Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Simbol Kemegahan Islam di Spanyol, Alhambra Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Taman di Istana Alhambra, Granada, Spanyol, Senin (16/11/2015).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Istana Alhambra, salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Spanyol, telah dibuka kembali setelah ditutup selama tiga bulan karena pandemi virus corona.

Istana Alhambra berlokasi di Granada, Spanyol. Dihiasi pegunungan Sierra Nevada sebagai latar belakangnya dan juga keindahan langit biru Granada, Alhambra dianggap sebagai salah satu bukti kemegahan arsitektur muslim di Eropa.

Melansir Aljazeera, bangunan bersejarah ini dibuka kembali pada hari Rabu, 17 Juni 2020, meskipun dengan penerapan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat.

"Saya merasa sangat bangga berada di sini dan menjadi pengunjung pertama yang diizinkan masuk ke Alhambra," kata Mariana Castro Mendoza, perempuan Meksiko berusia 36 tahun yang tinggal di Granada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk menandai kesempatan itu, ia diizinkan membunyikan bel di Menara Pengawal Torre de la Vela yang berada di situs tersebut.

Mendoza berkata bahwa pengalaman itu membuatnya merasa bangga, ia juga berkata bahwa bunyi bel itu seolah menjadi simbol harapan bagi semua orang.

Pada saat pembukaan kembali, hanya penduduk setempat yang bisa mengunjungi Istana Alhambra. Hal ini disebabkan adanya pembatasan perjalanan yang berlaku hingga 21 Juni 2020.

Setelah pembatasan berakhir, kemungkinan besar Alhambra akan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.

Baca juga: Rekor Dunia, Inilah Kilat Terlama dan Terpanjang dalam Sejarah

Kapasitas pengunjung berkurang

Mulai 1 Juli, perbatasan Spanyol akan terbuka untuk semua pengunjung internasional, meskipun langkah-langkah keamanan yang ketat akan tetap berlaku.

Di pintu masuk Istana Alhambra, disediakan hand sanitizer bagi pengunjung. Selain itu, baik staf maupun pengunjung juga diwajibkan mengenakan masker.

Pengelola juga menambahkan tanda panah di lantai untuk menghindari terjadinya kerumunan, mereka juga memasang tanda peringatan agar pengunjung menaati aturan jarak fisik.

"Ini adalah hari yang menyenangkan karena kita melihat pengunjung lagi," kata Rocio Diaz, kepala pengelola situs.

Untuk saat ini, Alhambra hanya dapat menerima hingga 50 persen dari kapasitas 4.250 pengunjung. Diaz mengatakan bahwa mereka telah menjual sekitar 1.000 tiket pada hari Rabu, 17 Juni 2020.

"Alhambra selalu indah, tetapi sekarang dengan lebih sedikit pengunjung yang datang, saya merasa ia berkilau lebih indah," kata Mendoza.

Baca juga: Ahli Ungkap Kemunculan Covid-19 di Spanyol sejak Maret 2019

Istana sekaligus benteng

Mengutip Harian Kompas (17/12/2017) Alhambra adalah kompleks istana megah sekaligus benteng yang mulai didirikan pada 1238 oleh Sultan Muhammad bin al-Ahmar dari keluarga Bani al-Ahmar atau Bani Nasrid.

Alhambra yang dalam bahasa Arab, al-hamra, berarti ”merah” ini berada pada hamparan subur bukit Sabika, dataran tinggi pegunungan Siera Nevada. Warna kemerahan terlihat dari batu bata tanah liat yang dirangkai sederhana, tetapi indah menjadi dinding bangunan istana.

Kompleks Alhambra terbagi menjadi tiga komponen utama; Istana Nasrid, Benteng Alcazaba, dan Taman Generalife. Ketiganya dibangun secara berjenjang dengan melewati rezim kekuasaan yang berbeda.

Alcazaba sebagai bangunan tertua di kompleks Alhambra menggambarkan sebuah benteng kokoh yang dibangun di atas sisa-sisa benteng Romawi. Ia menjadi pusat pergerakan militer kerajaan dan pertahanan terakhir pada saat terjadi pertempuran.

Istana Nasrid ialah rumah para sultan Nasrid dan pejabat tinggi, pelayan pengadilan serta tentara elite kerajaan. Setiap sudut istana dibuat indah dan artistik dengan tiang-tiang tinggi menjulang selaras bersama untaian kaligrafi di setiap dindingnya.

Taman Generalife berada terpisah dari Benteng Alcazaba dan Istana Nasrid. Ia menjadi tempat rekreasi keluarga kerajaan untuk menikmati keindahan alam, bercengkerama di antara keteduhan pepohonan, mendengar suara gemericik air, melupakan sejenak kesibukan di istana kerajaan.

Baca juga: Wisatawan Negara Ini Bisa Masuk Spanyol Tanpa Harus Karantina

Bagai lukisan surga

Penulis spesialis buku sejarah Arab, Philip Khuri Hitti, menuliskan Generalife dalam bukunya History of the Arabs sebagai hadiah abadi dari bangsa Moor (Muslim Afrika Utara) bagi Spanyol.

Generalife yang dalam bahasa Arab, Jannah al-’Arif, berarti ”surga sang pengawas”, itu menjadi ternama karena keindahan tamannya dan air mancur yang dibangun dengan memanfaatkan permainan hitung gravitasi. Air jernih dari Generalife dialirkan hingga ke dalam Istana Nasrid dengan memanfaatkan gaya tarik bumi.

Sepeninggal kekuasaan Islam di bumi Spanyol di tahun 1492, Alhambra sampai sekarang terus terjaga dan telah terdaftar sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1984.

Alhambra hingga kini masih menjadi lukisan surga, sebagai tempat manusia bersuka cita di taman rindang di mana sungai-sungai mengalir di bawahnya.

Baca juga: Drama Korea Memories of the Alhambra Terinspirasi dari Pokemon Go

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi