Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Jenis-jenis dan Tips Membeli Sepeda, Simak Agar Tak Menyesal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/DANDY BAYU BRAMASTA
Ilustrasi sepeda.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selama masa pandemi virus corona ini, tampaknya membuat masyarakat semakin sadar untuk melakukan hidup sehat.

Salah satunya dengan banyak orang yang mulai menggemari olahraga bersepeda. 

Hasilnya, banyak masyarakat yang berbondong-bondong ke toko sepeda karena takut kehabisan stok sepeda yang mereka incar.

Namun, dalam memilih sepeda yang tepat dan nyaman, rasanya susah-susah gampang dikarenakan cukup banyak varian merek dan jenis sepeda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan menjadi masalah baru jika yang membeli sepeda adalah pesepeda atau goweser pemula yang tentu saja masih buta akan dunia sepeda.

Lantas, apa saja jenis-jenis sepeda yang saat ini banyak dipakai masyarakat dan bagaimana tips sebelum membeli sepeda? Berikut penjelasan yang dapat dijadikan pertimbangan. 

Baca juga: Enggak Tega Beli Brompton? Coba Lirik Sepeda-sepeda Ini...

Jenis-jenis sepeda

Erwin Handoko dari Brompton Monas Cyclists mengatakan, secara umum terdapat tiga jenis sepeda yang saat ini digandrungi masyarakat.

Menurut Erwin, sepeda lipat saat ini tengah naik daun karena menjadi buruan masyarakat untuk bersepeda.

"Sepeda lipat yang lagi booming sekarang ini, beda dari beberapa tahun lalu yang booming beberapa tahun lalu itu adalah sepeda fixie," kata Erwin kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Mengapa banyak orang yang mencari sepeda lipat khususnya di Jakarta, kata Erwin, hal itu dikarenakan faktor pembangunan transportasi massal yang massive belakangan ini.

Seperti adanya MRT, LRT, Transjakarta atau KRL.

"Orang jadi lebih mudah dan ekonomis jika bersepeda," ujarnya.

Baca juga: Kreuz, Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis

Menurut Erwin, dari tiga jenis sepeda pada umumnya, sepeda lipat sendiri terbagi dalam tiga kategori.

Di antaranya sepeda lipat dengan tiga lipatan, sepeda dua lipatan, dan sepeda bongkar-pasang.

"Sepeda tiga lipatan ini paling ringkas dan cocok untuk di bawa ke transportasi massal, karena setelah di lipat hanya sekitar 80cm x 80 cm kurang lebih," papar Erwin.

Senada dengan Erwin, salah satu pendiri Brompunk, sebuah social movement untuk membuat aktivitas bersepeda lestari, Debyo Surya Setiyawan juga menjelaskan hal yang sama.

Menurut Debyo, jenis sepeda gunung lebih cocok dan pas apabila digunakan di medan yang terjal.

"Misalnya jalan berbatu, tanah yang tidak rata," ujar Debyo.

Baca juga: Sepeda Lipat Brompton, Asal Usul Nama hingga Berbagai Tipenya

Kemudian, lanjut Debyo, sepeda balap atau yang sering disebut road bike, biasanya digunakan pada jalan yang rata dan halus.

Selain itu, kecepatan dalam bersepeda menggunakan sepeda balap juga diatas rata rata kecepatan sepeda pada umumnya.

"Dan biasanya pesepeda balap mempunyai jarak tempuh yang jauh dalam beraktifitas sepeda," papar Debyo.

Tips membeli sepeda

Sebelum membeli sepeda, Debyo menyarankan agar mempertimbangkan beberapa hal agar tidak menyesal kemudian.

Pertama, siapkan budget atau dana. Hal itu menurutnya agar stabilitas keluangan dan rumah tangga dapat terjaga secara aman.

"Siapkan target budgetnya dulu agar keuangan bisa terkontrol," ujar Debyo.

Kemudian selanjutnya, tentukan jenis sepeda yang diinginkan sesuai tujuan bersepedanya.

Seperti misalnya, apakah digunakan di jalanan terjal, jalanan biasa atau travelling.

"Mau sepeda gunung, sepeda balap atau sepeda lipat," ungkapnya.

Lalu, yang terakhir yakni sesuaikan spesifikasi teknis sepeda dengan postur tubuh, baik tinggi dan berat badan.

Hal ini bertujuan agar pemakai sepeda dapat merasa nyaman dan terhindar dari cedera.

"Supaya tidak ada cedera dalam bersepeda, dan sepeda juga bisa awet selama dikendarai," pungkas Debyo.

Baca juga: Ramai Orang Gowes Sepeda, Bagi Pemula Waspadai Bahaya Serangan Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi