknya tidak melihat gerhana matahari melalui teleskop tanpa filter, lensa teropong atau kamera.

Baca juga: Apa Bahayanya jika Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung?

Lokasi melihat gerhana

Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020 akan melewati 432 kota dan kabupaten di 31 provinsi.

Berikut wilayah yang dapat mengamati peristiwa Gerhana Matahari Cincin:

  1. Aceh (puncak gerhana pukul 14.40 WIB)
  2. Sumatera Utara (puncak gerhana pukul 14.48 WIB)
  3. Sumatera Barat (puncak gerhana pukul 14.54 WIB)
  4. Riau (puncak gerhana pukul 14.57 WIB)
  5. Bengkulu (puncak gerhana pukul 14.59 WIB) 
  6. Jambi (puncak gerhana pukul 15.00 WIB)
  7. Kepulauan Riau (puncak gerhana pukul 15.06 WIB)
  8. Sumatera Selatan (puncak gerhana pukul 15.04 WIB)
  9. Lampung (puncak gerhana pukul 15.07 WIB)
  10. Kepulauan Bangka Belitung (puncak gerhana pukul 15.10 WIB)
  11. Jawa Barat (puncak gerhana pukul 15.14 WIB)
  12. Jawa Tengah (puncak gerhana pukul 15.18 WIB)
  13. Jawa Timur (puncak gerhana pukul 15.21 WIB)
  14. Kalimantan Barat (puncak gerhana pukul 15.17 WIB)
  15. Kalimantan Tengah (puncak gerhana pukul 15.22 WIB)
  16. Kalimantan Selatan (puncak gerhana pukul 16.25 WITA)
  17. Kalimantan Timur (puncak gerhana pukul 16.26 WITA)
  18. Kalimantan Utara (puncak gerhana pukul 16.25 WITA) 
  19. Bali (puncak gerhana pukul 16.24 WITA)
  20. Nusa Tenggara Barat (puncak gerhana pukul 16.27 WITA) 
  21. Nusa Tenggara Timur (puncak gerhana pukul 16.27 WITA)
  22. Sulawesi Barat (puncak gerhana pukul 16.29 WITA)
  23. Sulawesi Selatan (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
  24. Sulawesi Tengah (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
  25. Sulawesi Tenggara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA) 
  26. Gorontalo (puncak gerhana pukul 16.31 WITA)
  27. Sulawesi Utara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA)
  28. Maluku Utara (puncak gerhana pukul 17.34 WIT)
  29. Maluku (puncak gerhana pukul 17.35 WIT)
  30. Papua Barat (puncak gerhana pukul 17.36 WIT)
  31. Papua (puncak gerhana pukul 17.37 WIT)

 Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi