Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh PSSI dan Shin Tae-yong: Disarankan Diskusi Bersama, Jangan Diumbar ke Publik

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Farahdilla Puspa
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berpose dengan Shin Tae-yong dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto serta Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria pada sesi perkenalan pria asal Korea Selatan tersebut sebagai pelatih baru Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Sabtu (28/12/2019).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Belakangan ini, nama pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong ramai diperbincangkan oleh pencinta sepak bola di Tanah Air.

Pasalnya, mantan pelatih Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 itu tengah terlibat adu argumen dengan PSSI.

Shin Tae-yong pernah mengatakan bahwa PSSI berubah sikap terkait visi misi yang dahulu pernah dibicarakan bersama.

Menurut dia, visi misi PSSI berubah dan tidak seperti yang dijanjikan pada awal ketika Shin berkeyakinan bahwa PSSI mau membantu dirinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal," kata Shin Tae-yong dikutip dari Naver Sports.

Baca juga: Pesan kepada Pemain Timnas yang Jadi Korban Friksi Shin Tae-yong dan PSSI

Diskusikan bersama

Pemerhati sepak bola nasional, Eko Nur Kristiyanto atau  akrab disapa Eko Maung, menilai, PSSI dan Shin Tae-yong seharusnya mendiskusikan masalah ini secara bersama-sama.

Oleh karena itu, Shin Tae-yong yang kini tengah berada di Korea Selatan, harus kembali ke Indonesia terlebih dahulu.

"Kalau menurut saya sih, harus ketemu dulu antara Shin Tae-yong dan PSSI. Jangan masing-masing punya corong media, ya berarti kan Shin Tae-yong harus ada di Indonesia dulu," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Selain itu, ia juga menyarankan kedua pihak tidak mengumbar friksi yang terjadi kepada publik. 

"Ini kan sekarang publik kalau ke PSSI kan antipati ya. Saya memperhatikan itu di media sosial seperti itu, karena PSSI kan dianggap organisasi yang mengecewakan terus," jelas Eko.

Eko mengatakan, dalam hal ini, Shin Tae-yong bisa saja dalam posisi yang salah dan mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia, tetapi publik sudah telanjur tidak percaya kepada PSSI.

Menurut Eko, publik pernah tidak mendukung Shin Tae-yong dalam bursa pemilihan pelatih timnas Indonesia dan lebih memilih Luis Milla.

"Nah, sekarang itu seakan-akan Shin Tae-yong dianggap pihak yang benar, dan musuh publiknya PSSI. Soalnya saya masih ingat banget, Shin Tae-yong terpilih gara-gara berani masang target juara dan lain-lain," papar dia.

Baca juga: Perseteruan Shin Tae-yong dan PSSI Kembali Disorot Media Korea Selatan 

Eko mengatakan, sebaiknya Shin Tae-yong segera datang ke Indonesia.

Tak kunjung kembalinya Shin Tae-yong dinilainya bisa berdampak buruk bagi kesiapan Timnas yang akan melakoni berbagai kejuaraan.

"Harus selesaikan masalahnya, apakah dia lanjut sebagai pelatih kepala timnas atau enggak? Masak sampe berbulan-bulan nanti tidak ada kejelasan," kata Eko.

"Saya berharap ini semua cuma miss komunikasi karena saya berpandangan Shin Tae-yong ini punya reputasi yang tidak remeh temeh," ujar dia.

Sementara itu, pengamat sepak bola Akmal Marhali juga menyampaikan hal yang sama.

Menurut dia, kisruh yang terjadi antara PSSI dan Shin Tae-yong ini karenamasalah yang terlalu diumbar ke publik.

"Masalahnya ada di problem internal yang diangkat ke publik. Sebaiknya, setiap permasalahan internal, baik atau buruk, harusnya tidak dijadikan konsumsi publik," kata Akmal, saat dikonfirmasi secara terpisah, Minggu.

Akmal mengungkapkan, Shin Tae-yong seharusnya menerima segala risiko dan problematika yang muncul ketika menjadi juru taktik Timnas Indonesia.

Harus terima risiko

Shin Tae-yong dan PSSI juga disarankan untuk membicarakan persoalan ini bersama sehingga ada solusinya.

"Seharusnya ya didiskusikan bersama untuk ditemukan solusinya," kata Akmal.

Jika tak sejalan dengan PSSI, menurut dia, Shin Tae-yong harus bersikap dan tak menjadikan hal lain sebagai alasan.

"Bahkan, misalnya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengundurkan diri pun tidak serta merta memutus hubungan kerja. Sekali lagi kontrak dilakukan dengan organisasi, bukan personal," ujar Akmal

Pelatih asal Negeri Ginseng tersebut juga belum memberi hasil yang cukup signifikan dari apa yang telah ia kerjakan.

"Jangan sampai masalah ini muncul karena ada yang mengompori. Dan, kasus Shin Tae-yong ini bukan pertama kali terjadi. Mulai dari Alfred Ridle, Luis Manuel Blanco, Pieter Huistra, sampai Luis Milla. Faktor X lebih banyak berperan dalam hubungan kerja di sepak bola Indonesia," kata Akmal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi