Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Harian di New York sebagai Pusat Wabah Covid-19 di AS, Menurun

Baca di App
Lihat Foto
LUCAS JACKSON/REUTERS
Gambar yang diambil dari drone menunjukkan pekerja sedang menggali kuburan massal di Hart Island, New York, untuk memakamkan para korban meninggal akibat virus corona. Foto diambil pada 9 April 2020.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - New York dikenal menjadi salah satu pusat wabah Covid-19 di Amerika Serikat sejak pandemi ini terjadi.

Jumlah kasus infeksi di negara bagian itu terbilang pernah mencapai angka yang sangat tinggi.

Dalam satu hari, berdasarkan data Worldometer, kasus positif yang terkonfirmasi pernah mencapai 11.661 kasus pada 15 April 2020. Sementara angka kematian tertinggi ada di angka 1.025 kasus pada 17 April 2020.

Namun, melansir NBC New York, Senin (29/6/2020), otoritas kesehatan negara bagian ini menyebut angka kematian harian di wilayah ini pada Sabtu (27/6/2020) hanya terdapat 5 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka ini disebut menjadi jumlah kematian terendah di wilayah itu jika merujuk laporan dari pemerintah setempat yang masuk sejak 15 Maret lalu.

Ini menjadi angka kematian satu digit pertama di sana sejak pandemi terjadi.

Baca juga: Bertelanjang dan Tanpa Masker, Kaum Muda New York Berjemur di Central Park

Khawatir jumlah kasus kembali naik

Data ini tentu menjadi catatan baik untuk proses penanganan wabah di wilayah yang dijuluki sebagai The Big Apple ini.

Namun Gubernur New York, Andrew Cuomo mengkhawatirkan kasus di wilayahnya akan kembali naik karena transmisi virus yang terjadi antar warga AS yang datang dari negara bagian lain.

"Saya sekarang takut akan penyebaran yang datang dari masyarakat negara bagian lain, karena kami (AS) adalah satu negara dan orang-orang bebas bepergian. Saya khawatir tingkat infeksi di negara-negara lain akan kembali ke New York dan menaikkan tingkat itu lagi," kata Cuomo. 

Menyikapi angka kasus yang terus menurun, sejumlah negara bagian, termasuk New York, memang sudah berencana kembali membuka wilayahnya dari kuncian.

Bahkan wilayah ini sudah memasuki fase lebih lanjut dari rencana pembukaan wilayah masing-masing.

Baca juga: Bertelanjang dan Tanpa Masker, Kaum Muda New York Berjemur di Central Park

Namun demikian, untuk mencegah terjadinya penularan dari masyarakat negara bagian lain, pemerintah memberlakukan pembatasan bagi orang luar New York untuk memasuki wilayahnya.

Pembatasan ini terutama diberlakukan bagi orang-orang yang datang dari wilayah dengan angka penularan yang tinggi.

Amerika Serikat sejauh ini diketahui sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Hingga Senin (29/6/2020), total kasus infeksi di negara ini sudah melebihi angka 2,6 juta kasus.

Di antara kasus-kasus positif itu, 128 ribu lebih kasus kematian dicatatkan.

Meskipun begitu, para ahli kesehatan meyakini jumlah infeksi yang sesungguhnya terjadi 10 kali lebih banyak dari kasus yang dilaporkan.

Baca juga: Cegah Kasus George Floyd Terulang, New York Larang Polisi Pakai Chokehold

Sumber: NBC New York

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi