Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi vaksin corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - India berupaya mengembangkan sendiri vaksin Covid-19 untuk mengendalikan wabah yang melanda di negara itu.

Kasus Covid-19 di India kini menempati nomor 4 tertinggi di dunia dengan sekitar lebih dari 500.000 kasus hingga hari ini, Selasa (30/6/2020).

Vaksin yang tengah dikembangkan India saat ini sudah mendapatkan izin untuk diuji coba pada manusia. 

Dikutip dari Reuters, Selasa (30/6/2020) vaksin ini diproduksi oleh Bharat Biotech, sebuah perusahaan yang terletak di Genome Valley, Hyderabad, India.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persetujuan ini membuat vaksin ini menjadi produk domestik pertama India yang mendapat lampu hijau dari regulator obat dan makanan setempat.

Pengawas obat-obatan India telah menyetujui perusahaan melakukan uji klinis fase I dan II dari vaksin bernama Covaxin yang dikembangkan bersama Dewan Penelitian Kesehatan India dari National Institute of Virology.

Pihak Bharat Biotech menyampaikan informasi ini, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Uji Klinis Aman, Vaksin Corona Mulai Disuntikkan ke Militer China

Sementara itu, uji coba pada manusia ini direncanakan akan dilakukan di seluruh negara pada Juli 2020.

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut, siapa saja atau bagaimana kriteria orang yang akan menjadi sampel dari uji coba ini.

India, mengacu pada data Worldometer, Selasa (30/6/2020), total kasus infeksi sebanyak 568.315 kasus dengan 16.917 kematian.

Selain vaksin yang dikembangkan Bharat Biotech, beberapa produk vaksin lain juga sudah diuji coba pada manusia.

Misalnya, vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford dan diproduksi AstraZeneca yang mulai diujicobakan pada 3.000 orang di Brazil.

Ada pula vaksin produksi oleh unit penelitian dan perusahaan biotek militer China, CanSino Biologics yang ada di Beijing.

Baca juga: Mengenal 2 Kandidat Terkuat Vaksin Virus Corona Versi WHO dari Astrazeneca dan Moderna

Vaksin ini disebut aman sehingga disetujui untuk diujicobakan pada para pasukan tentara negara tersebut selama satu tahun.

Sebanyak 300 orang di Inggris juga telah terdaftar sebagai relawan di fase pertama yang menerima uji coba vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Imperial College London.

Untuk fase kedua yang rencananya akan dilakukan pada Oktober mendatang, jumlah relawan yang terlibat akan lebih banyak lagi, yakni 6.000 orang.

Terakhir, vaksin Covid-19 yang telah diujicobakan pada manusia adalah vaksin hasil pengembangan kerja sama antara PT Kalbe Farma Tbk dan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc.

Uji klinis fase I telah dilaksanakan di Korea Selatan pada bulan Juni ini, sementara untuk Indonesia uji klinis baru akan dilakukan fase II yang rencananya akan dilakukan Agustus mendatang.

Meski banyak vaksin yang terus dikembangkan dan juga diujicobakan, hingga saat ini belum ada satu vaksin pun yang secara resmi disetujui oleh WHO untuk mengatasi infeksi virus corona.

Namun, upaya peneletian dan pengujian terus dilakukan hingga akhirnya ditemukan satu vaksin yang paling sesuai.

Baca juga: Rencana Ambisius WHO Beli 2 Miliar Dosis Vaksin Corona, Apa Tujuannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi