Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan soal Tanda-tanda Stroke Dikira Kesurupan, Ini Penjelasan Dokter...

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar di Twitter terkait unggahan gejala stroke yang dikira kesurupan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang menceritakan tentang seseorang yang disebut kesurupan akan tetapi ternyata stroke, viral di media sosial Twitter pada Jumat (26/6/2020).

Postingan tersebut diunggah oleh akun Twitter @innamisme.

“Ada tetangga katanya kesurupan dari tadi malam ga sadar2, penasaran kutengok, lah itu mah tanda2 stroke, balik lagi ke rumah ambil tensi bener aja tensinya 210/150, skrg udh di RS hamdallah,” cerita @innamisme dalam akun Twitter-nya.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Kolam Renang di Bogor Dijadikan Tempat untuk Ternak Lele

Lantas mungkinkah kesurupan dapat menjadi penanda seseorang terkena stroke?

Penjelasan dokter

Dokter Rahadian Indarto Susilo dari Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Unair menjelaskan stroke merupakan gangguan aliran darah ke otak.

Pada stroke, aliran darah tersebut tersumbat, kemudian bisa menjadi pecah.

Adapun, kondisi yang berhubungan dengan tekanan darah seseorang yang tinggi umumnya merupakan kondisi stroke pendarahan.

"Karena tekanan darah tinggi maka pembuluh darah otak pecah. Apalagi kalau dia punya riwayat lain misal kencing manis, darah tinggi lama yang tak terkontrol, maka kualitas pembuluh darah jadi jelek," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Baca juga: Viral, Unggahan Diagnosis Berkode CVD Dikira Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Ketika pembuluh darah pecah, maka efek yang ditimbulkan tergantung dari masing-masing lokasi.

"Kalau misal lokasi di area permukaan, bisa jadi orangnya kejang. Nah kejang ini gerakannya tak terkontrol, mungkin ini yang dibilang kesurupan," terang Rahadian.

Gejala stroke

Gejala stroke, acap kali dipahami masyarakat ketika seseorang mengalami pergerakannya lumpuh separuh.

Padahal, perlu diketahui gejala stroke dapat bermacam-macam tergantung strokenya.

"Salah satunya seperti gejala kejang, hingga mata mendelik bahkan mulut berbusa tak banyak orang tahu bahwa itu bisa juga sebagai salah satu gejala stroke," katanya lagi.

Mulut berbusa menurutnya muncul usai kejang karena adanya banyak kandungan oksigen dalam ludah.

"Pertolongan pertama kalau kejang jauhkan dari benda-benda berbahaya karena kalau kejang kan gerakan tak terkontrol. Jangan sampai terbentur benda sekitar. Kejang sering berhenti sendiri. Tapi jangan dikasih minum supaya tak tersedak dan masuk paru-paru karena bahaya," terang dia.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes

Rahadian menambahkan, kejang dapat ditimbulkan akibat adanya aliran listrik yang tidak normal sehingga terjadi korsleting di otak akibat adanya perdarahan sehingga kemudian gerakan tak terkendali.

"Pada orang dewasa kalau dia enggak pernah kejang sebelumya, tahu-tahu dia kejang kita musti curiga ada sesuatu di otak. Bisa jadi itu stroke kalau tekanan darah meningkat. Atau ada yang lain di otaknya seperti tumor itu bisa juga," jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, sroke umumnya tidak berdiri sendiri tapi akibat akhir dari proses-proses lain.

"Misal dia diabet, kalau sampai stroke biasanya disertai kelainan lain. Ginjal terganggu, fungsi organ lain enggak bagus, kalau sampai stroke berulang kemungkinan organ lain juga terganggu," kata dia.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Adapun seandainya ada seseorang yang ngorok atau mendengkur tidak bangun-bangun maka itu juga harus hati-hati.

"Itu bisa jadi diakibatkan penurunan kesadaran yang dapat diakibatkan berbagai sebab,"kata dia.

Dalam kondisi seseorang ngorok, lidah ke belakang, hal tersebut bisa menjadi tanda penurunan sel darah.

Apabila mendapati hal tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan yakni miringkan pasien supaya jalan oksigen tidak tersumbat.

Baca juga: Viral Tempe Kedelai Kuning Lebih Baik dari Tempe Kedelai Putih, Benarkah?

Sementara itu, dekan FK UI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat ada anggota keluarga yang menunjukkan adanya tanda-tanda masalah kesehatan untuk tidak lekas-lekas menyebutnya sebagai kesurupan, kemasukan setan dan sebagainya.

Karena bisa saja hal tersebut adalah gejala penyakit tertentu.

"Sering masyarakat itu membuat diagnosis sendiri. Saya ingat dulu ada orang tipes, panas tinggi ngomong sampai ngaco, itu juga dianggap sebagai kesurupan. Padahal dia tipes," ujarnya terpisah, Minggu (28/6/2020).

Terkait kasus yang disebutkan di atas, menurutnya bisa disebabkan sejumlah hal.

Baca juga: Soal Video Viral Pria yang Terluka karena Kekasihnya, Ini Penjelasan Psikolog

Kemungkinan kejadian orang stroke yang dikira kesurupan tersebut bisa dimungkinkan karena pasien menunjukkan gejala hilangnya kesadaran, seperti ngorok maupun tiba-tiba mendengkur apalagi dengan kondisi tekanan darah tinggi.

"Kesurupan sendiri faktor kejiwaannya tinggi, kalau bukan orang kemasukan setan. Istilah itu sendiri kan enggak ada istilahnya di medis. Kita mesti pastikan masalah kesehatannya apa," terang dia.

Ari mengingatkan jika ada pasien dengan tanda masalah kesehatan sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit, dan jika tidak sadar untuk lekas menghubungi paramedis.

Baca juga: Ramai soal Clindamycin Phosphate Disebut Ampuh Obati Jerawat, Ini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 cara mencegah stroke

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi