Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Diperhatikan agar CFD Tak Jadi Ancaman Baru Penularan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Warga berolahraga saat hari bebas berkendara atau car free day (CFD) di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta memisahkan jalur untuk pesepeda, olahraga lari, dan jalan kaki saat CFD pertama pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Pembukaan car free day (CFD) di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/6/2020) menimbulkan beragam respons.

CFD yang kembali digelar setelah ditutup ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBBB) untuk mencegah penularan virus corona, dipadati oleh para warga Ibu Kota dan sekitarnya.

Padatnya CFD pada Minggu lalu itu juga menjadi perbincangan di media sosial. Narasi unggahan warganet bernada satire dan menyindir banyaknya warga yang berkumpul saat CFD.

Ada pula yang mengkritisi karena terlihat ada yang mengabaikan protokol pencegahan Covid-19, seperti tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak aman.

Setelah melihat ramainya CFD di Sudirman-Thamrin, mulai Minggu (28/6/2020) mendatang, CFD di kawasan tersebut kembali ditiadakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai gantinya, Pemerintah DKI Jakarta akan menyiapkan alternatif jalan-jalan lain sebagai pengganti CFD Thamrin.

Keputusan ini pun kembali menimbulkan pro dan kontra, karena ada kekhawatiran memberikan ancaman baru penularan virus corona di Ibu Kota.

Baca juga: Saat CFD Sudirman-Thamrin Ditiadakan karena Timbulkan Kerumunan dan Dialihkan ke 32 Lokasi...

Apa yang harus diperhatikan jika penyelenggaraan CFD tetap diadakan, baik di Ibu Kota maupun di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia?

Minimalkan pendatang dari luar kawasan

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, diadakannya kembali car free day sebaiknya meminimalisasi pendatang dari luar kawasan.

“Idealnya CFD hanya per wilayah yang memang sudah relatif terkendali. Artinya, ketika Pemda akan memberlakukan CFD, harus juga menjaga dan meminimalisir adanya pendatang dari tempat atau wilayah lain,” ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Ia mengatakan, misalnya, ada larangan bagi warga Tangerang untuk datang ke CFD di wilayah DKI Jakarta. 

“Termasuk pedagangnya juga harus yang memang penduduk wilayah tersebut,” ujar Dicky.

Menurut Dicky, CFD bisa saja dilakukan bagi wilayah yang penyebaran lokal Covid-19 telah terkontrol.

Parameternya, memiliki angka reproduksi atau angka efektif penularan Covid-19 di bawah 1.

“DKI saat ini berada pada kisaran 1 ke bawah,” kata Dicky.

Ia menilai, diselenggarakannya CFD juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan mental warga. Selain itu, ada alasan faktor ekonomi yang dapat membantu para pedagang kecil.

Baca juga: Tidak Ada CFD di Sudirman-Thamrin, Pemkot Jaksel Buka Alternatif di Jalan Layang Antasari

Tegakkan protokol kesehatan

Meski demikian, Dicky menekankan, penting untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Pelaksanaan CFD, menurut dia, membutuhkan area terbuka yang luas sehingga orang-orang tetap dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan menjaga jarak 2 meter.

“Selain itu, kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer harus diterapkan,” ujar dia.

Dicky mengatakan, di mana pun dan dalam aktivitas apa pun, hal  yang harus menjadi perhatian adalah prinsip jaga jarak dan menjauhi keramaian.

"Walaupun potensi penularan Covid-19 di outdoor lebih kecil dibandingkan indoor, namun prinsip jaga jarak dan hindari keramaian tetap wajib selain cuci tangan dan bermasker," kata Dicky.

Ia juga mengingatkan, jika pedagang diperbolehkan untuk berjualan, perlu disediakan tempat khusus dengan aturan hanya take away.

“Penjual harus memakai face shield dan masker juga sarung tangan,” kata dia.

Seperti diberitakan Kompas.com, setelah berencana kembali meniadakan CFD Thamrin mulai Minggu (28/6/2020), pemerintah akan membuka lima ruas untuk CFD di wilayah Jakarta Timur.

Lokasi yang sedang dipersiapkan sebagai kawasan CFD adalah Jalan Pemuda, Kecamatan Rawamangun yang berada di perbatasan Jakarta Pusat.

Ruas jalan ini telah memiliki jalur khusus sepeda yang menghubungkan fasilitas berolahraga velodrome.

Untuk kawasan olahraga akan memanfaatkan Jalan RA Fadilah, Jalan Inspeksi BKT, Jalan Raden Inten, dan Jalan Bina Marga.

Kawasan olahraga rencananya akan digelar perdana pada Minggu (28/6/2020) mendatang dengan tidak memperbolehkan adanya pedagang.

Baca juga: Kritik Pemkot Bekasi yang Akan Gelar CFD, Anggota DPRD: Ini Belum Waktunya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi