Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bahaya Penyakit Lambung karena Pola Makan Tidak Sehat

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/PopTika
ilustrasi sakit perut, kanker perut, maag, gerd
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selain menjaga pola makan dan asupan makanan yang dikonsumsi, mengendalikan tingkat stress juga penting untuk kesehatan tubuh, terutama kesehatan lambung.

Baru-baru ini sebuah cerita yang dibagikan oleh seorang pengguna di Facebook menarik perhatian banyak warganet.

Postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali dan mendapat lebih dari 3 ribu reacts serta 166 komentar.

Pengguna Facebook ini membagikan kisahnya saat mengalami sakit keras akibat pola makan tidak teratur, berlebihan dalam mengonsumsi mi instan, dan juga stress yang dialaminya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Diduga Sakit Lambung, Pegawai Kantor Camat Ditemukan Meninggal Dunia

Pola makan buruk

Pemilik akun itu menceritakan, pada sekitar 13-14 tahun lalu saat menjadi mahasiswa di sebuah universitas di Jakarta.

Selama menjadi mahasiswa dan tinggal di kos, ia gemar mengonsumsi mie instan.

Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan bisa menghabiskan setengah kardus mie instan dalam waktu seminggu. Dia juga mengaku pernah menghabiskan tiga kardus mie instan hanya dalam waktu tiga minggu.

Selain itu, ia juga memiliki pola makan yang tidak teratur. Dirinya sering menunda makan bahkan ketika perutnya sudah merasa lapar.

Akibat kebiasaan buruknya itu, dia jatuh sakit. Dia bahkan sampai mengalami muntah darah karena sakitnya itu.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit, dan dirujuk oleh dokter untuk menjalani gastrokopi. Gastrokopi adalah pemeriksaan peneropongan lambung.

Dokter yang merawatnya menyebut bahwa kerongkongannya mengalami luka dan lecet atau lebih sering dikenal dengan nama radang kerongkongan dan tingkatnya sudah mulai parah.

Setelah hasil pemeriksaan keluar, dia mendapat vonis dari dokternya untuk tidak mengonsumsi mie instan lagi seumur hidupnya.

Penyebab penyakit lambung

Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar status di facebook

Dekan FK UI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan, ada sejumlah penyebab seseorang bisa mengalami penyakit lambung.

"Penyakit lambung itu banyak sebabnya, bisa karena stress, karena merokok, minum alkohol, obat-obatan. Kemudian mengonsumsi makanan terlalu pedas atau terlalu asam. Bisa juga karena kuman," jelas Ari saat dihubungi Kompas.com (21/6/2020).

Baca juga: Mantan Istri Sule Meninggal, Bagaimana Penyakit Lambung dan Hipertensi Merenggut Nyawa?

Ari membantah bahwa mengkonsumsi mie instan menjadi penyebab utama sakit lambung. Menurutnya konsumsi mie instan tidak menjadi masalah selama diatur dengan baik.

"Ketidakteraturan makan bisa menyebabkan maag, itu betul. Misalnya dia makan pagi, siang tidak, kemudian tengah malam makan lagi. Ketidakteraturan makan itu bisa mengganggu maag," kata Ari.

Meski demikian, ia menyebut bahwa konsumsi mie instan secara berlebih memang tidak sehat, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya faktor timbulnya penyakit pada lambung.

Memang selain mengonsumsi mie instan, pemilik akun itu mengaku sering minum kopi, minum soda, makan-makanan pedas, dan juga makanan ringan kemasan.

"Kalau itu sudah jelas, itu yang saya sebut sebagai multi-faktor. Minum kopi itu merangsang asam lambung, makanan ringan banyak zat kimia di situ, soda kalau terlalu berlebihan juga jadi masalah," kata Ari.

Rebahan

Sementara itu menurut Ari rebahan atau bahkan tidur setelah makan memang akan menyebabkan masalah pada lambung.

Ari juga menjelaskan bahwa penyakit lambung masih bisa disembuhkan. Tentu setelah menjalani perawatan terlebih dahulu.

Menurut Ari yang perlu digarisbawahi adalah bahwa mie instan bukanlah penyebab seseorang mengalami penyakit lambung. Namun, ada berbagai faktor penyebab termasuk gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok.

Baca juga: Bukan Cuma Makanan, Stres Juga Bisa Bikin Sakit Lambung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi