KOMPAS.com – Hampir 6 bulan virus corona mewabah hampir di seluruh negara di dunia. Berbagai upaya penemuan vaksin dan obat-obatan untuk menyembuhkan penderita Covid-19 terus dilakukan.
Berbagai klaim obat dan ramuan yang disebut bisa menyembuhkan terus bermunculan. Misalnya, sempat muncul informasi mengatasi Covid-19 dengan bawang putih maupun menenggak alkohol. Informasi ini dipastikan hoaks.
Demikian pula sejumlah obat yang disebut bisa menyembuhkan, seperti hidroxychloroquine, dan terbaru, dexamethasone, yang diklaim efektif untuk pasien Covid-19. Bahkan, telah mendapatkan respons positif dari WHO.
Di tengah banjir informasi mengenai obat-obatan untuk Covid-19, bagaimana kita seharusnya bersikap menyerap informasi-informasi tersebut?
Ada kekhawatiran, masyarakat gegabah mengonsumsi obat-obatan yang disebutkan tanpa resep dan pengawasan dokter.
Baca juga: Dexamethasone Diklaim Ampuh untuk Covid-9, Ini Imbauan IDI
Ketua Prodi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, mengingatkan, hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar dipastikan dan terbukti mampu mengatasi virus corona jenis baru.
"Sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar terbukti efektif untuk Covid-19, dan semuanya masih dalam proses uji klinik," kata Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/6/2020).
"Obat yang baru diuji in vitro atau preklinik belum bisa dikatakan efektif untuk Covid-19 pada manusia," lanjut dia.
Ia mengatakan, terkait dexamethasone, masyarakat diimbau jangan sampai panic buying terhadap obat tersebut. Apalagi, menganggap obat itu sebagai obat untuk mencegah Covid-19.
Menurut penelitian, dexamethasone efektif bagi pasien Covid-19 yang mengalami kondisi parah.
Penggunaan pada pasien dalam kondisi ringan, menurut Zullies, akan membawa efek samping yang bisa dihindari.
"Dexamethasone bukanlah obat antivirus dan bukan untuk mencegah Covid-19. Penggunaan pada orang sehat maupun pada pasien Covid-19 yang masih (kondisi) ringan justru bisa menurunkan sistem imunnya sehingga bisa rentan tertular atau virusnya lebih lama eliminasinya," jelas dia.
Baca juga: BPOM Tegaskan Dexamethasone Obat Keras, Harus dengan Resep Dokter
Cek informasi, jangan gegabah
Zullies juga mengingatkan, masyarakat sebaiknya tidak langsung mempercayai apabila mendapat informasi terkait obat yang disebut ampuh mengatasi Covid-19.
“Jika ada informasi terkait obat yang diklaim bisa untuk mencegah atau mengobati Covid, perlu dilakukan cek dan re-check, sumber informasi dari mana,” ujar dia.
Kata Zullies, pastikan mengecek informasi jika masih simpang siur. Misalnya, menanyakan kepada ahli seperti dokter dan apoteker.
Ia menekankan, hal ini juga berlaku bagi produk-produk suplemen atau herbal.
"Jika ada produk-produk suplemen atau herbal yang memberikan klaim secara bombastis dapat menyembuhkan Covid-19. Pastikan apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM,” kata dia.
Menurutnya, hal ini penting karena terkait keamanan produk.
“Paling tidak jika sudah terdaftar di BPOM, sudah ada evaluasi terhadap keamanannya,” ujar Zullies.
Ia mengatakan, penggunaan obat secara sembarangan, apalagi obat keras, membawa efek samping bagi tubuh.
Konsumsi obat-obat ini harus berdasarkan resep dokter serta di bawah pengawasan dokter.
Baca juga: Gugus Tugas: Dexamethasone untuk Pasien Covid-19 dengan Kondisi Kritis