Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor Mengapa Game Bisa Membuat Kecanduan Pemainnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Kecanduan game.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Salah satu kegiatan hiburan yang banyak dilakukan orang di era digital ini adalah bermain game, khususnya di ponsel ataupun gadget lainnya.

Ada sebagian orang yang bermain game hanya untuk mendapatkan rileks setelah melalui hari-hari yang padat atau melelahkan, namun ada juga yang memainkan game terus-menerus karena sudah menjadi adiksi.

Mereka ini akan bermain tanpa memperhatikan waktu, bahkan mengabaikan hal lain yang lebih penting, misalnya istirahat, makan, atau pekerjaan.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu mengapa seseorang bisa kecanduan bermain game?

Melansir NetAddiction, games dinilai sebagai sesuatu yang dapat dinikmati dan di dalamnya mengandung penghargaan.

Hal ini sebagaimana ditulis oleh seorang pengguna Twitter di akun @ezash.

"Kenapa ada orang yang seneng banget bermain game? Jawabannya simple. Cuma di game, apapun yang kamu lakukan dapet achievement dan dihargai. Di kehidupan nyata? Belum tentu :)," tulis dia.

Baca juga: Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

Penghargaan ini bahkan sangat mudah ditemui di game-game modern yang pada akhirnya menjadi salah satu faktor penting dalam membuat seseorang menjadi adiktif untuk memainkannya.

Baca juga: Mengapa Kita Bisa Kecanduan Nikotin?

Berikut alasan game dapat membuat kecanduan pemainnya:

1. Adanya tujuan dan target jelas

Game dinilai menawarkan tujuan dan target yang jelas, termasuk cara yang juga jelas bagaimana unyuk mencapai tujuan itu.

Melalui tantangan-tantangan berbeda yang diberikan dalam setiap levelnya, seseorang akan diberikan tips atau bahkan kata-kata penyemangat agar bisa mendapatkan apa yang ditargetkan.

Sehingga tujuan itu menjadi lebih menarik untuk diperjuangkan dan dicapai, selain itu pemain lebih terarah dalam menentukan langkah, dia tahu mana cara yang tidak akan mengantarkannya pada kemenangan dan mana cara yang mendekatkannya pada tujuan akhir.

Sebaliknya, dalam dunia nyata kehidupan sama sekali tidak menawarkan kepastian apa pun. Segala sesuatu buram dan ambigu.

Termasuk apa tujuan kita dan bagaimana kita bisa mencapainya.

Baca juga: Kecanduan Nikotin Setelah Berhenti Merokok? Ini Cara Mengatasinya

2. Sensasi potensi dan prestasi

Dalam memainkan sebuah permainan, terlebih jika berhasil memenangkannya, seseorang akan mendapatkan sensasi bahwa ia merupakan orang yang memiliki potensi dan prestasi.

Semakin ia lihai dalam bermain sebuah game, maka akan semakin tinggi pula kemampuannya menguasai berbagai tantangan yang ditawarkan di game tersebut.

Namun tetap saja, semakin jauh sebuah game dimainkan tantangan yang diberikan akan semakin meningkat. Di situlah salah satu sifat dasar manusia, menyenangi tantangan dan menikmati keberhasilan akan sesuatu yang dirasa sulit sebelumnya.

Jika tantangan sulit berhasil dimenangkan, maka pemain akan mendapatkan kepuasan, kebanggaan, dan merasa bahwa dirinya berprestasi.

Hal ini bisa menjadi alasan mengapa orang kecanduan bermain game, terlebih apabila di kehidupan asli seseorang minim dengan kompetisi.

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

3. Rasa memiliki dan kebersamaan

Melalui sebuah game, seseorang bisa merasa begitu terikat dan memiliki seolah-olah game tersebut adalah bagian dari hidupnya yang sulit untuk ditinggalkan.

Seain itu, game juga merekatkan hubungan antar pemain hingga tak jarang lahir sebuah komunitas game tertentu.

Apalagi, jika game bisa dimainkan secara langsung dan melibatkan persaingan yang nyata. Artinya dalam satu wahana permainan, di dalamnya ada lebih dari 1 orang yang memainkan dalam waktu yang bersamaan.

Jadi, meski melalui perangkat teknologi dan memainkannya sendiri di dalam kamar, pemain tetap merasa bahwa ia sedang bermain bersama dengan orang lain.

Tidak jarang perkenalan di dunia nyata berakar dari perkenalan orang-orang melalui media game.

Jika sudah begitu, orang akan sulit untuk melepaskan game dan berhenti memainkannya, karena ia merasa akan kehilangan koneksi sosial yang selama ini sudah ia bangun di dalamnya.

Baca juga: Nenek 90 Tahun dari Jepang Ini Jadi Youtuber Game Tertua di Dunia

4. Kebebasan dan pelarian

Dari semuanya, yang paling jelas adalah game bisa membawa seseorang untuk sesaat 'pergi' dari masalah hidupnya ke dalam suatu wahana yang berbeda.

Pemain akan dibawa ke dalam atmosfer baru yang disajikan melalui sebuah alur permainan kemudian tenggelam asik di dalamnya hingga bisa melupakan sejenak beban yang ada di kehidupannya sehari-hari.

Ini juga banyak membuat orang-orang berhasil menurunkan rasa stres dan tekanan psikis yang biasanya datang dari masalah-masalah, entah pekerjaan, sekolah, keluarga, dan sebagainya.

Sebenarnya kebebasan dan pelarian ini bisa didapatkan dari media lain, misalnya film, buku, musik, dan lain-lain.

Namun, game memang berbeda. Ia tidak menawarkan akhir, setidaknya jika memang ada akhirnya tidak ada kejelasan kapan waktunya akan tiba.

Baca juga: Mulai Berlaku 1 Juli, Beli Game Online akan Dikenai PPN 10 Persen

Jika sudah sampai di bagian akhir pun, tidak jarang game yang menawarkan pilihan untuk kembali memainkannya, sehingga pemain akan kembali terlarut di dalamnya dan tidak segera lepas dari adiksinya.

Sementara buku memiliki bab terakhir yang bisa dilihat, film pun memiliki durasi yang bisa ditunggu.

Sayangnya, semakin sering seseorang menggunakan permainan sebagai cara untuk melepaskan diri dari tekanan dunia nyata, semakin sedikit upaya lain yang mereka kembangkan untuk mengatasi masalahnya.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

5. Identitas

Faktor terakhir yang bisa membuat seseorang kecanduan terhadap games adalah karena identitas yang berhasil diberikan game kepada orang yang memainkannya.

Ini sebetulnya terkait dengan poin-poin di atas, seperti potensi, prestasi, rasa memiliki, dan sebagainya.

Game bisa membuat pemainnya mendapatkan perasaan siapa sebenarnya diri mereka, di mana posisi mereka dalam dunia ini, dan sebagainya.

Belum lagi saat ini banyak game yang menawarkan kemampuan untuk menghadirkan karakter pemainnya melalui kartun-kartun, sehingga seseorang semakin merasa dirinya benar-benar ada, dianggap, dan berprestasi di ranah game yang ia mainkan.

Identitas maya ini bisa berarti dua hal, positif dan negatif.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Positif ketika seseorang bisa mengambil pelajaran dari identitas yang ia miliki di dalam game dan menerapkannya di dunia nyata, misalnya tentang berpikir cepat, bekerja sama, tegas, manajemen waktu, dan sebagainya.

Namun akan menjadi negatif ketika idenitasnya sebagai seorang karakter dalam game yang tidak semestinya dibawa ke kehidupan nyata, ia tidak bisa untuk melepaskannya.

Bisa jadi sikap keras, selalu memandang orang lain sebagai kompetitor, tidak peduli dengan sesama, dan lain-lain.

 Baca juga: Bagaimana Kecanduan Game Online Bisa Sebabkan Gangguan Jiwa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi