Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan di Jamur Enoki, Kenali Listeria Monocytogenes Penyebab Infeksi Listeriosis

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi listeria, listeriosis
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Jamur enoki jadi perbincangan setelah investigasi Kementerian Pertanian menemukan adanya kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes pada jamur enoki asal Korea Selatan. 

Kementan mengimbau masyarakat berhati-hati mengonsumsi jamur enoki karena kontaminasi bakteri listeria bisa menyebabkan infeksi listeriosis.

Mari mengenai bakteri Listeria monocytogenes penyebab listeriosis.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), listeriosis merupakan infeksi serius yang umumnya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.

Listeriosis rentan bagi ibu hamil dan bayinya, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, serta orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi parah pada aliran darah berupa timbulnya sepsis atau menimbulkan masalah pada otak dengan menyebabkan meningitis atau ensefalitis.

Infeksi akibat bakteri listeria terkadang juga memengaruhi bagian tulang, sendi, bagian dada, dan perut.

Baca juga: Ini Hasil Investigasi Kementan soal Kontaminasi Listeria pada Jamur Enoki asal Korea Selatan

Gejala listeriosis

Penyakit listeriosis umumnya menimbulkan gejala tergantung pada orang dan bagian tubuh yang terkena.

Pada wanita hamil, biasanya gejala berupa demam dan munculnya gejala mirip flu seperti kelelahan dan nyeri otot.

Meski gejalanya terlihat ringan, pada wanita hamil, infeksi dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir dalam keadaan meninggal dunia, lahir prematur atau infeksi yang mengancam jiwa bayi.

Saat seseorang hamil, maka bakteri ini dapat terbawa melalui plasenta.

Sementara, pada penderita selain wanita hamil, dapat muncul gejala berupa sakit kepala, leher kaku, kebingungan, dan kejang selain demam dan nyeri otot.

Orang yang mengalami listeriosis invasif, gejala terlihat saat periode satu hingga empat minggu setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.

Beberapa orang melaporkan gejala paling lama sekitar 70 hari dan paling cepat di hari yang sama saat ia terpapar.

Sementara itu, mengutip WebMD, bagi kebanyakan orang yang sehat, ketika terinfeksi, meski sempat mengalami sakit, tetapi tidak akan sampai menimbulkan bahaya.

Oleh karena itu, perlu berhati-hati pada kelompok yang rentan.

Baca juga: Jamur Enoki Disebut Tercemar Bakteri Listeria, Ini Imbauan Kementan

Cara pencegahan

Selain jamur enoki, sejumlah bahan makanan juga berpotensi menimbulkan penyakit Listeriosis, yakni:

  • Sayuran mentah yang terkontaminasi dari tanah.
  • Daging yang telah terkontaminasi bakteri listeria
  • Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk yang dihasilkan darinya.
  • Daging kemasan yang telah diproses seperti hotdog

Adapun untuk mencegah terjadinya penyakit ini adalah mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Bersihkan peralatan memasak menggunakan air panas dan sabun setelah dipergunakan
  • Gosok sayuran atau bersihkan di bawah air mengalir
  • Masak berbagai bahan makanan dengan suhu tinggi
  • Gunakan segera daging kemasan setelah dibuka
  • Cuci tangan dengan sabun sebelum memotong buah. Selain itu, segera makan buah irisan seperti melon.

Sementara itu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengimbau masyarakat berhati-hati dan lebih cermat dalam membeli produk pangan khususnya pangan segar yang berasal dari tumbuhan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan, hingga hari ini, di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi