Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thalassemia Movement: Terima Kasih untuk yang Berani Donor Darah di Tengah Pandemi...

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@thalassemiamovement
Tangkapan layar unggahan ajakan donor darah dari Thalassemia Movement
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi corona virus yang saat ini terjadi di Indonesia berdampak terhadap banyak pihak, termasuk penyintas Thalassemia.

Thalassemia merupakan kelainan darah bawaan di mana bentuk hemoglobin tidak normal.

Gangguan ini mengakibatkan kerusakan sel darah merah yang berlebihan sehingga menyebabkan anemia.

Dalam beberapa kondisi, penyintas thalassemia membutuhkan tranfusi atau donor darah pada waktu tertentu.

Pandemi corona virus yang terjadi saat ini berimbas pada stok darah yang menipis sehingga penyintas sulit mendapatkan stok darah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk itu, komunitas thalassemia movement membuat upaya yang membantu para penyintas menghadapi situasi sulit tersebut.

Melalui gerakan "Thalassemia Movement" dikampanyekan ajakan melakukan donor darah karena banyak penyintas yang membutuhkannya.

Baca juga: Cegah Thalassemia, Mari Periksa Darah Sebelum Menikah

Thalassemia Movement merupakan komunitas non profit yang didirikan secara independen dan bertujuan menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang thalassemia.

"Masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang thalassemia. Padahal angka thalassemia di Indonesia termasuk yang tinggi," kata salah satu penggerak Thalassemia Movement, Mufidah Amalia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Mufidah mengatakan, komunitas ini juga menjadi wadah penyintas thalassemia untuk belajar, beraktivitas, dan berkarya agar menjadi contoh yang baik kepada sesamanya agar tetap mempunyai semangat hidup.

Ayo mendonorkan darah!

Mufidah mengungkapkan, selama pandemi virus corona, salah satu dampak yang dirasakan langsung adalah ketersediaan stok darah yang kosong di semua daerah.

"Sehingga kami lebih keras lagi mencari donor darah sukarela untuk transfusi," ujar dia.

Sesama penyintas pun saling bahu membahu mencari pendonor.

Mufidah menjelaskan, pengidap penyakit ini sangat bergantung pada darah orang lain, sehingga sangat membutuhkan bantuan darah.

"Itu yang kami benar-benar rasakan saat ini. Efek yang sangat berasa saat pandemi yaitu ketersediaan darah yang kosong dan kami harus mencari donor sukarela untuk transfusi," ucap dia.

Selain itu, jangka waktu ke rumah sakit juga diperpanjang agar tidak terlalu banyak kontak dengan rumah sakit, karena kondisi penyintas thalassemia sangat rentan terpapar virus.

"Misalnya yang tadinya jangka waktu 2-3 minggu sekali transfusi, dijadikan 3-4 minggu sekali transfusi. Di rumah sakit pun kita harus benar-benar menjaga protokol kesehatan dan social distancing," papar Mufidah.

Baca juga: Minimnya Pasokan Darah Hantui Penderita Thalassemia

Sebagai salah satu upaya mengatasi hal ini, dilakukan gerakan mengajak orang-orang untuk donor darah.

Kampanye dilakukan melalui media sosial hingga membuat database donor darah melalui formulir donor yang dapat diisi secara daring.

Database yang ada akan diberikan kepada calon pasien yang membutuhkan darah.

"Seperti narahubung antara calon pendonor dan orang yang sedang mendonorkan darahnya," kata Mufidah.

Ia mengungkapkan, cara ini dirasa cukup efektif bagi penderita thalassemia, baik yang telah bergabung dalam komunitas ini atau pun tidak.

"Para anggota dan pengurus Thalassemia Movement juga berusaha menggunakan media sosial masing-masing untuk mengajak massa donor darah di tengah pandemi," ujar Mufidah.

Adapun link donor dapat diakses pada https://bit.ly/maudonor.

Hingga saat ini, lanjut Mufidah, data calon pendonor yang telah masuk mencapai angka 700.

Mufidah berharap masyarakat juga tetap melakukan donor darah di PMI karena protokol kesehatan yang diterapkan pun tidak kalah canggih.

"Terima kasih untuk semua yang sudah berani donor di tengah pandemi. Kami tahu, pahlawan saat ini adalah mereka yang berjuang di garda terdepan. Tak hanya itu, bagi kami pahlawan ialah yang menyingkirkan rasa takut dan khawatirnya demi menyelamatkan hidup orang lain," kata dia.

Mufidah mengatakan, komunitas ini juga menerima donasi selain darah, seperti vitamin D untuk tulang yang sangat dibutuhkan penyintas dan vitamin lain yang tidak ter-cover BPJS.

Donasi tersebut nantinya akan disalurkan untuk menunjang para penyintas thalassemia dari rumah sakit yang berbeda.

"Mungkin bisa juga donasi masker yang bisa kami sebar ke RS-RS yang menangani thalassemia. Untuk dibagikan kepada pasien-pasien. Karna sejujurnya masker yang dipakai pasien-pasien thalassemia masih kurang proper," ujar dia.

Sementara itu, komunitas ini juga mempunyai usaha seperti kaus, masker, tote bag, face shield, dan koleksi lainnya yang dijual melalui media sosial dan e-commerce.

Baca juga: Aceh, Daerah Tertinggi Carrier Thalassemia di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi