KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto berisi informasi mengenai adanya seseorang mengalami kondisi haid dengan darah yang keluar sangat banyak, beredar di media sosial Twitter pada Sabtu (27/6/2020).
Adapun foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @ohmybeautybank.
"Guys tolong bantu, ini musti gimana ya? Kasian huhu, temenku sudah 11x ganti pembalut yg 35cm :(( makasih," tulis akun @ohmybeautybank.
Dalam twit itu juga disertai tangkapan layar percakapan antara orang yang mengalami derasnya darah haid dengan orang lain.
"Haidku kayak orang pipis. Gaberenti2. Sakit. Lemes. Pusing juga karena darahnya banget keluarnya. Pinggang panas banget kayak mau copot. Dah minum kiranti. Dah minum aer kelapa," ujar orang yang mengalami haid tersebut.
Diketahui, twit tersebut ramai dibicarakan di media sosial dan sempat direspons sebanyak ratusan kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya
Apa faktor penyebab seseorang mengalami keluarnya darah haid yang banyak ini?
Menanggapi unggahan itu, dokter spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc mengungkapkan, umumnya haid dalam kategori normal berdurasi selama 3-8 hari dengan jumlah darah 10-80 cc atau sekitar 2-4 kali ganti pembalut per hari.
Selain itu, haid dalam kategori normal datang setiap 21-35 hari.
Namun siklus ini dapat maju atau mundur sampai dengan 7 hari.
"Kalau mengalami di luar itu, (darah) banyak, memanjang (siklusnya), atau perdarahan di luar waktunya, disertai nyeri yang sampai mengganggu aktivitas, perlu di USG untuk mencari penyebabnya," ujar Yassin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020).
Pihaknya menyampaikan, perdarahan di luar pola normal disebut sebagai abnormal uterine bleeding atau perdarahan uterus abnormal.
Terkait hal ini, ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebabnya, yakni kelainan struktur atau anatomi, dan kelainan yang bersifat non struktur.
"Dua kelompok kategori tersebut kita sebut PALM (kelainan struktur) dan COEIN (non struktur). PALM atau Polyp endrometrium, Adenomyosis, Leiomyoma (mioma), Malignancy (kanker endometrium)," ujar Yassin.
"COEIN atau Coagulopathy (gangguan mekanisme pembekuan darah pada tubuh, Ovulatory dysfunction, (gangguan ovulasi), Endometrial (gangguan lokal pada endometrium/lapisan dinding rahim), Iatrogenic dan Not Classified," lanjut dia.
Baca juga: 4 Macam Gangguan Haid yang Tak Boleh Disepelekan
Yassin menyampaikan, jika seseorang mengalami perdarahan berulang-ulang dan banyak harus segera memeriksakan kondisinya ke dokter kandungan.
Melalui ke dokter kandungan, pasien dapat mengetahui apa faktor penyebab kondisi haid yang tidak normal tersebut.
Selain itu, apabila tidak ditangani dengan baik, banyaknya darah yang keluar dapat menyebabkan anemia dan mengganggu keseimbangan hemodinamik tubuh.
Konsumsi minuman herbal dan air kelapa saat haid
Mengenai adanya komentar terkait konsumsi minuman herbal dan air kelapa yang digadang-gadang dapat membuat darah haid semakin deras, Yassin membantah hal itu.
Menurutnya, jangan sembarangan mengobati diri, karena ketika seseorang mengalami abnormal uterine bleeding sebaiknya ditangani dengan benar dan tepat, tidak berdasarkan informasi yang belum pasti.
"Air kelapa tidak berhubungan dengan pola dan gangguan haid. Tidak berpengaruh, kemungkinan penyebab dan diagnosisnya banyak, makanya perlu ke dokter," ujar Yassin.
"Serta berbagai ramuan-ramuan yang sifatnya herbal yang tidak memiliki dasar ilmiah dalam penanganan abnormal uterine bleeding, juga sebaiknya diperhatikan, karena ini termasuk kategori disease (penyakit)," lanjut dia.
Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.