Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @collegemenfess
Tangkapan layar video wisuda naik andong yang jadi viral di Twitter.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan wisuda drive-thru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ramai diperbincangkan publik baru-baru ini.

Pasalnya, selain metode wisuda yang unik dengan mengombinasikan sistem daring dan luring melalui drive-thru, wisudawan juga menggunakan kendaraan ramah lingkungan, mulai dari mobil listrik hingga andong.

Sejumlah video yang memperlihatkan proses wisuda ini diunggah di media sosial seperti Twitter.

Hingga Minggu (28/6/2020) pukul 15.00 WIB, salah satu unggahan video tersebut disukai oleh 25,3 ribu warganet dan dibagikan sebanyak 10,1 ribu kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Unggahan soal Tanda-tanda Stroke Dikira Kesurupan, Ini Penjelasan Dokter...

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Lantas apa yang mendasari wisuda drive-thru tersebut?

Wisuda drive-thru

Mengonfirmasi sistem wisuda tersebut, Kompas.com menghubungi Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho.

"Wisuda drive-thru tersebut merupakan hasil putusan rapat dengan teman-teman di UNS, dengan panitia wisuda," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

Sebelumnya, telah dilakukan wisuda daring atau online pada Sabtu (2/6/2020), tetapi ada modifikasi untuk wisuda periode ketiga, yaitu Sabtu (27/6/2020) kemarin.

"Pada masa pandemi Covid-19 ini, inovasi harus ditonjolkan. Salah satu usulnya adalah mengombinasikan luring dan daring" kata dia.

Baca juga: Mengenal Permainan Aksara Jawa CARAKAN Ciptaan Mahasiswa UNS yang Juara di Singapura

Perwakilan wisudawan

Namun demikian, dengan pandemi Covid-19 yang masih terjadi, wisuda luring dilakukan hanya bagi perwakilan wisudawan saja. 

Adapun perwakilan pada wisuda luring 27 Juni kemarin berjumlah 15 orang dan dipilih dari mahasiswa-mahasiswa dengan prestasi tertentu seperti cumlaude.

"Kemudian, mahasiswa yang memiliki reputasi internasional dan mahasiswa yang berasal dari negara-negara asing," jelas dia.

Baca juga: Mengintip Program KKN UNS di Tengah Pandemi Corona...

Selain kriteria itu, wisudawan luring juga harus merupakan mahasiswa yang berada di Solo.

"Jangan sampai cumlaude terbaik, tetapi di luar Solo kemudian datang untuk wisuda saja. Kami mencegah itu," tambahnya.

Selain 15 wisudawan yang menjadi perwakilan untuk wisuda luring, ada 314 wisudawan lain yang tetap menjalani wisuda secara daring yaitu di rumah.

"Kemudian, pemindahan kuncir di rumah itu dilakukan orang tua wali atau orang-orang terdekat dan terkasih dengan para wisudawan/wisudawati," sambung Prof Jamal.

Baca juga: Mengenal Aplikasi Tuker Sampah Mahasiswa UNS yang Meraih Medali Perunggu di AI-JAM Japan 2019

Penggunaan kendaraan ramah lingkungan

Sementara itu, terkait dengan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, Prof Jamal mengaku bahwa pihak UNS merencanakannya sebagai bagian dari inovasi wisuda.

"Memang kami coba kendaraan-kendaraan ramah lingkungan. Misalnya, kami punya mobil listrik, becak, sepeda listrik. Baterai lithium sendiri kan pusat risetnya di UNS, jadi kita tampilkan, itu kan produk-produk kita," jelasnya.

Selain itu, andong juga digunakan sebagai bentuk upaya pelestarian kearifan lokal dan contoh mode transportasi tradisional yang ramah lingkungan.

"Jadi, kita yang menentukan (kendaraan wisudawan/wisudawati). Kita coba untuk latihan berangkat dari rumah sampai sebelum masuk UNS," katanya lagi.

Baca juga: Aturan Baru: Mahasiswa UNS Bisa Lulus Tanpa Skripsi, Asal...

Menurutnya, meskipun dilakukan secara luring, orang-orang yang hadir juga sangat terbatas.

Bahkan, keluarga dari wisudawan luring juga tidak diperbolehkan masuk ke area wisuda.

Saat ditanya dengan proses wisuda ke depan, Prof Jamal mengaku belum dapat memastikan.

"Misalnya jika kuliah daring masih harus dilakukan, artinya juga tidak boleh mengumpulkan mahasiswa. Maka, kalau ada wisuda, pilihan saya tetap menggunakan daring dipadukan luring dengan protokol kesehatan serta inovasi-inovasi yang kita coba sesuaikan dengan pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi