Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit, Berikut Daftar 7 Uang Logam yang Berlaku di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Bank Indonesia
Ragam uang logam yang masih berlaku di Indonesia
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, salah satu jenis uang logam Indonesia banyak diperbincangkan akibat dijual dengan harga yang fantastis.

Logam pecahan Rp 1.000 seri Kelapa Sawit ditemukan dijual dengan harga belasan, puluhan, bahkan ratusan juta Rupiah untuk satu kepingnya.

Berdasarkan informasi dari laman Bank Indonesia sebagai bank sentral yang mengatur soal uang di Indonesia, uang dengan jenis tersebut masih berlaku sebagai alat transaksi yang sah.

Namun demikian, keberadaannya di tengah masyarakat saat ini sudah cukup sulit ditemukan atau langka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan uang logam pecahan Rp 1.000 yang saat ini mudah ditemukan adalah uang jenis terbaru yang lebih pipih.

Berikut ini 8 uang logam yang masih berlaku di Indonesia, atau keberadaanya sebagai alat transaksi yang sah belum ditarik oleh Bank Indonesia.

Baca juga: Viral Uang Koin Sawit Dijual Rp 100 Juta, Kolektor Bilang Mustahil

1. Rp 1

Meski pun hampir tidak pernah lagi ditemukan dalam kegiatan transaksi sehari-hari, ternyata uang dengan pecahan Rp 1 masih dianggap sah untuk digunakan di Indonesia.

Uang berbahan dasar alumunium ini bertahun emisi 1970 dengan desain depan bergambar burung jenis sikatan.

Kepingan logamnya berbentuk bulat sebagaimana bentuk seuruh uang logam yang ada di Indonesia saat ini. Setiap koinnya memiliki diameter 22 mm, tebal 1,4 mm, dan berat 1,42 gr.

2. Rp 50

Uang logam selanjutnya yang masih berlaku adalah uang Rp 50.

Dengan bahan dasar alumunium, uang ini memiliki warna putih atau silver dengan ganvar burung kepodang beserta tulisan "Kepodang" di bagian belakangnya. Jenis uang ini memiliki Tahun Emisi 1999 dan pertama kali dicetak pada 30 Maret 1999.

Ukurannya cukup kecil, bahkan lebih kecil daripada uang logam Rp 1. Diameter dari uang logam Rp 50 adalah 20 mm, tebal 2 mm, dan berat 1,36 gr.

Baca juga: Niat Gandakan Uang, Bacabup Sorong Selatan Dibius Dukun di Sukabumi, Rp 100 Juta Melayang


3. Rp 100

Ketiga adalah uang logam dengan pecahan Rp 100 Tahun Emisi 1999. Masih sama memiliki warna silver karena terbuat dari alumunium, uang ini pertama dicetak bebarengan dengan uang logam Rp 50.

Bagian belakang logam ini terdapat gambar burung Kakaktua Rahja beserta tulisan "Kakaktua Raja".

Uang ini masih sangat mudah untuk ditemui di pasaran, atau apabila Anda berbelanja, uang ini banyak diberikan sebagai kembalian untuk jumlah yang kecil.

Koin ini memiliki diameter 23 mm, kemudian tebal 2 mm, dan berat 1,79 gr.

4. Rp 200

Di urutan selanjutnya, dengan pecahan lebih besar yakni uang logam Rp 200.

Berwarna silver dengan bahan dasar alumunium, uang ini tercatat memiliki Tahun Emisi 2003, karena pertama kali dicetak pada 3 November 2003. Koin berbentuk bulat ini berdiameter 23 mm, tebal 2,3 mm, dan berat 2,38 gr.

Selain tertulis teks "Rp 200", ciri-ciri lain dari uang ini adalah adanya gambar burung jalak Bali di bagian belakangnya.

Baca juga: Todongkan Golok ke Kasir Alfamart di Brebes, Perampok Bawa Kabur Uang Rp 40 Juta

5. Rp 500

Terdapat 2 jenis uang logam bernilai Rp 500 yang berlaku di Indonesia saat ini.

Yang pertama adalah koin berwarna emas dengan bahan dasar alumunium bronze, keluaran tahun 1997, tepatnya pertama kali dicetak pada 28 Agustus 1997.

Uang ini memiliki berat yang jauh lebih berat dari pecahan-pecahan uang logam sebelumnya yakni 5,34 gr. Terdapat gambar melati di bagian atas belakang, koin ini berdiameter 24 mm dan memiliki tebal 1,83 mm.

6. Rp 500

Lalu pecahan Rp 500 logam selanjutnya dikeluarkan 6 tahun setelahnya, yakni 3 November 2003.

Bahannya alumunium biasa sehingga berwarna silver sama seperti uang logam pecahan Rp 100 dan Rp 200. Hanya saja, uang Rp 500 ini memiliki desain samping yang bergerigi dan tidak rata atau halus seperti uang logam sebelum-sebelumnya.

Di sekeliling sisi luarnya, terdiri dari 5 segmen, masing-masing segmen terdiri dari 10 gerigi. Uang ini berdiameter 27 mm, tebal 2,5 mm, dan berat 3,1 gr dengan gambar yang sama di bagian atas belakangnya, yakni bunga melati.

Baca juga: Jika Pilkada Tak Digelar Saat Pandemi, Satu Pemilih Telan Biaya Rp 94.310

7. Rp 1000

Terakhir adalah uang logam bernilai Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. Secara fisik, uang yang pertama kali dicetak pada 1 April 2010 ini memiliki bentuk yang cenderung tipis, dengan diameter 1,6 mm.

Meskipun tipis, logam ini cukup mantap dengan berat 4,5 gr. Hal itu bisa jadi disebabkan oleh bahan baku uang yang berbeda yakni nickel plated steel. Berdiameter 24,15 mm, uang ini tidak berwarna putih, melainkan alumunium keabu-abuan.

Uang Rp 1.000 Kelapa Sawit

Inilah uang logam yang belakangan viral akibat harga jualnya yang tinggi di kalangan pecinta uang kuno.

Uang ini pertama dicetak 8 Maret 1993, uang ini juga terbuat dari 2 bahan yang berbeda, tidak seperti uang-uang logam lain yang hanya terdiri dari satu jenis bahan dasar.

Bagian dalam uang berbentuk lingkaran memiliki warna emas karena terbuat dari alumunium bronze. Sementara bagian luarnya, sama berbentuk lingkaran, berwarna putih dan terbuat dari cupro nikel.

Uang ini merupakan yang terberat di antara kepingan uang logam yang ada di Indonesia saat ini,  yakni 8,6 gr. Secara keseluruhan, diameter koin ini berukuran 26 mm sementara untuk bagian dalamnya berukuran 18 mm. Sementara untuk ketebalan, ada di ukuran 2 mm.

Desain uang ini berupa gambar timbul sebuah pohon kelapa sawit yang tercetak di belakang dalam atau yang berwarna kuning. Sama dengan uang logam Rp 500 keluaran 2003, logam Rp 1.000 ini juga memiliki gerigi putus-putus di permukaan luarnya.

Baca juga: BI Tegaskan Uang Logam Rp 500 dan Rp 1.000 Layak Edar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi