Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 30 Juni: 10,3 Juta Orang Terinfeksi | 26 Negara 0 Kasus Aktif

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake/foc/djo
Beberapa orang memakai masker saat berjalan di dermaga, ditengah pandemi virus corona (COVID-19) di Oceanside, California, Amerika Serikat, Senin (22/6/2020).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih terjadi di dunia. Angka kasus Covid-19 terus bertambah.

Melansir data Worldometers, Selasa (30/6/2020) pagi, tercatat 10.395.647 orang terinfeksi virus corona, 507.416 orang meninggal dunia, dan 5.646.136 pasien dinyatakan sembuh.

Sebanyak 26 negara mencatatkan angka 0 kasus aktif Covid-19 di wilayahnya.

Di antara negara-negara itu adalah Brunei, Timor Leste, Laos, Fiji, dan Vatikan. Negara dengan 0 kasus aktif artinya sudah tidak memiliki kasus aktif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara dengan 0 kasus aktif  rata-rata memiliki kasus yang relatif rendah, di bawah 700 kasus positif.

Bahkan, banyak juga di antaranya yang hanya mencatatkan kasus positif Covid-19 hanya 1 atau 2 digit.

Dari data Worldometers, kasus terbanyak di dunia dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dengan 2.678.419 kasus infeksi.

Baca juga: Ada Pelonggaran, Bukan Berarti Virus Corona Hilang...

Di bawah AS, kasus konfirmasi terbanyak terjadi di Brazil, Rusia, India, dan Inggris.

Secara global, Indonesia ada di peringkat 29 dunia dengan 55.092 kasus.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, semakin jauh di atas Singapura yang angka kasusnya 43.661.

Untuk penambahan kasus harian, Senin (29/6/2020), angka tertinggi dicatatkan oleh AS dengan 41.342 kasus baru dalam 24 jam.

Kemudian, Brazil dengan 22.941 kasus, dan India dengan 18.339 kasus baru dalam rentang waktu yang sama.

WHO menyebutkan, situasi terburuk pandemi virus corona belum terjadi dan belum akan berakhir.

Baca juga: Berbulan-bulan Tidak Beroperasi, seperti Apa Bioskop Setelah Pandemi Corona?

Perkembangan di berbagai negara

Melansir Aljazeera, Senin (29/6/2020), beberapa negara bagian dan pusat bisnis di Amerika Serikat membatalkan rencana untuk membuka kembali aktivitas ekonomi mereka.

Alasannya, karena terjadi lonjakan kasus virus corona dan pasien rawat inap.

Peningkatan kasus tinggi terjadi di Florida, Texas dan Arizona yang menentang saran dari para ahli kesehatan untuk menunggu lebih lama sebelum melonggarkan pembatasan.

Pihak berwenang California, MInggu (28/6/2020), memerintahkan penutupan bar di Los Angeles dan enam wilayah lainnya.

Texas dan Florida memerintahkan penutupan semua bar mereka pada Jumat (26/8/2020).  

Sementara itu, di Inggris, Leicester akan menerapkan kebijakan penguncian karena jumlah kasus infeksi jauh lebih tinggi daripada wilayah lain di Inggris.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, tidak mudah mengambil keputusan ini. Namun, keputusan ini diambil untuk keselamatan warga Leicester.

Hancock mengatakan, Leicester menyumbang sekitar 10 persen dari semua kasus positif di Inggris selama seminggu terakhir.

Baca juga: Booming Pesepeda karena Corona, Perlukah Regulasi Khusus untuk Sepeda?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi