Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Bagaimana Mengatur Keuangan Saat Pandemi menurut Prof Emil Salim

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Emil Salim
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang masih berlangsung membawa sejumlah dampak, tak terkecuali dampak ekonomi yang dirasakan oleh berbagai masyarakat di dunia.

Banyak orang yang diberhentikan dari pekerjaanya atau mengalami penurunan pendapatan selama pandemi.

Masyarakat dituntut untuk dapat sebaik mungkin melakukan pengelolaan keuangan dalam kondisi krisis ini. 

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan di Tengah Wabah Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas bagaimana kita seharusnya harus bersikap?

Ahli ekonomi, Prof Emil Salim mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kondisi keuangan selama pandemi corona ini, salah satunya dengan membuat skala prioritas.

“Pola konsumsi yang kurang penting seperti bersenang-senang, piknik dan sebagainya yang tidak menyangkut kelangsungan hidup, tinggalkan,” ujar dia dalam sebuah wawancara dengan Evin Trianisa Ibrahim, seorang branding consultant di youtube MomEvin123, (27/6/2020). 

Pangan, obat-obatan dan pendidikan

Prof Emil menjelaskan, di masa pandemi saat ini, uang dan arus penerimaan seseorang umumnya dalam kondisi terbatas.

Karena itu perlu mengutamaan hal-hal yang berkaitan dengan kelangsungan hidup seperti kebutuhan pangan, obat-obatan dan pendidikan. 

“Pangan supaya bisa hidup, obat supaya bisa menghadapi dan mencegah virus,” jelas mantan Ketua Dewan Ekonomi Nasional itu.

Adapun untuk biaya pendidikan, diperlukan sebagai asupan untuk otak agar dapat terus berkembang.

Karena di masa pandemi seperti sekarang, otak menurutnya adalah bagian penting dari tubuh yang dapat dimanfaatkan untuk mencari peluang untuk berusaha.

“Jadi cari peluang dalam kehidupan ini sangat penting. Otak harus kita pakai, inisiaif harus berkembang,” lanjut dia.

Baca juga: Hindari Tempat Sempit dan Tertutup agar Terhindar dari Virus Corona, Ini Alasannya...

Peluang di tengah keterbatasan

Imbauan tinggal di rumah, berpeluang pada peningkatan potensi orang-orang untuk membeli makanan dan kebutuhan jarak jauh. 

Hal itu misalnya, bisa menjadi potensi pada peningkatan jasa antar makanan ke rumah rumah.

“Berbagai hal yang tadinya ada hubungan langsung (akibat pandemi) sekarang putus.(Ada peluang) memunculkan jasa-jasa baru. Kembangkan itu,” saran dia.

Adapun jika ingin mencari ilham mengenai peluang maka belajar dari yang ada di negara-negara lain dapat dicoba.

Sebagaimana diketahui, negara-negara lain saat ini juga tengah mengalami wabah maka melihat bagaimana mereka bisa bertahan dalam kondisi new normal patut dicontoh.

“Jadi kita coba belajar. Kembangkan otak, prakarsa pikiran, akal. Jangan diam termenung hanya gantungkan diri pada pemerintah. Itu keliru!” jelas dia. 

Baca juga: Milton Gleser, Pencipta Logo I Love NY Meninggal Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi