Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Masker Pintar Buatan Jepang yang Mendukung Panggilan Telepon

Baca di App
Lihat Foto
reuters.com
ilustrasi masker
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kewajiban penggunaan masker di tengah pandemi corona membuat sejumlah negara melakukan inovasi untuk memudahkan manusia beradaptasi.

Selain masker yang mampu mendeteksi orang yang positif terinfeksi virus corona yang dikembangkan peneliti dari Harvard dan MIT, baru-baru ini masker pintar juga dikembangkan oleh startup Jepang, Donut Robotics.

Masker tersebut selain berfungsi sebagai penutup mulut dan hidung agar terhindar dari penyebaran virus, juga dapat digunakan penggunanya untuk menerjemahkan pesan dari bahasa Jepang ke delapan bahasa lainnya.

Baca juga: Ilmuwan Harvard Kembangkan Masker yang Mampu Deteksi Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelapan bahasa itu adalah bahasa Inggris, China, Perancis, Indonesia, Thailand, Korea, dan Spanyol.

Dikutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020), Donut Robotics mengembangkan jenis masker yang dapat terkoneksi ke sambungan internet sehingga memungkinkan penggunanya untuk berkirim pesan dan menerjemahkannya ke dalam delapan bahasa yang berbeda.

Tidak hanya itu, masker ini juga bisa mendukung panggilan telepon dan membuat suara si pengguna menjadi lebih keras.

Baca juga: Ayo Disiplin, Berikut Alasan Mengapa Harus Tetap Menggunakan Masker Saat Pandemi Corona

Lantas bagaimana caranya?

Masker berwarna putih yang kemudian disebut sebagai C-mask ini sebenarnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan masker pada umumnya.

Hanya saja, ia terhubung melalui bluetooth ke ponsel pintar atau tablet, sehingga dapat menyalin suara ke dalam pesan teks, melakukan panggilan, dan memperkeras suara si pemakai masker.

"Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun sebelumnya untuk mengembangkan robot dan kami menggunakan teknologi (robot) itu untuk menciptakan produk merespons keadaan baru masyarakat yang terbentuk akibat virus corona," kata Kepala Emsekutif Donut Robotics, Taisuke Ono.

Baca juga: Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?

Jadi, sebenarnya niat awal teknologi pintar ini bukan untuk membantu manusia di masa kenormalan baru, karena penciptaannya yang sudah ditemukan beberapa waktu pandemi terjadi.

Donut Robotics dengan teknologi tersebut berniat untuk mendapatkan penghasilan dari aplikasi layanan pelanggan yang akan diunduh oleh para penggunanya.

Namun, demi mempertahankan perusahaan di masa krisis, para ahli di perusahaan itu mengusulkan ide pembuatan masker pintar dengan teknologi yang ditemukan.

Selain relevan dengan kebutuhan masyarakat, C-Mask ini juga bisa membantu kondisi ekonomi perusahaan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...

Desain masker

Kini masker pintar ini dilepas ke para pembeli dengan harga 40 dollar AS atau sekitar Rp 574.000 per lembarnya.

Produk ini dapat membantu manusia menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian akibat pandemi yang belum juga ditemukan penawarnya.

Masker ini dibuat melalui proses selama satu bulan untuk mengadaptasi perangkat lunak terjemahan yang dikembangkan juga untuk menemukan desain yang paling sesuai.

Untuk desain masker ini dibuat oleh salah satu ahli di perusahaan bernama Shunsuke Fujibayashi, yang mengambil dari desain lama 4 tahun lalu, ketika dirinya membuat sebuah proyek untuk membaca ucapan seseorang berdasarkan gerak otot wajahnya.

Sebanyak 5000 C-Mask produksi pertama dari Donat Robotics akan dikirimkan ke pembeli di Jepang mulai September mendatang.

Selain diminati di negaranya, masker pintar ini juga ternyata cukup diminati masyarakat dunia, sehingga akan dijual juga di China, Amerika Serikat, dan Eropa.

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografis: Perlukah Penggunaan Masker?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi