Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Kirim Tim Kedua ke China untuk Penyelidikan Asal Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona sampai dengan hari ini masih terus bertambah bahkan angka terkonfirmasi ada sebanyak 10 juta kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengumumkan akan mengirimkan kembali timnya ke China guna penyelidikan asal virus tersebut.

“Kita dapat melawan virus dengan lebih baik ketika kita mengetahui segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dikutip dari SCMP Selasa (30/6/2020).

Pengumuman tersebut muncul setelah enam bulan usai China memberitahu WHO mengenai adanya wabah Covid-19 yang saat itu disebut sebagai kasus pneumonia misterius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait dengan kunjungannya ke China pihaknya belum merinci siapa saja yang akan bergabung dalam kunjungan itu.

Baca juga: WHO soal Pandemi Virus Corona: Situasi Buruk Ini Belum Akan Berakhir

Misi gabungan WHO-China

Sebelumnya misi gabungan WHO-China dilakukan pada Februari 2020 dengan 25 spesialis medis dari WHO, perwakilan tujuh negara, Hong Kong dan pakar China.

Dalam kunjungan kali kedua ini, para ahli merasa skeptis nantinya penyelidikan WHO akan memberikan wawasan baru.

“Ini seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami,” kata ahli epidemiologi hewan Dirk Pfeiffer seorang Profesor dari Universitas Hongkong.

Dia menyatakan, misi WHO adalah perspektif tambahan, bukan tentang melakukan sesuatu yang lebih baik (daripada para peneliti China).

"Ini tentang pandangan lain mengenai apa yang mereka telah lakukan dan apa yang telah mereka temukan serta bagaimana mereka menafsirkannya,” lanjut dia.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lebih dari 500.000, WHO: Wabah Belum Berakhir

Penyelidikan tentang asal virus corona

Penyelidikan mengenai asal-usul virus adalah subjek diskusi dan sangat dipolitisasi dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa pihak di Pemerintah Amerika Serikat menyebut patogen sebagai virus China. 

Mereka tanpa bukti juga menuduh jika virus tersebut berasal dari laboratorium dengan keamanan tinggi di Wuhan dan membuat negara itu bertanggung jawab pada penyebaran penyakit.

Komentar tersebut membuat China marah, di mana melemparkan kembali tuduhan bahwa virus itu mungkin dibawa ke Wuhan oleh militer AS.

Sebagian besar ilmuwan telah menolak teori-teori tersebut, menunjukkan bahwa patogen kemungkinan besar berasal dari kelelawar menjadi hewan perantara yang kemudian menularkannya kepada manusia.

Pandangan awal ini terjadi di pasar segar Wuhan, yang juga menjual hewan liar, telah dipertanyakan oleh kurangnya bukti hubungan hewan yang jelas.

Selain itu, sejumlah infeksi awal tidak memiliki koneksi yang jelas ke pasar tersebut.

Di sisi lain, resolusi yang dipimpin Uni Eropa menyerukan akan bekerjasama untuk mengidentifikasi sumber virus dan mendukung evaluasi independen respons kesehatan global terhadap virus.

Baca juga: Rencana Ambisius WHO Beli 2 Miliar Dosis Vaksin Corona, Apa Tujuannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi