Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Penyebaran Virus Corona Masih Tinggi, Pahami Risiko Berada di Keramaian...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/FAUZAN
Sejumlah wisatawan memadati kawasan wisata Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5/2020). Tempat wisata tersebut terlihat dipadati wisatawan meski penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya masih berlangsung.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah lokasi wisata dan tempat makan kembali ramai pengunjung.

Area publik seperti pusat perbelanjaan juga kembali ramai.

Meskipun telah memasuki era adaptasi kebiasaan baru atau new normal, masih ada yang belum mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona terus bertambah setiap harinya di Indonesia. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Minggu (29/6/2020), ada 1.198 kasus baru yang diumumkan oleh Pemerintah Indonesia sehingga jumlah total kasus menjadi sebanyak 54.010.

Masyarakat diingatkan untuk memahami risiko jika berada di tempat keramaian, terutama jika mengabaikan protokol pencegahan penularan virus corona.

Bahaya keramaian tanpa patuh protokol kesehatan

Melihat tren peningkatan kasus yang masih terus terjadi dan perilaku masyarakat di tempat ramai ini, epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menyebutkan, masih besarnya tantangan pandemi virus corona di Indonesia.

"Peningkatan ini karena memang masih banyak (lebih dari 90 persen) penduduk dunia belum memiliki kekebalan. Artinya, potensi virus ini menyebar tetap ada. Apalagi, bila upaya perubahan perilaku tidak ditaati, maka kecepatan penyebaran akan bertambah," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

Dicky mengatakan, keramaian dalam bentuk apa pun dan berkumpulnya orang dalam jumlah banyak dengan tidak mematuhi aturan jaga jarak dan bermasker akan meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Besaran Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Tidak Murah!

Selain itu, ia juga mengingatkan adanya dua jenis sumber penularan, yaitu:

"Artinya, program pengendalian yang dilakukan di dalam wilayah seperti perubahan perilaku, isolasi, tes, dan lacak kasus, tidak dapat dipisahkan dengan pengetatan di pintu masuk negara/wilayah)," kata Dicky.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, dokter dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM, Giovanni van Empel, menyayangkan kondisi Indonesia yang dinilainya belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan tren penambahan kasus positif. 

Semakin banyaknya keramaian tanpa disertai protokol kesehatan berpotensi meningkatkan jumlah kasus dan berdampak pada tenaga medis.

"Akibatnya, paparan terhadap tenaga medis yang bertugas sejak awal pandemi hingga hari ini berpotensi mengalami burnout (kelelahan). Dalam seminggu, ada saja petugas medis yang menjadi korban Covid-19," ujar Giovanni.

Faktor yang meningkatkan risiko penularan

Melansir Straits Times, 24 Juni 2020, ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan karena dapat meningkatkan risiko penularan virus corona, termasuk tempat ramai.

Berikut adalah faktor-faktor tersebut:

  • Ruang tertutup
  • Kontak dekat
  • Tempat ramai
  • Durasi dan keragaman kontak

Adapun tempat-tempat yang dapat menjadi keberadaan dari kombinasi faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:

  • Perkumpulan sosial
  • Pusat jajanan dan kafe
  • Tempat orang bersantai
  • Tempat olahraga di dalam ruangan

Baca juga: Simak, 4 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona

Cara melandaikan kurva

Dicky juga kembali mengingatkan masyarakat untuk menanamkan pemahaman bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam memperlambat penyebaran Covid-19.

"Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) ini sangat mendasar dan bermanfaat untuk turut melandaikan kurva," kata dia. 

Senada dengan Dicky, Giovanni juga mengimbau dilakukannya langkah-langkah untuk menekan laju penyebaran virus corona di masyarakat.

"Negara yang efektif menekan laju pertambahan kasus, rumusnya tetap sama, batasi mobilitas, lakukan tes secara masif untuk identifikasi dan isolasi, serta implementasi protokol kesehatan di berbagai tempat," ujar Giovanni.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Ini 7 Tips Aman Gunakan Toilet Umum

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tiga Gejala Baru Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi