Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Sejarah Pajak Sepeda di Indonesia | Mengenal G4, Virus Flu Babi di China

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Laman Tren

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Selasa (30/6/2020).

Kali ini informasi terkait pengenaan pajak bagi para pemilik sepeda ramai menyedot perhatian publik, meski hal itu telah dibantah oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Selain itu ada pula informasi terkait informasi jadwal SKD sekolah kedinasan, regulasi khusus untuk sepeda hingga mengenai G4 EA H1N1, virus flu babi yang muncul di China.

Berikut berita terpopuler Tren, dari Selasa (30/6/2020) hingga Rabu (1/7/2020) pagi:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Sejarah pajak sepeda di Indonesia

Kabar yang menyebutkan akan adanya pajak bagi para pemilik sepeda ramai dibicarakan publik baru-baru ini.

Meski demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah adanya rencana tersebut.

Kemenhub menjelaskan wacana regulasi yang akan dibuat adalah untuk mengatur sisi keselamatan pengguna sepeda.

Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia pernah memberlakukan pajak untuk sepeda di masa lalu?

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Ramai Dibicarakan, Ini Sejarah Pajak Sepeda di Indonesia.

2. Perlu tidaknya regulasi khusus untuk sepeda

Kegiatan bersepeda saat ini lagi tren di tengah masyarakat. Banyak yang memilih untuk bersepeda untuk menerapkan gaya hidup sehat di masa pandemi Covid-19.

Peningkatan bersepeda pun berdampak pada ramainya toko-toko sepeda yang dijubeli oleh pembeli.

Sayangnya, peningkatan tren bersepeda tersebut tak diimbangi dengan kesadaran untuk mematuhi lalu lintas ketika berada di jalanan.

Mereka pun kerap mendapat kritikan karena tak patuh lalu lintas dan bergerombol memenuhi jalan hingga membahayakan pengendara lain.

Informasi selengkapnya terkait perlu tidaknya regulasi khusus untuk sepeda dapat disimak di berita berikut:

Perlukah Regulasi Khusus untuk Sepeda?

3. Kebiasaan cebok dengan tisu pada budaya barat

Masyarakat dunia hidup dalam budaya yang berbeda-beda. Baik disebabkan oleh perbedaan geografis, kondisi cuaca, kepercayaan, suku, dan sebagainya.

Tidak aneh jika terdapat banyak perbedaan dalam cara menjalani hidup antar satu kelompok masyarakat dan kelompok lainnya.

Salah satunya tentang cara manusia membersihkan kemaluan atau duburnya setelah buang air kecil maupun besar yakni cebok.

Di masyarakat Indonesia, Asia Tenggara, atau negara Timur Tengah, lazimnya proses cebok ini dilakukan menggunakan media air. Air diyakini dan memang terbukti lebih membersihkan area yang kotor dibandingkan dengan media lainnya.

Namun apa boleh dikata, budaya tetaplah budaya. Orang barat, lumrah menggunakan kertas tisu atau tisu toilet untuk melakukan kegiatan ini.

Tidak ada bidet atau semprotan air dalam toilet yang mereka gunakan sehari-hari. Sebagai gantinya, di sana akan terpasang tisu gulung yang biasanya dikaitkan pada cantolan yang tertempel di dinding toilet.

Informasi selengkapnya terkait cebok dengan tisu pada budaya barat dapat disimak di berita berikut:

Melihat Kebiasaan Cebok dengan Tisu pada Budaya Barat

4. Jadwal SKD sekolah kedinasan

Pendaftaran online sekolah kedinasan tahun ini telah ditutup 26 Juni 2020 lalu.

Tahun ini hanya ada enam instansi yang membuka rekrutmen sekolah kedinasan.

  • Kemendagri dengan 1.200 formasi
  • Kemenkumham dengan 600 formasi
  • Kemenhub dengan 2.676 formasi
  • BIN dengan 250 formasi
  • BPS dengan 600 formasi, dan
  • BSSN dengan 100 formasi

Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, terhitung sejak pendaftaran dibuka pada 8 Juni lalu hingga penutupan, jumlah pelamar yang membuat akun di portal sebanyak 204.823 pelamar.

Informasi selengkapnya terkait SKD sekolah kedinasan dapat disimak di berita berikut:

Kapan SKD Sekolah Kedinasan Dilaksanakan? Ini Jawaban BKN

5. Mengenal G4 EAH1N1, virus flu babi yang muncul di China

Para ilmuwan mengidentifikasi jenis baru flu di China yang disebut-sebut berpotensi menjadi pandemi. Melansir BBC (29/6/2020), virus tersebut muncul dan dibawa oleh babi namun dapat menginfeksi manusia.

Para peneliti khawatir virus dapat bermutasi lebih lanjut sehingga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang dan memicu wabah global. Meskipun bukan masalah langsung, peneliti mengungkapkan bahwa virus mempunyai semua ciri yang sangat disesuaikan untuk menginfeksi manusia dan karena itu membutuhkan pemantauan ketat.

Pandemi flu terakhir yang dihadapi dunia, wabah flu babi tahun 2009 yang dimulai di Meksiko, tidak begitu mematikan dibandingkan dengan yang ditakutkan pada awalnya. Virus tersebut disebut influenza A atau H1N1pdm09, di mana sekarang dilindungi oleh vaksin flu tahunan.

Sementara itu, jenis flu baru yang telah diidentifikasi di China mirip dengan flu babi 2009 dengan beberapa perubahan baru. Sejauh ini tidak menimbulkan ancaman besar, namun virus ini harus tetap diawasi. Virus disebut para penelitii sebagai G4 EA H1N1.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Mengenal G4 EAH1NI, Virus Flu Babi yang Muncul di China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Sari Hardiyanto
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi