Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Air Rebusan Pare untuk Obati Kolesterol, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
WhatsApp
Tangkapan layar video pembuatan larutan dari air rebusan pare dengan larutan obat merah yang beredar di WhatsApp pada Senin (22/6/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seseorang tengah membuat ramuan dari air rebusan pare yang nantinya akan dicampur dengan campuran air dan obat merah untuk membuktikan khasiat sebagai obat kolesterol ramai beredar di WhatsApp pada Senin (22/6/2020).

Dalam video berdurasi 2 menit 27 detik itu, terlihat dua irisan pare dimasukkan dalam gelas dan ditambahkan air lalu kemudian direbus.

Selanjutnya, pada gelas lainnya, orang tersebut membuat larutan air dengan beberapa tetesan obat merah yang nantinya disebutkan sebagai racun dalam tubuh.

Baca juga: Viral soal Unggahan Toilet, Mana yang Lebih Sehat Toilet Duduk atau Jongkok?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah menyiapkan barang yang diperlukan, larutan air merah yang pekat warnanya dicampur dengan air rebusan pare.

Hasilnya, air pekat tersebut berubah warna menjadi bening.

Adapun orang dalam video menyebutkan bahwa dengan percobaan yang dilakukan, disimpulkan bahwa air rebusan pare dapat menetralisir racun dalam tubuh, dan juga dapat menurunkan kolesterol.

Tak hanya itu, percobaan serupa juga dilakukan dan diunggah oleh akun Facebook bernama Irana Putri Wati pada 1 Agustus 2018 lalu.

Baca juga: Viral Temuan Buah Petai Raksasa di Banjarnegara, Ini Penjelasan BKSDA

Irana juga menganjurkan kepada warganet untuk mengonsumsi air rebusan tersebut pada pagi dan malam hari.

Dari unggahan itu, salah satu pengguna Facebook berkomentar bahwa air rebusan pare dapat menjadi obat kolesterol tinggi.

Hingga kini, unggahan tersebut telah direspons sebanyak 194 kali dan telah dibagikan sebanyak 247 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Baca juga: Ramai soal Clindamycin Phosphate Disebut Ampuh Obati Jerawat, Ini Penjelasan Dokter

Lantas, benarkah informasi tersebut?

Chairman Junior Doctor Network yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sawah Besar, Jakarta Pusat, dr Andi Khomeini Takdir Haruni menyampaikan, informasi yang ada dalam video kurang tepat.

Sebab, belum ada penelitian yang mengungkapkan kebenaran dari khasiat air rebusan pare dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh.

"Kita tentu harus tahu kalau bicara tentang kolesterol itu bicaranya dengan bagaimana angkanya, apakah sudah ada penelitian atau belum," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Cerita di Balik Viralnya Tulisan Berbahasa Indonesia di Toilet Jepang

"Karena setahu saya, kalau saya belum pernah baca secara langsung efektivitas dari air rebusan pare, jadi kalau dilakukan hanya dalam batas-batas tertentu," lanjut dia.

Menurutnya, jika sudah ada penelitian terdahulu yang membuktikan dapat menjadi patokan untuk dikonsumsi masyarakat.

Namun, jika belum ada, jangan sampai orang-orang menjadi meninggalkan terapi pengobatan kolesterol yang sudah terstandar dan ramai-ramai mengonsumsi air rebusan pare dan tidak menerapkan pola hidup sehat.

Baca juga: Viral, Unggahan Pria Alami Diare Setelah Minum Minuman Probiotik, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Upaya untuk menurunkan kolesterol

Sementara itu, Andi menjelaskan, suatu tindakan untuk menurunkan kolesterol dapat dengan mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi gorengan, berolahraga, dan menghindari stres.

Alih-alih memberikan obat, dampak yang dimungkinkan akibat pencampuran sejumlah bahan di atas justru memasukkan racun dalam tubuh.

Baca juga: Apa Itu Dexamethasone, Obat Kortikosteroid dan Efek Sampingnya...

"Kita tidak bisa tiba-tiba menyimpulkan, minum air rebusan pare dapat menurunkan kolesterol, harus diteliti dahulu apakah sudah ada penelitian atau belum," kata dia.

Menilik obat merah termasuk antiseptik, ia menjelaskan, anjuran untuk mengonsumsi air rebusan pare jika diminum dengan larutan obat merah sama seperti diibaratkan orang minum cairan hand sanitizer atau alkohol untuk disinfektan.

"Obat merah itu harusnya digunakan untuk penggunaan luar saja, dan bukan untuk masuk dalam saluran pencernaan," imbuhnya.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi