Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Thalassemia Berharap Donasi Darah: Saya Bertahan Hidup dari Darah Orang Lain...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi thalassemia, donor darah.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Ini kisah Annisa. Nama lengkapnya Annisa Octiandari Pertiwi (26). Cerita Annisa mungkin mewakili apa yang dirasakan para penyintas thalassemia di tengah pandemi virus corona.

Penderita thalassemia menggantungkan hidupnya dari darah orang lain.

Mereka tak memiliki cukup sel darah merah akibat adanya gangguan dalam proses pembentukan rantai sel darah karena adanya kerusakan gen dalam tubuh.

Tranfusi darah diperlukan untuk menopang mereka agar tetap selalu sehat.

Awalnya, Annisa membagikan kisahnya melalui akun Twitter-nya, pekan lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Haloo.. Perkenalkan, saya Annisa salah satu pasien Thalassemia di Jakarta. Beberapa teman sekolah saya mungkin sudah tau bahwa saya bisa bertahan hidup dari ‘darah’ orang lain,” tulis Annisa mengawali utasnya.

Ia berbagi cerita dengan harapan banyak orang yang tergerak untuk kembali mendonasikan darah di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

Unggahan Annisa dibagikan puluhan ribu kali.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020), Annisa berbagi cerita lebih panjang. Apa yang dilaluinya dan para penyintas Thalassemia.

“Untuk sebagian orang mungkin akan dianggap suatu kekurangan, tapi bagi saya thalassemia ini adalah suatu anugerah,” kata Annisa.

Annisa menjadi penyintas Thalassemia sejak berusia 6 bulan. Perjuangan tak mudah dilaluinya hingga kini usianya menginjak 26 tahun.

Baca juga: Thalassemia Movement: Terima Kasih untuk yang Berani Donor Darah di Tengah Pandemi...

Stok darah di tengah pandemi virus corona

Salah satunya, bagaimana ia harus menghadapi kesulitan saat stok darah menipis bahkan kosong. Seperti saat ini.

Annisa dan penyintas thalassemia lainnya harus berjuang mencari donasi di tengah kondisi tubuh mereka tidak dalam kondisi fit.

“Sebelum era digital seperti sekarang, banyak dari kami yang harus standby di PMI menunggu donor sukarela. Kondisi ini biasanya terjadi di bulan Ramadhan dan ketika musim liburan,” ujar dia.

Saat seperti itu, biasanya ia bersama rekan-rekannya di komunitas thalassemia mengadakan acara donasi darah Ramadhan untuk membantu ketersediaan darah meskipun dalam jumlah yang tak banyak.

Akan tetapi, situasi saat ini lebih sulit baginya.  

“Kesulitan paling utama yang kami rasakan yaitu ketersediaan darah. Yang biasanya hanya terjadi ketika bulan Ramadhan, tapi saat ini bisa terjadi sampai 4 bulan,” cerita dia.

Apalagi, Annisa adalah pemilik golongan darah AB. Menurut dia, pemilik golongan darah AB tak sebanyak pemilik golongan darah O.

Ia mengisahkan, banyak penyintas lain yang juga sama-sama kesulitan mendapatkan darah di masa pandemi virus corona karena mereka tak memiliki banyak relasi sehingga harus rela menunggu di PMI untuk mencari donasi sukarela.

Penyintas thalassemia, lanjut Annisa, harus mengatasi perasaan was-was saat harus mengunjungi ke rumah sakit.

“Sebenarnya dokter menganjurkan untuk tidak sering-sering ke RS. Tapi kalau kami tidak mendapatkan darah yang cukup, ya berarti kami bisa bolak-balik ke RS,” kata dia.

Tantangan lainnya, bersiap untuk kemungkinan komplikasi karena menumpuknya zat besi akibat transfusi darah.

Oleh karena itu, penyintas thalasemia harus rutin melakukan pemeriksaan penunjang seperti periksa fungsi organ jantung, rontgen thorax, cek vitamin D, dan sebagainya.

“Tapi saya tahu bahwa saya tidak sendiri. Ada banyak yang mendukung saya. Teman-teman seperjuangan juga saling mendukung dan menyemangati,” ujar Annisa, tetap bersyukur atas semua kondisinya.

“Ya walau memang saya harus bertahan hidup dari darah orang lain. Tapi karena itu juga saya belajar menghargai dan memahami orang lain,” lanjut dia.

Baca juga: Cegah Thalassemia, Mari Periksa Darah Sebelum Menikah

Berharap orang-orang berani ke PMI

Ketika memasuki era new normal saat ini, Annisa berharap orang-orang kembali rutin melakukan donasi darah dan berani ke PMI.

“Karena sekarang sudah menuju new normal, dan juga banyak yang sudah berani pergi ke kafe, resto, atau mall, saya harap banyak juga yang berani untuk ke PMI,” ujar dia.

Ia berharap, unggahannya tersebut mampu menggerakkan banyak orang untuk kembali mendonasikan darahnya.

“Saya mau apresiasi sebesar-besarnya untuk orang-orang yang sudah berani untuk donor. Kalian pahlawan bagi kami. Kami tidak bisa membalasnya, tapi semoga segala perbuatan baik ini kembali kepada tuannya. Terima kasih banyak,” kata Annisa.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Ketua Bidang Unit Donor Darah Pengurus Pusat Palang Merah Indoesia, dr Linda Lukitari Waseso, selama pandemi virus corona, stok darah menurun secara nasional.

“Stok darah berdasarkan laporan UTD PMI secara nasional menurun sekitar 10-20 persen terutama daerah yang berdampak tinggi Covid-19,” ujar Linda.

Ia menduga, hal ini karena diterapkannya PSBB di daerah rentan Covid-19 dan memang masih banyak kantor serta instansi yang belum beraktivitas seperti biasanya.

Meski demikian, menurut dia, permintaan darah saat ini juga menurun salah satu alasannya karena adanya beberapa operasi yang direncanakan ditunda dan beberapa kejadian kecelakaan menurun dengan adanya PSBB.

“Saat ini yang masih kurang pada golongan darah A dan AB, sehingga kami kadang memerlukan donor pengganti,” kata Linda.

Para penyintas thalassemia juga melakukan gerakan melalui Thalassemia Movement, salah satunya mendata mereka yang ingin mendonasikan darahnya. Hal ini dilakukan salah satunya untuk membantu para penderita thalassemia mendapatkan darah.

Informasi selengkapnya bisa Anda baca pada berita berikut ini:

Baca juga: Thalassemia Movement: Terima Kasih untuk yang Berani Donor Darah di Tengah Pandemi...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi