Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turmeric Latte, Minuman Tradisional Masyarakat India

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/NADKI
Turmeric Latte ala India
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Kunyit dikenal sebagai salah satu rempah-rempah yang biasa dijadikan sebagai bumbu masakan tradisional oleh sejumlah masyarakat dari negara tertentu, salah satunya India.

Di negara yang menyandang predikat sebagai salah satu negara terpadat di dunia itu, kunyit bahkan sudah dikenal dan menjadi bahan pokok sejak berabad-abad yang lalu.

Berbagai kota di negara Barat seperti London dan San Francisco belum lama ini menjajakan kunyit dengan tampilan modern, sebagai campuran minuman di kafe dengan harga fantastis.

Mulai dari dicampur sedikit kayu manis, kacang almon, sirup jenis tertentu, dan lain-lain. Mereka menyebut minuman yang berasal dari kunyit ini sebagai susu emas, karena warnanya yang kekuning-kuningan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk ini pun banyak digandrungi oleh anak-anak muda perkotaan.

Baca juga: Yuk Belajar Buat Roti Kelapa dan Susu Kunyit Lewat Program #MasakdiRumahAja

Turmeric latte ala India

Di India, minuman yang terbuat dari bahan baku kunyit diperkenalkan secara turun-menurun sejak berabad-abad lalu sebelum kini menjadi hits di berbagai kota besar dunia.

Mereka membuat kudapan minuman yang berasal dari susu dan campuran bubuk kunyit dan sedikit gula halus.

Berwarna kekuningan, rasanya sungguh khas, getir atau sedikit pedas ala kunyit.

Orang India memercayai minuman tradisional itu berfungsi sebagai penurun demam atau pereda sakit tenggorokan.

Minuman itu dikenal dengan nama haldi doodh (Hindi) atau palile manjal (Tamil).

Baca juga: Viral Video Racikan Pemutih Kulit Pakai Tepung dan Bubuk Kunyit, Ini Bahayanya

Kunyit dan masyarakat India

Kunyit diyakini sebagai rempah asli tanah India. Ia kemudian banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari memasak, bahan obat herbal, bahkan dalam banyak upacara adat.

Untuk makanan, warnanya yang mencolok membuat ampas kunyit banyak dimanfaatkan sebagai pewarna dalam beragam masakan tradisional India, misalnya pada kari dan gravy.

Lalu kunyit yang masih muda dan berukuran kecil biasa dibuat menjadi haldi ka achar atau acar kunyit.

Bahkan, daun dari pohon kunyit kerap dijadikan bungkus mengukus makanan oleh beberapa komunitas.

Meskipun penggunaannya menghadirkan sensasi rasa tersendiri, namun masyarakat India tidak mempermasalahkannya dan tetap menggunakan kunyit karena sudah menjadi kebiasaan.

Baca juga: Efek Samping Kunyit jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Kunyit ini digunakan mulai dari bentuk aslinya, ditumbuk, atau dalam bentuk sudah diproses menjadi bubuk. Kunyit bubuk ini lah yang saat ini lebih banyak digunakan karena mudah digunakan juga disimpan.

Hal ini masih terus ada di tengah masyarakat India hingga sekarang.

Dalam kebudayaan masyarakat India, kunyit digunakan dalam pernikahan. Kunyit dioleskan pada kedua wajah mempelai oleh orang-orang yang dituakan dalam keluarga sebagai harapan dan simbol kesuburan dan kemakmuran.

Pun dalam berbagai hal lain, kunyit dipercaya bisa mencerahkan kulit para wanita sehingga banyak dari mereka yang memasukkannya dalam daftar perawatan wajah tradisional.

Sebagai obat, selain bisa menurunkan demam dan mengobati sakit tenggorokan, kunyit juga bisa dugunakan untuk menangani kaki yang terkilir dengan cara dioleskan dan dipijat, kemudian menangkal pilek dengan cara diendus, dan lain sebagainya.

Baca juga: Bagaimana Baiknya Konsumsi Kunyit dan Temulawak Saat Pandemi Covid-19?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi